"Kak, apa tidak sebaiknya kakak mencari yang..."
"Enggak, kamu harus tanggung jawab dong, karena secara tidak langsung kamu sudah berhasil mengobati luka hati kakak Zeen"
"Kak..."
"Iya Zeen?"
"Pacaran yuk" pernyataan Farzeen sontak membuat Shani melebarkan matanya
"Jangan bercanda begitu Zeen, gak lucu tau ga?"
"Kok bercanda sih kak, aku serius"
"Kamu beneran nembak aku?" Farzeen langsung mengangguk dengan antusias
"Ck! Ngajak pacaran kayak ngajak main aja sih Zeen. Romantis dikit gitu"
Farzeen tersenyum mendengar penuturan Shani barusan.
"Yaudah deh""Ih kok gitu doang sih? Bujuk kek apa kek biar gue iyain. Ah nyebelin banget Farzeen, kalau gini kan gue sendiri yang nyesel" batin Shani kesal
Malam harinya, Farzeen dan keluarga Shani makan malam bersama.
"Zeen, sini aku ambilin" Shani dengan cekatan mengambilkan makanan untuk Farzeen
"Ceileh ci, kayak suami istri aja" celetuk Gracia
"Iya Ci, pelan-pelan pak sopir" Kennal ikut menggoda anak sulungnya itu
"Apaan sih, aku cuma menjamu tamu dengan baik ya" elaknya membuat keluarganya hanya menggelengkan kepala
"Oh ya Zeen, kata tante kamu nyari om? Ada yang mau diomongin?" Tanya kennal ketika mereka sudah selesai makan.
"Iya om, bisa ngobrol sebentar ga om?"
"Boleh, kita keruang kerja om aja yuk"
"Aku ikut ya yah"
Kennal memandang anak sulungnya itu, "enggak, ini urusan lelaki, yakan Zeen?" Farzeen pun mengangguk dengan ragu-ragu.
"Issh aku mau ikut Zeen, emang kalian mau ngomongin apa sih?"
"Dih belom-belom posesifnya udah keluar aja" sindir Gracia
"Diem kamu Ge, dari tadi komen mulu" kesal Shani
"Udah, ayo Zeen, gak usah hirauan mereka"
Sebelum mengikuti om Kennal, Zeen pun menghampiri Shani dan berbisik, "Sebentar ya kak, mau bujuk calon mertua dulu, biar kita direstui"
Perkataan Farzeen pun sukses membuat Shani merona, dengan segera ia memaling wajahnya.
"Yaudah sana, jangan lama-lama"
Farzeen mengangguk seraya tersenyum, lalu ia pun mengikuti Kennal dari belakang.
Pov Shani
Sudah 1 jam Farzeen berada di ruang kerja ayah, apa sih yang mereka bicarakan sampai selama ini? Aku sendiri duduk dengan gelisah di depan tv bersama bunda dan Gracia.
"Bisa duduk dengan tenang tidak sih ci?" Kesal Gracia yang pusing melihat Shani duduk tapi tubuhnya gerak sana sini.
"Kok ayah sama Zeen gak keluar-keluar sih bun?"
"Ya mana bunda tau" jawab bunda Veranda acuh karena masih asik menonton televisi
"Iiss, lama banget sih" ucapku lagi setelah 10 menit tapi ayah dan Farzeen belum juga keluar dari ruang kerja ayah.
"Sabar cici sayang, paling juga bentar lagi keluar" Gracia sudah jengah melihat ku yang tidak sabaran
5 menit setelah Gracia berbicara demikian, ayah dan Zeen pun terlihat baru saja menuruni anak tangga sambil diiringi obrolan yang entah apa yang mereka bicarakan.