38 Menarik

7.5K 1.2K 50
                                    

'Apa ada yang salah dari penjelasan ku?' batin Himne bertanya-tanya.

Rune menghela napas. "Himne, mereka adalah tamu yang di undang langsung oleh kekaisaran. Dan mereka juga baru pertama kalinya ke kerajaan ini."

Rune bangkit dari posisinya. "Mereka tidak mungkin memiliki niat seperti itu." Tangan Rune terulur menyentuh pundak Himne. "Kau tidak boleh memberikan tuduhan lancang seperti ini lagi," ucap Rune dingin.

Tubuh Himne menegang. Dia menelan ludah, lalu menundukkan kepalanya. "Saya minta maaf atas kelancangan yang telah saya lakukan," ujar Himne menyesal.

Rune meraih kotak cokelat di tangan Himne. "Aku akan memberitahu Rhys untuk memotong gaji mu selama tiga bulan ke depan," ucap Rune datar.

"Saya mengerti, Pangeran," jawab Himne lesu. Pada akhirnya, gajinya tetap di potong juga.

Rune berbalik menghadap ketiga beast people. "Aku minta maaf atas kelancangan pelayanku, tapi mari kita anggap ini impas," ucap Rune sedikit tersenyum tipis.

Ketiga beast people melirik satu sama lain. "Apa maksud anda, Pangeran Rune?" tanya Sora dengan suara ramah meskipun wajahnya sedikit kebingungan.

"Tentu saja impas," sahut Rune. "Kalian menerobos masuk ke dalam kamarku tanpa izin dan mengatakan omong kosong, bahkan berniat untuk memukul ku."

Rune menyentuh sedikit bagian dagunya. "Bila Rhys mengetahui hal ini-"

Keith mengepalkan kedua tangannya. "Baik, kita impas!" ucap Keith dengan suara dingin dan wajah yang sedikit menggelap.

"Entahlah." Rune mengangkat bahu acuh. "Senang bertemu dengan kalian." Rune melambaikan tangannya, lalu melirik ke arah Himne untuk mengikutinya keluar dari ruangan tersebut.

Dane melihat kepergian pangeran Rune dan pelayanannya. Lalu memberikan tatapan tajam pada Keith. "Kau berniat memukul pangeran Rune?!"

Keith mengangkat bahu acuh. "Kita impas. Mari anggap itu tidak pernah terjadi," sahut Keith menyandarkan punggungnya. Seperti yang dia duga, pangeran Rune itu bodoh.

Padahal, akan lebih menguntungkan bagi kerajaan Scorpio untuk mengungkap masalah ini. Dengan begitu, kerajaan Scorpio akan mendapatkan kompensasi dari tindakannya. Seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

Dane mengerutkan kening. Dia menatap ke arah Sora yang di balas anggukan kecil. "Tsk." Dane mendecakkan lidahnya. Mengapa dia harus ikut bersama dengan mereka?

Padahal mereka berdua yang berbuat salah, tapi dengan mudahnya pangeran Rune menganggap bahwa itu tidak pernah terjadi sebelumnya.

Dane sedikit merenung. Hanya pangeran Rune satu-satunya manusia yang mau menerima cokelat darinya, dan menganggap dia sebagai seorang kakak.

'Meskipun wajahnya datar dan sikapnya dingin, pangeran Rune sangat polos,' batin Dane. Dia berniat untuk memberikan sedikit bantuan pada pangeran Rune, bila terjadi sesuatu padanya.

Itulah yang mereka pikirkan, tanpa menyadari alasan sebenarnya. Rune melakukan hal itu karena menyadari bahwa drama penculikan rekayasa yang telah dia lakukan, bisa menjadi bumerang untuk kerajaan Scorpio.

Apalagi setiap perwakilan dari kerajaan di benua timur akan hadir dan menginap di kerajaan Scorpio. Itu bisa memberikan tekanan pada kerajaan Scorpio yang saat ini sedang dalam kondisi krisis atau di ambang kehancuran.

Impiannya sebagai pengangguran kaya akan terancam. Dan itu tidak boleh terjadi.

