Trigger Warning!
Harsh word, sexual harrasment, blood
Jimin membuka matanya hanya untuk menyadari jika ia bukan berada di ruangan yang semalam ia dan Jungkook berada, tak ada sosok pria itu di sini. Ia juga menyadari jika ia telah kembali kedalam ruangan yang menjadi mimpi buruknya.
Ia terdiam untuk beberapa saat memikirkan kembali apa yang telah terjadi semalam, apakah semua itu nyata atau hanya sebuah mimpi dimana ia berlari dari dunia nyata yang kejam.
Namun semua terasa begitu nyata
Pintu terbuka menampilkan sosok Hoseok dengan senyuman lebarnya. Ia tersenyum kearah Jimin yang tengah terduduk diam diatas ranjangnya
"Aku mencarimu semalam, namun tak kunjung menemukanmu, kupikir kau telah kembali hahaha" ujarnya
"Bagaimana aku bisa berada disini?" Pertanyaan itu sontak membuat Hoseok terdiam dan ia segera menutup pintu dibelakangnya, menghampiri Jimin dengan wajah serius.
"Bukankah kau kembali kesini dengan sendirinya?" Pertanyaannya membuat Jimin menghela nafasnya kasar, memilih untuk melupakan apa yang telah terjadi padanya semalam.
Suara ketukan pintu yang keras mengalihkan perhatian keduanya
"JIMIN JIMIN SIALAN BUKA PINTUNYA!" Suara yang sudah tak asing lagi masuk kedalam pendengarannya, membuat jantung Jimin berdegup dengan rasa gugup dan takut. Hoseok meliriknya sebentar sebelum akhirnya berjalan kearah pintu, membukanya dan menunjukkan sosok yang Jimin harap tak pernah ia temui lagi setelah mimpinya semalam.
Sosok itu menyeringai melihat wajah pucat Jimin, dengan cepat ia berjalan kearah Jimin yang masih terduduk diam disana, tangannya segera terangkat menarik kerah bagian belakang pakaian Jimin, menyeret pria kecil itu. Hoseok yang melihatnya mengerutkan keningnya
"Hey..." Panggil Hoseok menghentikan langkah Jung-hee, pria itu segera menoleh kearah Hoseok dengan pandangan bingung juga kesal karna pria itu berani menahannya.
"Kenapa kau tidak membiarkannya hari ini saja?" Ucapnya, membuat Jung-Hee menatap wajahnya tak percaya lalu tersenyum kecil. "Apakah kau memberikan tubuhmu padanya?" Tanya Jung-hee pada Jimin yang segera digeleng dengan keras oleh Jimin.
"Apakah kau menginginkan tubuhnya? Jika kau ingin bergabung maka kau bisa datang kekamarku, kau mengetahuinya bukan?" Lalu Jung-Hee segera mendengus dan kembali melangkah sambil menarik kerah Jimin, tak memperdulikan pria itu meringis sakit.
"Karma akan datang bagi mereka yang telah menuainya" ucap Hoseok secara tiba-tiba, dengan suara dalam dan tajam, membuat suasana ruangan terasa aneh.
Jung-Hee kembali menghentikan langkahnya, menoleh kearah Hoseok
"Ya! Apa yang kau inginkan? Apa kau mengancamku?! Huh?!" MarahnyaMelihat wajah merah Jung-Hee wajah serius Hoseok segera tergantikan, dengan senyuman cerah seolah apa yang baru saja terjadi hanyalah halusinasi mereka. Jimin menatap semua itu dengan perasaan tak nyaman.
"Tidak! Tentu tidak, aku tak mungkin mengancammu aku hanya memberitahumu itu saja"
Jung-Hee terdiam untuk beberapa saat sebelum akhirnya kembali berjalan keluar dari kamar, dengan lirihan mengejek "dasar aneh" Hoseok terdiam dibelakang menatap punggung Jung-Hee, senyuman kecil muncul diwajahnya yang Jimin sadari.
Ia tidak salah lihat bukan?
