Kediaman Shani
Malam itu dikediaman keluarga Kennal dan Ve, terlihat Shani baru saja pulang. Disusul oleh Gracia yang juga baru saja pulang.
"Assalamualaikum ayah, bunda" ucap Shani dengan ceria
Berbeda dengan sang kakak yang ceria, justru Gracia datang dengan wajah sinisnya.
"Assalamualaikum" setelah mengucapkan salam ia langsung buru-buru masuk, namun sayang langkahnya terhenti karena pertanyaan dari ayahnya.
"Wa'alaikumsalam, eh Gege, kamu dari mana aja dari pagi baru pulang nak?" Tanya ayah Kennal
"Paling habis mesra-mesraan sama Gito yah" sahut Shani ingin menggoda sang adik
"Gak usah sok tau deh" ucap Gracia malas
"Ge, kok gitu jawabnya. Cici kan cuma bercanda" lerai ayah Kennal
"Bercanda itu kalau Gege ketawa Yah. Bercanda juga harus tau situasi" ketusnya
"Kamu kenapa sih Ge, dari tadi ngomongnya ketus mulu. Ini masalah yang kemarin iya?" Tanya Shani yang mulai jengah dengan cara bicara Gracia
"Masalah apa? Kalian lagi bertengkar?" Tanya Kennal
"Cici habis dari mana tadi?" Tanya Gracia dengan sorot matanya yang tajam tanpa menjawab pertanyaan ayahnya
"Da...dari kerumahnya Chika, iya Chika gak masuk hari ini Ge, jadi aku jenguk sama Indah"
"Khhe, ternyata cici sekarang pinter banget bohong ya. Jujur Gege kecewa banget sama cici"
"Kamu bisa tanya mereka Ge, ngapain cici bohong coba?" Shani masih mencoba membela dirinya.
"Tanya?? Hahaha...lawak banget. Asal cici tau ya hari ini dari pagi sampai sore tadi aku ngumpul bareng di Cafe Aldo. Dan kak Chika sama kak Indah juga disana. Sekarang cici bilang ke rumah kak Chika? Apa kak Chika dan kak Indah bisa membelah diri ci? Yang satu pergi sama Cici dan satunya ada di Cafe Aldo?"
Deg...
"Kenapa diem ci? Udah kehabisan alasan ya?"
Ayah Kennal yang sedari tadi memperhatikan perdebatan kedua anaknya itu, kini langsung mengalihkan arah pandangnya ke anak sulungnya itu.
"Ci, bener yang dikatakan adik kamu?"
"Kalau cici emang gak cinta sama Zeen, ngomong ci jangan main belakang" sindir Gracia lalu ia pun berlalu meninggalkan Shani yang masih terpaku ditempatnya
"Tau apa kamu Gracia? Jangan ngomong seolah-olah cici ini selingkuh dari Zeen ya" teriak Shani namun Gracia acuh, dia tetap berjalan menaiki anak tangga.
Setelah kepergian Gracia, Shani pun langsung memeluk ayahnya.
"Hikss ... Ayah cici beneran cinta sama Zeen yah, kenapa Gracia jahat banget ngomongnya ayah...hiks"
"Sudah Ci, nanti kita selesaikan ya. Udah sana mending Cici naik, terus bersih-bersih habis itu kita makan malam"
"Iya yah, cici keatas dulu ya ayah" pamit Shani sembari mengelap air matanya yang seolah tak mau berhenti mengeluarkan airnya.
Keesokkan harinya ...
Pov Shani
Setelah selesai kelas aku langsung pergi mencari keberadaan dua orang sahabatku, yaitu Chika dan Indah. Lama mencari akhirnya aku menemukan mereka di kantin, mereka nampak berbincang cukup serius, Ternyata disana ada Gito dan juga Oniel. Dengan langkah cepat aku menghampiri mereka.
"Hai" sapaku namun mereka hanya melirik ku lalu diam
Aku bingung sama mereka kenapa semuanya mendiamkanku? Apa yang sudah ku perbuat pada mereka? Bahkan Gito dan Oniel juga nampak tak nyaman dengan kehadiranku. Padahal sudah lama aku tidak melihat mereka, tapi apa ini? Kenapa sambutan Gito dan Oniel malah dingin.