Rune menghela napas panjang. Dia sama sekali tidak mengerti, mengapa rencananya selalu saja gagal di detik-detik terakhir akan berhasil?

Dan saat rencananya berhasil, selalu ada jurang curam di depannya. Hal itu membuat Rune berpikir dengan hati-hati dalam mengambil langkah agar tidak terjatuh.

'Ck, menyebalkan,' batin Rune.

[ Manusia lemah. ]

Suara Eros terdengar di kepala Rune, dan dia menanggapinya dengan singkat.

'Hm.'

[ Pelayan mu berkata, kau pernah di racun apa itu benar? ]

'Ya. Terdapat racun di makananku, hal itu membuat ku koma selama dua bulan dan aku kehilangan sihir ku. Apa ada masalah?'

Rune bertanya dengan bingung, mendengar Eros yang mengajukan pertanyaan terkait racun. Tapi dia segera menyadari maksud dari perkataan Eros. Untuk itu, Rune menunggu kalimat yang akan Eros katakan selanjutnya.

[ Tidak ada racun yang dapat menghilangkan sihir. Kecuali- ]

'Aku mengonsumsi racun itu setiap hari?'

[ .... ]

Tidak ada tanggapan dari Eros, hal itu membuat Rune menutup matanya sejenak lalu membukanya kembali.

'Eros, keluarkan sedikit sihir milikmu.'

Eros melakukan seperti yang Rune minta. Dan seperti yang mereka berdua duga, Rune langsung terbatuk mengeluarkan seteguk darah.

"Pa-pangeran!" Himne memekik melihat pangeran ke-lima yang batuk darah, apalagi tubuhnya terhuyung ke depan yang membuat Himne dengan cepat meraih tubuh pangeran ke-lima agar tidak terjatuh.

Himne memiliki ekspresi khawatir begitu merasakan tubuh pangeran ke-lima bergetar setelah mengeluarkan batuk darah, tanpa mengetahui bahwa Rune telah berusaha menutupi mulutnya untuk tidak tertawa.

"Pangeran, bagaimana kalau saya panggil dewan Ophir-" ucapan Himne terhenti saat tangan Rune menyentuh pundaknya. Himne melihat wajah pangeran ke-lima yang terlihat pucat dengan tatapan sayu.

"Himne, bawa aku ke kamar sekarang juga," ucap Rune dengan suara lemah.

Himne menggigit bibirnya, lalu mengangguk kecil pada perintah yang diberikan oleh pangeran ke-lima. Himne membantu pangeran ke-lima berdiri, lalu menggendongnya ala bridal style dan membawanya ke kamar pangeran ke-lima.

Rune secara refleks mencengkram kerah baju Himne, khawatir tubuhnya di banting ke bawah. Tapi hal itu tidak terjadi, karena Himne benar-benar menjalankan perintahnya dengan berjalan menuju lokasi kamarnya.

'Apa Himne memang sekuat ini sebelumnya?' batin Rune bertanya-tanya.

[ Kau saja yang lemah. ]

'....'

Rune tidak menanggapi perkataan Eros, karena tubuhnya memang lemah akibat adanya racun di dalam tubuh. Dan Rune memiliki dugaan kalau racun itu telah di konsumsi oleh pangeran ke-lima selama bertahun-tahun.

Rune melirik ke arah Himne. Orang-orang dari istana Lunar tidak mungkin mengkhianati pangeran kembar, tuan mereka. Dalam novel juga menjelaskan kesetiaan mereka pada pangeran kembar.

Hanya ada dua wanita yang ahli dalam spesialis racun, yaitu dewan ke-lima Maren Onella dan tuan putri pertama Hiera Oulexius. Dan keduanya sedang tidak berada di istana kerajaan Scorpio.

Apakah ini sebuah kebetulan?

Rune menyeringai kecil. 'Segala sesuatu menjadi semakin menarik,' pikirnya.

* * *

Halo, maaf banget Vala baru update. Vala masih kurang sehat🤧 ini part-nya dikit aja ya. Vala belum sanggup kalau ngetik banyak.

See you🤗

Danaus Plexippus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang