55 Teror

4K 666 124
                                    

Hah hah hah.

Aaron bangkit dari posisinya. Netra mata di balik kain melihat sosok adik bungsunya yang merintih kesakitan akibat tulang kering pada bagian kakinya, telah dia patahkan.

Kerajaan tetangga memang berniat untuk melanggar perjanjian aliansi, tapi ... terlalu dangkal bila berpikir bahwa Silas tidak mengetahui hal ini. Itu karena Silas memang sudah mengetahuinya. Dan berniat untuk membunuh mereka semua dalam dalih perang.

Karena itu, sebelum adik-adiknya terbunuh. Aaron harus menghancurkan kerajaan Scorpio, tempat yang telah menciptakan kenangan buruk dan penderitaan untuk adik-adiknya.

Aaron telah membuat rencana dengan matang, siapapun yang menghalangi rencananya akan di bunuh. Sayangnya, kenapa selalu adik-adiknya yang menjadi penghalang dari rencananya?

Hal itu membuat Aaron sedikit kerepotan, dan harus memberi mereka pencerahan. Namun, bila mereka masih keras kepala maka inilah akhirnya. Membuat mereka menyadari kesalahannya.

Seperti yang sudah Aaron lakukan pada Calix dengan membuat kedua kakinya lumpuh serta mata Hiera yang buta. Semua itu tidak akan terjadi bila mereka berdua mendukung niatnya.

Dan kali ini adalah adik bungsunya.

Aaron mengambil langkah maju, lalu berjongkok di dekat tubuh Rune. "Kau tidak akan merasa sakit seperti ini bila menyetujui perkataan ku," ujar Aaron tersenyum tipis melihat wajah Rune yang berkeringat dengan deru napas terputus-putus dan bibirnya mengeluarkan darah.

Awalnya, Aaron pikir dengan membuat Rune mengingat peristiwa penghancuran lingkaran sihir miliknya yang di lakukan oleh Silas dan 8 Dewan. Hal itu akan membuat Rune mendukungnya.

Tapi Aaron berubah pikiran, sebab adik bungsunya terlalu baik. Ingat atau tidak kejadian itu, adik bungsunya pasti tidak akan mendukung niatnya. Untuk itu Aaron tidak punya pilihan selain memberinya pencerahan.

"Bungsu." Aaron mengulurkan tangannya menyentuh wajah Rune, lalu mengangkatnya agar lebih dekat dengan wajahnya. "Apa pikiran mu sudah jernih sekarang, hm?" tanya Aaron berbisik.

[ Bodoh! bukankah ini sudah keterlaluan! apa kau akan tetap diam saja?! ]

Eros berseru marah di kepala Rune.

Memang, hal ini sudah kelewatan batas. Namun ini adalah kebenarannya. Lewat pertarungannya dengan Aaron, Rune berhasil mendapatkan sebuah informasi. Dan itu adalah kebenaran yang menyedihkan.

Venezio merelakan dirinya di kenal buruk, dan berhubungan dengan Silas agar bisa mengetahui rencananya. Calix mempelajari alchemist agar dapat membantu warga kerajaan. Hiera meracik racun agar dapat membunuh musuh.

Rhys berlatih pedang agar menjadi komandan pasukan militer. Terakhir pangeran kelima, seorang penyihir jenius yang ingin menciptakan pasukan khusus penyihir untuk kerajaan Scorpio.

Mereka melakukan semua itu dengan sebuah harapan, serta kepercayaan yang dijatuhkan pada Aaron. Untuk menjadi seorang Raja yang lebih baik lagi dari Silas, raja Scorpio saat ini.

Sayangnya, harapan hanyalah sebuah harapan. Kenyataannya, Aaron tidak memiliki pikiran seperti itu di dalam benaknya. Sosok yang mereka andalkan justru memiliki pemikiran yang berbeda, dan berniat menghancurkannya.

Karena itu, harapan kembali beralih pada orang lain yaitu pangeran kelima. Tapi, sekali lagi harapan hanyalah harapan. Pangeran kelima memilih untuk menyerah dan mengakhiri hidupnya.

Kini, Rune telah menjadi pangeran kelima. Keputusan harus segera di buat, dan itu bertentangan dengan tujuannya. Pengorbanan perlu di lakukan. Itu keputusan yang sulit.

Danaus Plexippus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang