"Ci, buruan ih, lesu banget sih jalannya. Ini pesanan bunda belum semua loh" rengek Gracia,
Gracia dan Shani kini tengah berbelanja bulanan, bunda Veranda sengaja meminta kedua putrinya itu untuk berbelanja karena ia ingin anak sulungnya itu keluar dari kamarnya. Semenjak Farzeen menghilang Shani memang selalu mengurung diri di kamarnya.
"Cici males tau Gre, pengen rebahan aja. Kenapa sih bunda malah nyuruh belanja" kesal Shani
"Yaudah deh, nih cici disini aja ambilin tuh bawang merah dan bawang putihnya. Ambil masing-masing 1 kg ya ci, Gege mau kesana dulu cari tepung"
"Jangan lama-lama kamu" pesan Shani, lalu ia pun mulai memasukkan bawang ke plastik yang tersedia disana.
"Hai" sapa seseorang yang kini berdiri tepat di samping Shani
"Wangi ini" gumam Shani dalam hati, sebuah parfum yang amat familiar.
"Farzeen" Shani terkejut mendapati seseorang yang ia rindukan kini sedang berdiri disampingnya.
"Sssstt....jangan berisik, ikut aku" Zeen pun langsung menarik tangan Shani lembut, sedangkan Shani yang ditarik itu tersenyum senang tanpa Zeen ketahui.
"Zeen, aku kangen" ucap Shani langsung memeluk Zeen. Mereka berdua kini berada di tangga darurat yang tidak pernah dilewati kecuali dalam keadaan darurat.
"Aku juga kangen sama kakak. Maaf ya kak udah bikin kakak sedih" Zeen membalas pelukan Shani
"Aku mau ikut kamu Zeen" Zeen menggeleng seraya tersenyum sambil mengelus rambut panjang Shani
"Jangan ya kak, tunggu aku sebentar lagi. Aku janji gak akan lama"
Shani semakin mengeratkan pelukannya,
"Zeen, aku bisa sama kamu dalam keadaan apapun Zeen. Aku...""Sstt...jangan dilanjutin, aku tau kak. Sabar ya tunggu aku kembali, tolong tunggu aku kak Shani, jangan sama orang lain ya"
Cup
Satu kecupan berhasil mendarat di dahi Shani cukup lama
"Aku janji akan selalu nunggu kamu Zeen, janji setelah itu kamu akan menemui aku"
"I'm promise kak Shan"
"Oh ya, 1 minggu lagi aku bakal lengser dari jabatan osis"
"Baguslah"
"Kok baguslah?"
"Biar kamu gak sibuk sibuk lagi, biar istirahat dan waktu kamu banyak buat aku.hehe"
"Kamu aja hilang-hilangan mulu"
"Nyindir nih" Shani pun terkekeh
"1 minggu lagi, aku pastikan itu" Shani mengangguk sebagai jawaban
"Yasudah sana, pasti Gracia nyariin kamu. Aku mau lanjut selesaiin urusan aku"
"Oh ya Zeen, Angel..." Belum selesai Shani menyelesaikan kalimatnya, Zeen langsung memotongnya.
"Dia baik-baik aja kok kak, dia juga kangen banget sama kamu. Nanti aku ajak kamu ketemu dia mau?"
"Mau lah mau banget" jawab Shani antusias
"Gak sekarang loh kak, aku jadi cemburu setelah melihat antusias kamu" Zeen pun memasang wajah cemberutnya
"Utu utu ... Sama adik sendiri aja cemburu, lagian kita ga dalam sebuah hubungan yang mengharuskan kita untuk saling cemburu kan?"
Jlebb....
"Bener sih, tapi masa kak Shani gak peka sih" rutuknya dalam hati
"Yaudah deh, aku pergi dulu ya kak, kakak hati-hati belanjanya, pulangnya juga hati-hati jangan sampai terluka" pesan Zeen dan Shani pun mengiyakan.