Rumah Sakit Harapan
Farzeen baru saja kembali kerumah sakit, sepanjang perjalanan dari parkiran tak hentinya Farzeen tersenyum. Ia sangat tidak sabar menunjukkan piala yang dibawanya itu kepada adik dan maminya. Dalam bayangan Farzeen kedua wanita kesayangannyan itu tersenyum bahagia. Hingga tibalah di sebuah kamar yang bertuliskan Ny. Melody. Dengan sigap Farzeen menyembunyikan piala-nya di belakang tubuhnya,
Cklek...
"Mami" pekiknya tanpa sadar
"Ssstt....adik kamu sedang tidur" ucap mami Melody pelan
Farzeen mengangguk lalu mulai berjalan mendekati sang mami.
"Mi, lihat Zeen bawa apa" Farzeen menunjukkan sebuah piala yang sedari tadi ia pegang dengan antusias"Waah sayang selamat ya bang, mami bangga sama abang" mami Melody menciumi anak sulungnya itu
"Tapi muka kamu kenapa bang? Kok banyak memarnya?" Tanya mami Melody Ketika sadar ada yang aneh dari wajah sang putra
"Gapapa mi, nanti abang ceritain kalau mami udah sembuh total"
"Eeungghh..."
"Eh adek dah bang..." Ucapan Farzeen pun terpotong karena baru menyadari jika disana tidak hanya ada keluarganya saja.
"Loh kak Shani" lagi-lagi Farzeen memekik hingga membuat Angel yang berada dipangkuan Shani pun ikut terbangun.
"Fa...Farzeen" gugup Shani
"Eeunggh....Berisik banget sih"
"Wah, mami....mami udah bangun" Angel langsung memeluk sang mami
"Iya sayang, mami kangen banget sama Angel" balas mami Melody
"Sama mami, Angel lebih lebih kangen mami"
Krik..krikk....
Entah kecanggungan apa ini, Shani hanya diam menyaksikan interaksi keluarga Farzeen tanpa ada niat untuk ikut berbicara. Takut ganggu aja fikirnya.
"Eh iya, gadis cantik ini siapa? Pacar Zeen ya?"
"Eh...bu..." Saat Shani hendak menjawab tiba-tiba Angel memotongnya
"Calon mi" goda Angel sukses membuat Shani tertunduk malu, entah ia juga bingung kenapa harus malu?
"Nama kamu siapa sayang?" Tanya mami Melody
"Saya Shani Tante" jawabnya sembari mencium tangan Melody.
"Terimakasih ya Shani, udah nemenin Angel dan Farzeen disini, tante bersyukur ada nak Shani jadi anak mami ini tidak kesepian" ujar mami Melody sembari mengelus rambut putri bungsunya
"Nemenin Angel aja mi, kan Zeen dari tadi gak disini" sanggah lelaki jakung itu
"Ck! Nih anak"
"Hehe, yang Zeen bilang bener kok tante dari tadi Shani menemani tante dan Angel aja" sahut Shani tak enak pada Farzeen, ia merasa sepertinya lelaki itu tidak nyaman melihat dirinya disana.
"Oh ya, tante maaf kayaknya sudah saatnya Shani pulang deh tante. Udah mau malam juga takut dicariin sama bunda" lanjutnya
"Kamu pulang naik apa nak?"
"Gampang tante nanti naik taxi aja didepan"
"Jangan Shan, biar Farzeen aja yang anterin kamu ya"
"Eh gak usah tante, Farzeen juga sepertinya lelah habis bertanding tadi" tolak Shani secara halus
"Udah gapapa, gue anterin aja" Farzeen langsung menyambar kunci mobil yang tadi ia letakkan di atas nakas.
"Udah sana, makasih ya Shan dan maaf tante jadi repotin kamu"