******
Sebulan telah berlalu,dan sudah sebulan lama nya aldrich koma
Tak ada tanda tanda aldrich ingin Sadar dari koma nya, tetapi ghazi dan yang lain senantiasa berdoa agar aldrich cepat sadar dari mimpi indah nya
ghazi dan Nazhira serta yang lain selalu menyempatkan diri untuk pergi menyapa aldrich walaupun tak ada balasan sama sekali
Seperti sekarang,ruangan aldrich di penuhi oleh suara canda tawa dari teman teman pribaswara dan juga Narapati
"Lo kenapa ghaz?" tanya ghavin saat melihat wajah pucat ghazi,ghazi menggeleng,badan nya terasa lemas karena ingin muntah namun tak ada yang keluar keluar
"Kayaknya lagi masuk angin deh kak," Nazhira membawa kepala ghazi ke bahu nya,tangan nya senantiasa menepuk nepuk kepala ghazi
"Aneh deh ra..biasa nya kalau Ghazi masuk angin cuman sakit perut," dihyan mencomot keripik kentang yang ada di meja depan nya
Mata ghazi melotot saat dihyan tak sengaja memanggil Nazhira dengan sebutan 'ra' padahal itu panggilan kesayangan nya.
"Jangan panggil Nazhira dengan sebutan itu," kata Ghazi penuh penekanan,lalu memeluk pinggang Nazhira possesif.
"Tch! Possesif bener!" dihyan berlagak sok mual di sana.
Ghazi tak mengidahkan ejekan dari dihyan, kepalanya ia benamkan di ceruk leher Nazhira,entah kenapa ia mendadak cemburu hanya perkara nama panggilan saja
Perut ghazi bergejolak,ghazi gegas menutup mulutnya sendiri agar tak memuntahi Nazhira
"Mau muntah lagi?" ghazi lekas mengangguk,dengan cepat Nazhira mengambil kantong plastik yang di sodorkan oleh gentala
'Huek!
Ghazi sudah ingin mengeluarkan isi perut nya,namun tak ada yang keluar sama sekali hanya ada cairan bening di sana
"Keluarin aja ghaz..jangan di tahan," ucap gentala mengurut tengkuk ghazi."jangan peduliin kita kita."
Mata ghazi memerah menahan tangis nya,ini benar benar menyiksa
"Gak mau keluar ra," rengek ghazi lemah,ia menjauhkan kantong itu dari nya.
Nazhira pun membuang kantong itu di tempat sampah lalu ia menyodorkan air putih pada ghazi."minum ya," ghazi mengangguk lalu meneguk air itu setengah nya.
"Udah mendingan kan?" ghazi mengangguk pelan."gak mau muntah lagi?" ghazi menggeleng.
"Eh r–,maksud gue Nazhira..kayaknya ghazi lagi hamil deh."
'Plak
Gentala menggeplak kepala ghavin, kembaran nya.sembarangan saja kalau ngomong, memang nya ada laki laki hamil?
"Gak ada sejarah nya laki' hamil bego!" ghavin meringis kecil seraya cengengesan.
"Ya maksud gue Nazhira yang hamil tapi ghazi yang ngalamin nya,ya kan?" Nazhira dan ghazi terdiam begitupun dengan yang lain,secara logika apa yang ghavin ucapkan ada benarnya juga.
"Lo terakhir kapan mens?" tanya gentala, Nazhira mengecek siklus haid nya yang ada di ponsel nya
"Aku gak dapet udah tiga Minggu" mata Nazhira membulat sempurna, apakah pemikiran nya sama dengan yang lain?
"Tuh! Jangan jangan lo hamil ra," ghazi melotot ke dihyan,dihyan meringis kecil."sorry,maksud gue Nazhira.jangan jangan lo hamil,tapi ghazi yang ngalamin nya, mending lo cek ke dokter deh," saran dihyan.
Nazhira mengangguk,lalu menatap ghazi,senyum ghazi terbit di bibir pucat nya
"Semoga benar ya ra..gak pa-pa kalau abi yang ngalamin rasa mual nya,yang penting kamu jangan," Nazhira menepuk nepuk kepala ghazi,ia benar benar beruntung bisa mendapatkan sosok imam seperti ghazi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHAZI ELZIO:LELAKI PILIHAN ALLAH
SpiritualSeharusnya di dalam pernikahan yang membimbing adalah suami,namun jika suami saja tak tau bagaimana membimbing istrinya bagaimana rumah tangga mereka kedepannya? Ghazi Elzio adibrata lelaki dingin nan kejam harus menuruti permintaan konyol orang tua...