39 Buku

7K 1.1K 50
                                    

Himne membaringkan tubuh pangeran ke-lima di atas kasur. "Pangeran, apa saya harus memanggil dewan ke-tujuh kesini?" tanya Himne.

"Tidak perlu, kau boleh pergi," jawab Rune menolak saran dari Himne.

Himne menggigit bibirnya. "Tapi, Pangeran-"

"Himne." Rune memberikan lirikan tajam. "Seseorang yang menginginkan kematian ku tidak mungkin membiarkan aku sembuh," ucap Rune datar.

Himne melebarkan matanya. "Pangeran, maksud anda-"

Rune mendecakkan lidahnya. "Dewan Ophir mengatakan bahwa aku akan segera mati, bukankah itu artinya dia tidak ingin aku sembuh."

Himne mengedipkan matanya beberapa kali. Kemudian menatap ke arah pangeran ke-lima dengan mata berkaca-kaca. "Pangeran," ucap Himne lirih.

"Keluar!" ucap Rune mengusir.

Himne menghapus air di sudut matanya, lalu membungkuk hormat. "Baik, Pangeran. Saya izin permisi." Himne mengambil langkah mundur, kemudian keluar dari kamar pangeran ke-lima.

"Tsk, dia menyebalkan," ucap Rune mencibir. Rune mengaktifkan kemampuan matanya, dan melihat sekeliling area istana. Dia melihat kereta kuda yang sedang bergerak mendekati istana Lunar.

Rune bangkit dari posisinya. Dia berjalan membuka laci untuk mengambil selembar kertas dan pena. Setelah itu, Rune menuliskan beberapa resep obat herbal yang dia ketahui untuk membersihkan racun di dalam tubuh.

[ Manusia. ]

Suara Eros terdengar di kepala Rune, dan dia hanya merespon dengan singkat.

'Hm.'

[ Apa kau tahu jenis racun yang ada di dalam tubuh mu? ]

'Aku tidak tahu.'

Rune menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Eros dengan jujur. Dia menuliskan resep obat herbal yang diketahui dari dunianya. Dia sama sekali tidak tahu tentang racun di dalam tubuhnya.

Mencari tahu lewat perpustakaan istana pun sudah tidak bisa, karena sudah hancur oleh ledakan.

Rune merasa sedikit kesal. Mengapa dia tidak memikirkan hal ini sebelumnya?

Novel hanya menjelaskan pangeran ke-lima kehilangan sihirnya setelah memakan racun, jadi Rune mencari artefak kuno untuk menjadi senjatanya menggantikan sihir pangeran ke-lima yang hilang.

Setelah itu banyak kejadian yang tak terduga terjadi. Rune memang mengetahui sebagian besar isi cerita novel mahkota berdarah, tapi ada lebih banyak hal yang tidak dia ketahui. Semacam kisah tersembunyi.

Rune terdiam. Entah kenapa dia memiliki sebuah kesimpulan layaknya yang terjadi di perpustakaan istana.

Dia adalah pelaku dari meledaknya perpustakaan istana. Tapi tidak ada yang mengetahui hal itu, kecuali dirinya sendiri. Yang orang lain tahu, bahwa dia adalah korban dari ledakan tersebut atau saksi mata dari kejadiannya.

Informasi yang Rune miliki dari novel tersebut adalah sudut pandang pembaca. Sedangkan, saat ini dia berada di dunia ini bahkan dekat dengan orang-orang dari dunia ini.

Itu artinya Rune perlu mencocokkan informasi yang dia peroleh dari novel dan dunia ini.

Menurut informasi yang Rune dapat dari novel, pangeran ke-lima melakukan bunuh diri setelah mengetahui sihirnya hilang. Dan ingatan yang Rune miliki, hanyalah latihan-latihan terkait sihir.

Itu membuktikan bahwa pangeran ke-lima tidak tahu apa pun tentang obat-obatan herbal.

Rune menghela napas panjang. "Mengapa hidupku begitu sulit?" ucap Rune lirih. Dia segera meremas selembar kertas yang baru saja tertulis bahan-bahan herbal, dan membuangnya ke tempat sampah.

Danaus Plexippus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang