27.|Terima Kasih Gentala

510 34 2
                                    

"terima kasih Allah..karena telah memberikan kebenaran lewat perantara makhluk mu”—Ghazi Elzio.






*****

"ABI SUDAH ABI!!" Teriak Nazhira entah sudah keberapa kali nya

Namun sepertinya abi Gaffar tak mendengarkan teriakan anaknya.ia terus terusan mencabuk ghazi

"BII,UDAH KASIAN GHAZI!" umi zayba ikut berteriak,ia benar benar tak tega dengan menantu nya apalagi di saat melihat Ghazi meringis menahan sakit.

"Gak ada kata ampun buat cowok brengsek seperti dia!" abi Gaffar melanjutkan cambukan nya yang ke empat kali nya.

Mommy yasmin memeluk bagas dengan erat, punggung nya bergetar di saat melihat putra nya di siksa demi kebaikan nya sendiri."mommy mohon suruh Gaffar menghentikan cambukan nya mas!" lirih yasmin

Bagas terdiam,ia tak bisa menuruti perkataan istri nya,karna saat ini abi Gaffar sedang di selimuti emosi yang mendalam.

'CTAR!

Ghazi hampir ambruk namun ia sekuat tenaga nenahan bobot tubuhnya,dia telah menerima hukuman cambuk sebanyak seratus kali jadi ia tak akan menyerah

"Maaf ra..kamu harus liat semua ini," gumam ghazi menatap sendu Nazhira yang menangis histeris di pelukan umi nya.

'CTAR!

Abi Gaffar sudah mencambuk ghazi sebanyak dua puluh lima kali,dia saat ini benar benar di selimuti amarah,katakan bahwa abi Gaffar tak bisa Melawan emosi nya sendiri.

Saat pelukan umi zayba melonggar Nazhira langsung berlari lalu memeluk punggung ghazi yang sudah banyak mengeluarkan darah di sana

Hampir saja abi Gaffar mencambuk anaknya, jika saja mata nya tak melihat pergerakan dari Nazhira yang berlari melindungi ghazi.

Nazhira menangis di punggung ghazi, tampak tubuh ghazi Sekarang sudah melemah

Nazhira mendongak menatap abi nya."Nazhira mohon sudah cukup untuk hukuman kak ghazi abi," lirih nya terisak

Abi Gaffar melengos tak mau melihat tatapan permohonan dari putri nya.

Ghazi susah payah berbalik badan lalu memeluk Nazhira dengan erat."maaf ra..kamu harus melihat kakak di siksa," lirih ghazi terisak dalak pelukan Nazhira.

Nazhira menggeleng,ia menangkup pipi tirus ghazi,di kecup lah mata ghazi yang memerah, terlihat dia berusaha menahan tangisannya sendiri.

"Aku percaya sama kak ghazi kalau poto itu gak nyata,tapi boleh kah aku kecewa sama kakak? Selama gak ada bukti kakak harus kuat ya" Nazhira tersenyum lebar menatap netra Ghazi yang hitam pekat.

Ghazi mengangguk."maaf kalau aku buat kamu kecewa ra," maaf nya tulus."tapi biarkan habibi melanjutkan hukuman ini ya," mohon nya pada Nazhira.

Nazhira menggeleng,mata indah nya lagi lagi meluruhkan air mata."jangan bi,ku mohon jangan ya," pinta nya

Ghazi menangkup pipi Nazhira."abi lebih memilih kesakitan di cambuk daripada bercerai dengan kamu Humaira."

'Cup!

Ghazi mengecup singkat pipi Nazhira yang tampak basah akibat air mata nya

"Tinggal tujuh puluh lima lagi ra.."

"Tapi tujuh puluh lima itu kebanyakan bi," lirih Nazhira

Ghazi mengelus pipi Nazhira."hey..jangan sedih dong,abi udah pilih di cambuk tadi,jadi abi harus menyelesaikan cambukan itu," ghazi mendekatkan wajahnya ke wajah Nazhira, kedua dahi mereka saling bersentuhan."jangan sedih ya," pinta ghazi serak.

GHAZI ELZIO:LELAKI PILIHAN ALLAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang