29 Arc 2; Pertemuan

10.6K 1.3K 22
                                    

"Pangeran, kita telah sampai di istana utama."

Pintu kereta di buka, Rune keluar dari kereta dengan bantuan Noah. Dia melirik ke arah Harvey yang berdiri di tak jauh darinya.

Rune mengambil langkah maju, mengikuti Harvey di belakang memasuki istana utama.

Deg.

"Pangeran!" Noah berseru panik melihat tubuh pangeran ke-lima yang terhuyung ke depan. Dia segera menangkap tubuh Rune sebelum jatuh tersungkur.

"Ugh." Rune meremas pakaiannya. Sensasi rasa sakit mulai terasa di jantungnya. Dia juga merasakan perasaan marah yang tentu saja itu bukan miliknya.

'Eros, ada apa dengan mu?'

[ Kau harus kembali. ]

'Kenapa?'

[ .... ]

Tidak mendapatkan jawaban dari Eros. Rune menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit di jantungnya. Kemudian, dia mengaktifkan kemampuan artefak kuno Serendipity untuk mencari tahu jawabannya.

Rune melihat sebuah ruangan yang tidak asing. Ini seperti ruang kerja milik Silas. Rune melihat Silas sedang berbicaralah dengan tiga orang berjubah yang berdiri di depan.

Dua orang pria dan satu wanita.

Rune mencoba melihat sosok di balik jubah tersebut, dan hal itu membuat tubuhnya mematung di tempat.

Telinga hewan? Rambut pirang, mata biru.

Keith Myles!!!

Mengapa pemeran utama berada di kerajaan Scorpio?!!

"Uhukk uhukk."

Rune memuntahkan seteguk darah, dan tubuhnya terasa melemah. 'Sialan kau, Eros!' umpat Rune sebelum kesadaran perlahan menghilang.

"Pangeran!!"

Pupil mata Noah bergetar melihat pangeran ke-lima yang tidak sadarkan diri setelah memuntahkan seteguk darah.

"Sir Harvey, bisakah kita ke ruangan dewan ke-tujuh terlebih dahulu," ucap Noah gelisah.

Harvey mengangguk setuju. "Tentu, saya akan mengantar kalian."

Noah mengangkat tubuh pangeran ke-lima, kemudian dia berjalan di belakang Harvey menuju ruangan milik dewan Ophir.

* * *

Rune membuka matanya. Dia melihat tatapan mata yang membara penuh amarah di mata naga putih, Eros.

"Mengapa kau melarang ku bertemu dengannya?" tanya Rune meminta penjelasan.

Eros menutup matanya, lalu mengalihkan pandangan.

[ Itu bukan urusanmu. ]

Rune mendecakkan lidahnya. "Bodoh, tentu saja itu urusanku."

"Aku akan pergi menemui Silas, dan tentu saja aku akan bertemu dengannya," ucap Rune memberikan tekanan di akhir kalimatnya.

[ Kau bisa menutup mata mu agar tidak melihatnya. ]

Rune memasang ekspresi wajah datar mendengar usulan dari Eros. Dia menutup matanya sejenak, lalu menghela napas panjang.

"Aku tidak tahu apa-apa tentang mu, aku juga tidak tahu alasan mengapa kau marah."

Rune mendongak menatap wajah naga putih, Eros. "Tapi, kau bisa menghadap ke belakang bila tidak ingin melihatnya saat aku berada di dekatnya," ujar Rune memberikan solusi.

[ .... ]

Eros terdiam. Dia melihat wajah Rune sejenak, lalu berbalik membelakangi tubuh Rune.

Tidak ada tanggapan dari Eros, tapi respon tubuhnya telah memberikan jawaban bahwa Eros menerima solusi darinya.

Danaus Plexippus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang