"Ya kenapa kau diam saja hah! Kau tau lantai ini masih kotor lalu kenapa kau diam saja, dasar tidak berguna kau "
Seorang remaja hanya pasrah saat orang di depannya tersebut terus memakinya...
"Kau tidak liat hah lantainya masih kotor" Ujarnya...
"Aahh kk" Remaja tersebut hanya bisa merintih saat rambutnya ditarik dengan keras agar dirinya mendongak...
Dia sudah meminta ampun tapu seperti tuannya tersebut tidak akan pernah berhenti untuk menyiksanya...
Apakah mereka semua lupa jika dirinya tidak bisa melihat..."Hahah selain buta kau juga bisu dan tuli hah! " Pemuda tadi semakin menarik rambut pemuda yang sudah tidak berdaya tersebut...
"A aampun tuan hiks ha hamba akan membersihkannya sekali lagi hiks aahkk" Ujarnya namun sepertinya rintihan tersebut tidak akan pernah di dengar...
"Apa yang kau lakukan yeonjun kau tidak bosan menyiksanya aku saja sudah bosan melihat wajahnya lebih baik kau lepaskan saja dia"
"Kakak, apa yang kakak maksud dia adalah mainan ku bagaimana mungkin aku akan melepaskan nya" Ujr yeonjun menatap saudara perempuannya tersebut...
Namun bukannya menjawab adiknya ryunjin terus berjalan mendekati jisung yang masih bersimpuh di atas lantai yang sudah basah tersebut karena tadi yeonjun sengaja menyiram tubuh jisung dengan air bekas membersihkan lantai tersebut...
"Lebih baik kau diam sebelum kak hyunjin mengetahui semuanya dan kau jisung aku sudah muak dengan wajahmu ingin sekali aku menghancurkan wajah itu yang selalu memelas, mulai hari ini keluarlah dari rumah hwang, kami sudah tidak butuh orang tak bisa melihat sepertimu, keluar dan jangan berharap kau mendapatkan upah "tanpa menunggu gadis itu langsung saja menyeret jisung untuk segera keluar...
Sebenarnya jisung mempunyai rumah kecil di ujung desa namun dia harus terjebak di rumah milik bangsawa hwang karena dirinya tidak sengaja menabrak yeonjun dan membuat dirinya harus menjadi budak di rumah tersebut namun jisung bersyukur walaupun setiap hari dirinya harus mendapatkan siksaan dari mereka setidaknya dirinya masih bisa mendapatkan makanan...
Jisung terdiam dia sudah lupa di mana arah dia agar bisa pulang ke rumah yang di berikan oleh kepala desa tersebut...
"Kenapa kau manangis disini"
Jisung langsung tersentak dan langsung mendongak saat mendengar suara seseorang di sekitarnya, walaupun jisung tidak tau pasti di mana orang itu sekarang...
"Kenapa dia melihat ke arah lain? " Tanya yang lebih muda...
"Diam lah woonbin" Yang lebih tua menggerakkan tangannya di depan wajah jisung...
"Dia tidak bisa melihat"...
" Hei kenapa menangis, aku sungchan siapa namamu"sungchan ikut berjongkok sedangkan woonbin sang adik hanya berdiri mengamati apa yang akan kakaknya lakukan...
Namun jisung justru seperti ketakutan saat ada seseorang yang menyentuhnya...
"Hei tenanglah aku bukan orang jahat" Ujar sungchan sekalian lagi...
Jisung yang mendengar itu langsung mencari tangan sungchan dan menggenggam nya...
"A aaku ingin p pulang t t tolong hiks antarkan aku pulang" Ujar jisung membuat sungchan langsung menatap adiknya...
"Kau ingat di mana rumahmu" Sebenarnya sungchan agak tidak yakin mengingat pemuda di depannya ini buta...
Jisung langsung mengangguk mendengar ucapan sungchan dirinya ingat apa yang di ajarkan nenek yang merawatnya dulu...
"D ddi ujung desa, r rumah kecil" Lirih jisung dan sungchan langsung paham, dirinya mengira rumah itu tidak berpenghuni karena beberapa kali sungchan melihat rumah tersebut kosong...
"Baiklah, aku akan mengantarmu, kau tidak perlu khawatir" Ujar sungchan namun baru saja mereka berdiri sungchan langsung menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan pemuda di depannya tersebut sungchan melihat dengan jelas beberapa luka di tubuh pemuda itu bahkan bajunya terdapat banyak sekali sobekan...
Sungchan dan adiknya hanya saling menatap mereka tidak tau sebenarnya apa yang sudah terjadi pada pemuda malang ini...
Sungchan harus melapor pada kepala desa agar pemuda ini mendapatkan bantuan dari kerajaan atau apapun itu kondisinya tidak memungkinkan untuk dia keluar rumah....
Gimana gimana????

KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Prince
FantasiAgrland yang seharusnya kerajaan dengan tujuh pangeran dalam istananya harus menyembunyikan suatu yang besar sebuah rahasia yang tidak pernah di ketahui oleh orang luar... Menghilang nya pangeran ke tujuh yang membuat mereka cukup panik hingga su...