***
Tubuhnya segera di lemparkan keranjang penuh akan pakaian kotor itu, Jimin mengeluh merasakan tak nyaman dan sakit di sekujur tubuhnya.
Jung-Hee dan kawan-kawannya tertawa melihat bagaimana lemahnya Jimin sebagai seorang pria, dengan tubuh kurus dan rengkuh seolah hanya dengan genggaman yang kuat maka pria itu akan hancur berkeping-keping tanpa bisa di satukan kembali.
Jimin menatap mereka dengan tatapan ngeri namun mulutnya terkunci, lidahnya kelu dan ia lagi-lagi hanya bisa pasrah ketika mereka mulai membuka paksa pakaiannya, menghancurkannya berkeping-keping tanpa sisa, namun ada suatu yang berbeda. Punggungnya terasa begitu sakit. Ia merasakan rasa sakit yang dalam dan seolah darah akan mengalir keluar dari balik punggungnya.
"AKHHHHH" teriaknya, merasakan rasa sakit yang lebih dalam. Tangannya berusaha meraih punggungnya, teriakan sakit yang membuat mereka semua bingung dan terdiam. Tubuh Jimin bergerak dengan gelisah merasa tak nyaman, salah satu dari mereka menatap ranjang dengan mata terbelak dan pucat
"D-darah....darah!!! DARAH!!!" teriaknya, segera menarik perhatian mereka semua, tawa dan bunyi berisik kulit basah yang membentur segera terhenti
Jung-Hee menoleh kearah ranjang yang kini berubah menjadi kolam merah, matanya terbelak lebar dan dengan cepat ia membalik tubuh Jimin. Wajahnya segera berubah pucat dan tak percaya dengan apa yang ia lihat.
"Ap-apa ini?"
Sebuah tanda berbentuk bulan sabit hingga bulan berbentuk sempurna memenuhi punggung bagian tengah Jimin dari atas hingga bagian bawah. Bulan itu berwarna merah layaknya Gerhana bulan, mereka terkesiap melihatnya dan Jung-Hee bisa yakin jika ia tidak pernah melihat tatto bulan di punggung Jimin sebelumnya
"Kau-"
"AKHHHH AKHHHHHH SAKITTT AKHHH" teriakan itu terdengar mengerikan, Jimin bahkan terus merintih, tubuhnya mulai berguling berusaha untuk menghentikan rasa sakit itu.
"P-panggil seseorang"
"T-tapi"
"CEPAT PANGGIL SESEORANG, KAU INGIN IA MATI HAH?!" teriak Jung-Hee, ia segera melepaskan tubuh Jimin. Kini pria itu mulai menangis keras, darah semakin membasahi ranjang putih itu menbuat semuanya terlihat mengerikan, mereka segera melupakan birahi mereka dan bergerak mundur dari tubuh Jimin.
Pintu terbuka dengan kencang, guru telah datang dan melihat pemandangan dimana Jimin berwajah pucat, darah yang membasahi ranjang, dengan tubuhnya yang terkulai lemas. Teriakannya telah terhenti sejak tadi dan mereka tak tahu apakah ia masih bernafas atau tidak.
Kini wajah Jung-Hee berubah pucat, tubuhnya gemetar, nafasnya menderu dengan jantung yang berdetak dengan kencang melihat pemandangan mengerikan dihadapannya
Ia tidak tahu apapun
Ia menggeleng dengan lidahnya yang berkelit
Ia tidak tahu meski guru meminta kejujurannya, ia tidak tahu
Ia tidak tahu dosa apa yang telah ia perbuat
Ia. Tidak. Tahu.
Hanya itu jawabannya.
***
To be continue
2023.01.14
KAMU SEDANG MEMBACA
Middle of the night
Fanfiction• Middle of the Night • Written by Ldy_rw Kookmin story | BL story Demon Jungkook | Human Jimin - Ia hanya ingin terbebas dari kecaman mematikan yang setiap harinya. Ia hanya ingin terlepas dari belenggu yang membunuh dan menghancurkannya. Ia hany...