Disana Zeen langsung disambut baik oleh kedua orang tua Shani. Dan disana terjadilah perbincangan singkat, sampai akhirnya Shani pun turun dan menghampiri Zeen.
"Sayang, kok gak bilang-bilang kalau mau kesini?" Tanya Shani yang langsung memeluk Zeen dari samping.
Zeen tersenyum, lalu mengusap lembut rambut sang pujaan hati.
"Kangen soalnya"Melihat kebucinan dua insan muda itu, membuat kedua orang tua Shani memutuskan untuk meninggalkan putrinya itu bersama Zeen.
"Kemarin, kamu tidak pulang sama bang Oniel?" Seketika suasana hangat tadi berubah menjadi dingin, begitu Zeen menanyakan kejadian itu.
"Emm...anu Zeen, aku jelasin ya"
"Hai Shan, apa kabar?" Tanya lelaki itu
"Baik, kok bisa disini kak?"
"Iya Shan, sengaja mau ketemu kamu" jawabnya
"Ngapain?"
"Shan aku tahu aku orang yang tidak tau malu jika meminta ini, tapi aku mau minta tolong Shan, anak aku sekarang sakit dan aku gak tau harus apa Shan. Orang tua aku marah karena aku bercerai dan sampai sekarang mereka tidak mau berhubungan lagi denganku, aku bingung harus apa Shan aku gak punya pengalaman buat rawat anak" ucapnya yang sebentar lagi mungkin air matanya akan jatuh
"Begitu sayang, aku gak tega pas denger anak nya yang lagi sakit. Jadi aku ikut buat bantuin dia ngejaga anaknya. kamu jangan marah dong, aku sama kak Vian gak ngapa-ngapain kok sayang. Aku sama dia sekarang temenan" kata Shani
"Terus kenapa ga bilang ke aku langsung sih sayang? Kenapa aku harus taunya dari orang lain? Kamu bikin aku over thinking tau gak"
"Maaf ya sayang, janji ini yang terakhir kali aku jalan sama kak Vian, habis itu gak akan lagi" ucap Shani bersungguh-sungguh.
"Kalau terjadi lagi, aku kasih hukuman ya kamu" mereka pun menautkan jari kelingking mereka dan membuat janji
Flashback off....
Pov Farzeen....
"Oke deh gue jemput kak Shani dulu kalau gitu" aku langsung bangkit dari posisi dudukku, bersiap untuk menjemput kekasih hatiku.
Di perjalanan menuju kampus kak Shani, jujur aku sudah tidak sabar lagi. Setelah dua hari tidak bisa bertemu, rasa rindu ini semakin membuncah. Sepanjang perjalanan sesekali aku ikut menyenandungkan sebuah lagu yang ku putar melalui speaker di mobilku. Semua lagu hari ini menggambarkan perasaanku yang sedang berbunga-bunga. Sampai pada akhirnya aku tiba di parkiran kampus kak Shani.
Mobil sudah kuparkirkan sempurna, berderetan dengan mobil-mobil lain yang kurasa milik mahasiswa sana. Oh ya aku juga diam-diam mendaftarkan diriku di kampus yang sama seperti kak Shani. Rencananya aku ingin memberi dia kejutan.
10 menit aku menunggu kekasihku yang tak kunjung datang, sampai pada akhirnya dia nampak keluar bersama teman-temannya. Aku tersenyum melihat dia yang sedang berbincang seraya melempar senyum keteman-temannya.
"Cantik, semakin cantik" monologku sembari terus memperhatikannya.
Dia tidak tahu kalau hari ini aku sudah berada di jakarta, bahkan aku tidak memberitahu jika akulah yang akan menjemputnya. Sampai seketika senyum ku yang terus tercetak di wajah ku ini mulai memudar tatkala ku lihat sebuah mobil Fortuner hitam berhenti tepat di depan kak Shani.