Chapter 10

413 45 2
                                    

"Jimin!" panggilan suara yang sudah tak asing lagi masuk kedalam pendengaran Jimin, Ia yang sedang merapikan ranjangnya segera tersentak dan dengan tergesa-gesa pergi menuju pintu keluar, dengan senyuman canggung ia menyapa Jung-hee yang hari ini hanya datang seorang diri.

Jimin menatap jalan menuju gunung dengan was-was, Jungkook belum kembali sejak pagi hari, ia takut pria itu akan datang tepat disaat Jung Hee masih berada disini, namun Jimin hanya bisa menutupi kekhawatirannya, ia hanya bisa berharap jika pria itu tidak akan muncul sebelum Jung Hee kembali ke desa.

"J-Jung Hee, aneh sekali? tak biasanya kau akan datang sendiri? dimana temanmu yang lain?" tanya Jimin berusaha untuk menutupi rasa gugupnya. Jung Hee hanya tersenyum lembut padanya sebelum akhirnya membalas "mereka sibuk dan tidak sempat untuk membantuku, jadi aku memutuskan untuk melakukannya sendiri" balasnya.

Jimin segera menghampiri gerobak berisi penuh akan makanan dan kebutuhan lainnya, mengambil setiap keperluan dengan cepat, hingga sesekali ia akan menoleh kearah jalan menuju gunung dengan was-was, Jung Hee menyadari sikapnya yang tak biasa dan terlihat canggung juga panik.

"Jimin? apakah telah terjadi sesuatu disini?" pertanyaan Jung Hee membuat Jimin tersentak dan segera menoleh padanya dengan perasaan yang semakin canggung. Ia menggeleng dengan kencang dan mengatakan bahwa tidak ada yang terjadi dan harinya hanya berjalan seperti biasanya, namun melihat reaksi Jimin membuat Jung Hee semakin bingung dan penasaran. Jung Hee menatap arah dimana Jimin terus mencuri lirik, dengan pikiran yang dalam Jung Hee kembali menatap Jimin sebelum akhirnya ia berjalan dan mendekat kearah pria itu dengan tangan terulur membantu pria itu untuk memindahkan semuanya.

Jimin tersentak dengan bantuan tiba-tiba, ia tahu ini sudah menjadi hal biasa pria itu lakukan ketika ia datang untuk mengantarkan keperluannya, namun dengan pemikirannya yang penuh kini membuatnya terlihat sangat mudah terkejut dengan apa yang pria itu lakukan.

"maaf! apakah aku mengejutkanmu?" tanya Jung Hee dengan khawatir. Jimin segera menggeleng pelan "aku baik-baik saja" balas Jimin, segera pria itu menuntun Jung Hee untuk masuk dan meletakkan beberapa keperluan di bagian dapur, Jung Hee melirik sedikit keadaan gubuk sederhana itu dengan senyuman hangat yang perlahan luntur ketika ia menyadari ada hal yang aneh di dalamnya.

ada yang berubah

Jung Hee menatap Jimin dengan pandangan curiga, "Jimin" panggilnya membuat Jimin yang tengah menatap beberapa keperluan segera menoleh dengan alis terangkat.

"apakah sesuatu hal aneh benar-benar tak terjadi di tempat ini?" tanya dengan wajah serius

"o-oh? kenapa kau bertanya seperti itu? tentu tak ada hal aneh?" balas Jimin gugup, ia menatap JungHee dengan perasaan yang di penuhi dengan rasa gugup juga takut, yang kini berada di pikiran Jimin hanyalah

keberadaan Jungkook tidak boleh di ketahui oleh siapapun

Jung Hee menatap Jimin dengan penuh penasaran dan dalam seolah tengah melihat dalam diri pria itu hal yang disembunyikan erat darinya, namun tak lama kemudian pria itu segera mengangguk dan tersenyum, satu tangannya terangkat untuk mengelus lembut rambut Jimin.

"baiklah, aku harus segera kembali"

Jimin yang mendengarnya segera bernafas lega dan mengangguk pada Jung Hee, mengantar pria itu menuju halaman rumahnya. "Jung Hee sekali lagi terima kasih banyak, kau berhati-hatilah" Jung Hee mengangguk dan segera berbalik pergi dengan sapinya, tanpa Jimin sadari pria itu menoleh kebelakang setelah berjalan cukup jauh, melihat bagaimana kini Jimin masih berdiri di tempat yang sama, namun kini tatapan matanya bukan kearah dimana ia berjalan menjauh melainkan arah menuju gunung. ia semakin berjalan menjauh hingga tubuh Jimin semakin mengecil namun entah apakah pengheliatannya bermasalah atau tidak, ia bisa melihat tubuh kecil Jimin mulai melebarkan kedua tangannya kearah itu dengan senyuman lebar, namun ketika ia mulai menunggu siapa orang yang Jimin sambut itu. sapinya sudah bergerak semakin jauh dan keberadaan Jimin dan tempat tinggalnya sudah menghilang dari pandangannya.

Jung Hee terdiam dan berpikir untuk kembali, namun ia kembali berpikir bahwa itu semua tak akan semudah itu dan akan sangat aneh jika ia kembali sekarang. waktunya sangat tidak pas.

Ia akan kembali pikirnya, Ia harus kembali dan memeriksanya.

***

"Jungkook!!!" seru Jimin dengan bahagia, ia menyambut Jungkook dengan senyuman lebar hingga Jungkook masuk kedalam pelukannya dan menghirup aroma Jimin dengan senyuman hangat.

"aku pulang" ucap Jungkook, ia segera menggandeng tangan Jimin dan berjalan masuk kedalam gubuk itu. dahinya mengerut melihat banyaknya persediaan makanan segera ia menoleh kearah Jimin dengan bingung. Jimin yang menyadari itu segera menjelaskan padanya bahwa itu semua adalah pemberiaan warga desa untuknya, ini adalah hal yang masih belum Jimin ceritakan pada Jungkook.

"aku tak mengerti, mengapa mereka memberikanmu ini semua dan melarangmu untuk pergi dari gunung ini?"

Jimin mendesah mendengar pertanyaannya, "mereka berkata jika ini semua sebagai bentuk perlindungan mereka, mereka mengira bahwa aku adalah anak dewa dan ibuku telah bersetubuh dengan dewa, namun aku tahu bahwa itu bukanlah alasannya dan hanya rumor saja"

Jungkook kembali mengerutkan dahinya semakin bingung dengan penjelasan Jimin, "bagaimana mereka tahu jika kau merupakan anak dewa?"

"karna ketika aku lahir, desa mereka telah mengalami kekeringan parah setiap tahunnya, ibuku datang ke desa ini setelah ia melarikan diri dari penduduk desa dari desa asalku. ketika aku lahir kekeringan dan segalam musibah yang terjadi berhenti, selama aku hidup desa ini dipenuhi dengan keindahan dan hidup yang asri. mereka tidak pernah mengalami musibah bahkan ketika bencana besar seperti penyakit mematikan penduduk desa tidak akan mengalaminya sama sekali, yang membuat mereka semakin percaya bahwa semua ini di karenakan kelahiranku, jadi mereka segera membawaku menuju gunung ini dan ya, menyembunyikanku"

Jungkook terdiam mendengarnya, sebelum akhirnya menatap wajah Jimin dengan dalam.

"apakah kau percaya akan hal itu?"

"hal apa?"

"bahwa kau anak seorang dewa?"

"tidak... aku tidak mempercayainya bahkan jika itu benar maka aku akan tetap menolak untuk mempercayainya"

"mengapa? bukankah itu hal bagus dan mulia?"

"untuk apa? aku sendiri dan kesepian, jika menjadi hal mulia seperti ini membuatku menjadi sendiri maka aku menolaknya" mendengar jawabannya membuat Jungkook perlahan tersenyum dengan lebar.

"tenang saja, kau bukan anak seorang dewa"

"Oh benarkah?" balas Jimin dengan wajah berbinar, namun tak lama ia menyadari bahwa perkataan Jungkook tak berdasarkan bukti, ia hanya sama seperti mereka yang mengatakan bahwa ia anak dari seorang dewa.

"percayalah padaku" tambah Jungkook dengan mata yang dalam dan mengkilat dengan tatapan penuh arti yang sulit dipahami.

To be continue

2023-11-05

Middle of the nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang