39 - Skenario

209 45 9
                                    

.

.

Beberapa manusia, memang dijadikan ujian kesabaran bagi manusia lainnya.

.

.

***

Dunia maya bising membahas sidang kedua kasus pembunuhan Ilyasa yang disiarkan secara langsung kemarin melalui televisi.

Sebuah akun membuat perbandingan antara dua buah foto. Foto sebelah kiri memperlihatkan Sobri tujuh bulan yang lalu. Itu adalah screenshot rekaman CCTV saat Sobri terlihat sedang berbelanja di sebuah mini market. Meski tertutup jaket, orang bisa menebak tubuh Sobri yang gempal. Sementara foto sebelah kanan memperlihatkan Sobri saat berdiri di ruang sidang kemarin, dengan tubuh yang relatif kurus.

Sebaris caption tertulis di bawah perbandingan dua foto itu.

Pertanyaannya : Apa kiat-kiat Sobri supaya bobotnya bisa berkurang sekitar 20kg dalam 7 bulan? Eta terangkanlah, Sobri!

Ratusan jawaban berjejalan di kolom komentar.

Curiganya, selama 7 bulan, Sobri kehabisan bekal dan cuma mampu makan mi instan 2x sehari.

Dari masa ke masa, resep diet terbaik cuma ada satu. Cicipilah manisnya kemiskinan! Semua ada hikmahnya.

Atau sebaliknya. Sobri ternyata penghasilannya lebih dari cukup sebagai pekerja dan kuli serabutan. Sehingga dia sempat ke gym tiap malam sepulang dari nguli. Sebagai efeknya, badannya mengurus dan berotot. Coba perhatikan masa otot di lengannya. Biarpun kurus, lemaknya berubah jadi otot semua.

Bisa jadi, kuncinya ada di suplemen gym.

Dan komentar-komentar lainnya yang makin ke bawah makin ajaib.

Sementara ada yang menyuplik rekaman sidang sekian detik, tepat di momen saat Theo seolah menuding Raesha yang meracuni Ilyasa.

Bang Theo, tolonglah. Anda mungkin kurang minum air mineral, jadi bisa-bisanya menuduh Ustadzah Raesha sebagai pembunuh suaminya sendiri. Helloo?? (kitty) Memangnya, apa motif Ustadzah Raesha meracuni Ustaz Ilyasa?

Saudara Theo, anda nampaknya berusaha keras mengalihkan fokus majelis hakim dari terdakwa. Pokoknya, tuduh siapa saja, asal bukan Sobri.

Luar biasa cara pengacara ini menggiring opini publik. Untuk beberapa detik, aku sempat agak ... 'HAHHH??? A-pa-kah ini seperti plot twist novel-novel detektif yang pelaku pembunuhannya sering kali mengejutkan?' Tapi kemudian kewarasan datang kembali pada otakku. Tidak, tidak, Fulgoso. Kamu tidak bisa menipuku. Mana mungkin Ustadzah Raesha yang cinta mati pada Oppa, membunuh Oppa sedemikian rupa? Dasar tukang fitnah kamu, Fulgoso!!

Ustadzah Raesha membunuh suaminya sendiri? Kamu berharap kami percaya? Kamu membela orang yang jelas-jelas bersalah, sementara Ustadzah Raesha adalah salah satu penerang umat yang membuat kami lebih paham agama. Sudah jelas 'kan, kami lebih percaya siapa?

Lalu postingan lainnya menampilkan potongan video sekian detik, saat Elena marah-marah di akhir sidang. Tepatnya setelah Theo terkesan menuduh Raesha yang meracuni Ilyasa.

Wadouw!! Jiwa Emak-emak Bu Elena membara! 🤣

Tapi emang ngeselin banget, sih. Kalau aku jadi Bu Elena, aku juga bakal begitu. Atau mungkin lebih parah. Lempar sepatu hak sekalian ke Theo 🙈

Dia cantik dan masih single lho, katanya.

Bu Elena, open khitbah gak, Bu?

Suka sama wanita yang model begini. Galak dan ngamuk apa adanya. Tipe yang kalau kesal dengan suami, bisa jadi akan memakai kuah soto sebagai senjata.

ANXI EXTENDED 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang