31

1.3K 114 10
                                    


  Saat ini ketiga pangeran kerajaan Agrland saling bertatap saat tiba-tiba mereka di minta datang keruangan sang ayah...

"Kak ada apa? " Ujar haechan karena sejak tadi mereka tiba tapi renjun justru masih fokus dengan kertas kertas yang sekarang menjadi tanggung jawabnya...

"Kenapa hanya berdiri pangeran jeno? Pangeran haechan dan pangeran chenle? " Renjun merapikan beberapa tumpuk kertas yang berada di depannya...

"Kemarilah" Ujarnya menatap ketiga adiknya yang masih diam..

  Hingga ketika mereka semua sudah tiba renjun langsung menyerahkan beberapa kertas bahkan sebuah buku pada mereka bertiga...

  Mereka masih bingung sebenarnya apa maksud dari pangeran renjun yang memberikan mereka beberapa tumpuk kertas yang pasti itu berhubungan dengan Kerajaan..

"Kak? " Chenle menatap kakaknya itu heran...

"Apa? Itu tugas untuk kalian, aku akan pergi menemani ibu untuk melihat keadaan rakyat jadi kalian selesaikan tugas itu biar aku sisanya" Ujar renjun menatap ke tiga adiknya serius...

  Memang walaupun pangeran mark adalah putra mahkota tapi yang paling mereka takuti adalah renjun sendiri...

"Jika kalian mengatakan kalian tidak mengerti aku akan mengajari kalian, kalian harus siap dengan semua ini kita adalah pangeran yang juga harus andil dalam urusan kerajaan, jangan selalu membebankan kepada ayah atau pangeran mark, kalian harus belajar, kalian juga akan merasakan apa yang ayah rasakan kelak" Tegas renjun...

"Tapi kami tidak ada yang mempunyai niat untuk menjadi raja suatu saat nanti kak" Gumam jeno kembali meletakkan kertas kertas itu di atas meja...

  Renjun hanya menghela nafas pasrah menghadapi adik adik nya...

"Aku tidak perduli itu urusan kalian dengan ayah, beliau hanya menyuruhku untuk membuat kalian mau ikut mengurus kerajaan ini, jadi kalian mau melakukannya dengan suka rela atau aku terpaksa mengurung kalian dengan kekuatan ku pangeran? " Tekan renjun membuat mereka bertiga langsung mengambil tempat untuk mempelajari itu semua...

Namun...

"Maaf mengganggu waktu pangeran semua, hamba hanya ingin menyampaikan bahwa yang mulia ratu memanggil pangeran renjun untuk segera ke kamar pangeran jisung"

  Mereka semua terdiam saat mendengar suara dari luar rungan tersebut...

  Renjun menatap semua adik adiknya sejenak sebelum dirinya mulai berdiri...

"Itu hanyalah beberapa surat dari kerajaan lain dan tentang ajuan dari beberapa desa di kerajaan kita yang membutuhkan bantuan...
Kalian bebas mau memilah yang mana, tapi utamakan yang terpenting jika menurut kalian tidak penting singkirkan saja" Ujar renjun sebelum melangkah keluar dari ruangan tersebut...

"Ini cukup sulit bahkan sekarang aku rasa percuma aku terlahir sebagai keturunan dewa tapi aku tidak mengerti hal seperti ini, kemana perginya kecerdasan yang ku punya, pantas saja ayah tidak pernah keluar dari ruangan ini" Gumam haechan yang terus memandang kertas di depannya...











"Jisung? Kau mendengar ibu nak" Lirih yoona...

  Ratu kerajaan Agrland tersebut sangat bahagia kenapa tidak saat dirinya melihat bagaimana mata yang selama ini tertutup kini sudah terbuka, yoona sangat bersyukur karena bisa melihat putranya sudah sadar...

Namun sedari tadi putranya tersebut hanya diam saja...

"Ibu"

  Yoona langsung mengalihkan perhatiannya saat mendengar suara pintu yang terbuka juga putra keduanya yang mulai melangkah mendekat padanya...

"Ada apa ibu memanggil ku" Bingung renjun namun dirinya baru sadar jika adiknya sudah sadar...

"Ibu adikku sudah sadar, lalu bagaimana keadaan nya" Renjun mendekat melihat adiknya yang hanya diam memandang nya dengan kosong...

"Semua baik baik saja tapi ibu benar-benar tidak yakin dengan kondisi penglihatannya, i ibu masih tidak yakin jika adik kalian sudah benar-benar terlepas dari ilusi iblis itu nak" Ujar yoona..

"Lalu apa yang harus aku lakukan ibu" Renjun menatap sang ibu yang kini tersenyum ke arahnya...

"Kau mewarisi kekuatan nenek mu bukan? Coba kau lihat keadaan adikmu menggunakan kekuatan mu, ibu percaya" Ujar yoona...

  Walaupun ragu tapi renjun tetap melakukannya...

  Perlahan sebuah sinar mengelilingi tubuh jisung yang membuat remaja itu sedikit mengernyit apa lagi saat renjun menutup matanya dengan tangannya yang membuat jisung tanpa sadar menggenggam erat tangan yoona....

"Ibu itu tidak semua hilang masih ada sedikit ilusi iblis yang menutupi mata adik ku ibu, bagaimana cara menghilangkan nya" Gumam renjun membuat yoona ikut menatap ke arah jisung...

"Ayah kalian belum berhasil menemukan pendeta suci yang berada di hutan kematian putraku"












   Hallo aku kembali...

Jangan lupa vote dan komen oke...

See you...

The Little PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang