halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen.
happy reading
###
Hari dimana Gala melakukan kunjungan akhirnya di tetapkan rombongan yg ikut akan berangkat besok pagi dan semuanya diwajibkan membawa kendaraan sendiri.
"Mas Gala bareng siapa besok?" Vania rekan satu timnya bertanya pasalnya sejak tadi yg diam saja hanya Gala.
"Mobil siapa yg masih kosong?"
"Cuma mobil saya yg isinya dua orang kalo mas Gala mau bisa satu mobil sama saya" Gala mengangguk menerima tawaran pak Gara ketua tim mereka.
Dia tidak repot-repot harus membawa mobil sendiri, nanti saja dia bergantian menyetir dengan Arya lebih mudah dan tidak terlalu melelahkan.
"Saya kira pertemuan kita cukup sampai disini, besok kita berangkat jam 8 jadi jangan sampai telat," pak Gara memberikan instruksi
"Ayo pulang" lanjutnya lagi. semuanya langsung merapikan barang bawaan mereka dan bergantian keluar.
Gala pulang paling terakhir karena harus merapikan tumpukan berkas yg ada di mejanya, saat baru saja keluar dari perusahaan matanya tertuju pada kafe di sebrang
Dia melihat Surya tengah bersama seorang gadis yg dikenalnya saat olahraga sepertinya hubungan keduanya semakin akrab itu membuatnya kesal.
Gala mengeluarkan ponselnya berniat untuk menelfon Surya menanyakan dimana keberadaannya, tingkah seperti pasangan yg tengah memergoki pacarnya selingkuh.
Setelah tersambung Gala langsung menanyakan keberadaan Surya yg tadi pagi memang bilang ingin menjemputnya.
"Lo dimana Surya? gue dah keluar kantor" dengan nada suara yg kesal.
"Gue lagi ada di kafe depan kantor lo, jadi tunggu bentar ya gue kesana dulu" setelah telfon dimatikan, Gala dapat melihat Surya buru-buru berpamitan dengan perempuan yg bersamanya.
Gala berpikir jika keduanya akan berpisah tapi ternyata salah, perempuan itu naik mobil bersama Surya melihat hal itu wajahnya semakin muram, ada perasaan ingin langsung pergi dengan taksi tapi hatinya tidak bisa membiarkan Surya berduaan dengan perempuan asing itu.
Tidak lama kemudian semua mobil bersama hitam berhenti didepannya dan Surya keluar dari kursi pengemudi.
"Gal lo duduk belakang ya ada..." ucapan Surya terhenti saat mendengar suara bantingan pintu tanpa melanjutkan kalimatnya dia langsung kembali masuk ke dalam mobil.
Melihat dari kaca wajah Gala yg muram membuatnya tidak jadi melanjutkan kalimatnya, mood Gala pasti sedang buruk karena pekerjaan ditambah harus menunggunya.
"Ini langsung pulang atau mampir dulu Gal?" Surya berinisiatif untuk mengajaknya makan dulu untuk membuat moodnya lebih baik tapi mengingat ada orang lain jadi dia menanyakan dulu pendapat Gala.
"Pulang gue dah capek." mendengar jawaban judes Gala, Surya tidak banyak bertanya dan langsung melajukan mobilnya
"Lo kenapa judes gitu sih, Surya dah baik mau jemput lo tapi malah disinisin." Gala menatap tajam perempuan yg duduk di kursi penumpang depan.
"Gala lagi capek aja makanya gitu lo gak usah ngomong gitu Ria." Surya tidak ingin mood Gala semakin buruk karena perkataan Riani.
"Emangnya kamu gak capek? tadi abis cek resto terus jemput dia tapi malah dia nyebelin gitu." Riani menoleh kearah Surya raut wajahnya terlihat kesal.
"Berhenti." Surya menoleh kebelakang melihat Gala yg sepertinya kesal maksimal
"Kenapa Gal? lo mau beli sesuatu." Surya pura-pura tidak mengerti keinginan Gala
"Berhenti, gue pulang naik taksi." Gala tetap kekeuh ingin turun.
"Bagus deh kalo lo sadar diri buat gak ngerepotin orang." mendengar perkataan Riani dalam hati Surya memaki-maki perempuan yg baru dikenalnya seminggu ini benar-benar tidak bisa membaca situasi.
Surya menepikan mobilnya saat Gala ingin turun dia belum membuka kunci pintu."Gal jangan turun ya abis nganterin Ria gue ajak lu buat jajan di pasar lama" Surya berusaha membujuk Gala agar tidak turun.
"Gue atau dia yg turun." Surya semakin kalut saat Gala memberikannya pilihan ini, dia tidak mau Gala turun dan naik taksi tapi juga merasa tidak enak dengan Riani.
"Gue anterin Riani pulang dulu ya" Surya masih berusaha bernegosiasi
"Oke, gue turun." Gala membuka pintu tapi berhenti menatap tajam Surya karena pintu masih terkunci.
"Iya-iya Riani biar gue pesenin taksi buat pulang, jadi lo balik sama gue jangan naik taksi." Surya langsung membuat keputusan saat Gala akan membuka pintu
"Ria gue pesenin taksi ya lo balik sendiri" Surya langsung membuka ponselnya untuk memesankan taksi online.
Riani menarik ponsel Surya sampai jatuh. "Lo kok gitu sih, lagian kenapa gak dia aja yg pulang sendiri dia kan cowok masa lo tega biarin cewek pulang sendiri"
Surya menghela nafas agar emosinya tidak terpancing."Sorry Ria gue gak bisa biarin Gala pulang sendiri, gue udah janji sama dia kemarin buat jemput."
"Dasar ngerepotin, jadi laki kenapa manja sih." Gala menatap tajam Riani. sejak tadi dia sudah ingin pulang sendiri tapi Surya menahannya.
Surya membuka pintu sebelah. "Lo keluar sekarang Ria, taksi yg gue pesen udah deket." raut wajahnya yg tadi lembut berubah jadi dingin nada suaranya juga tidak selembut tadi.
"Lo ngusir gue gini sih Surya" Riani berteriak, kesal dengan perkataan Surya yg terkesan mengusirnya
"Keluar sekarang, dari tadi gue dah bilang kalo gak mau kasih tumpangan tapi lo maksa numpang jadi keluar, kehadiran lo gak diharapkan" Surya tidak bisa bersikap lembut perkataan Riani yg menghina Gala manja membuatnya kesal, meski berusaha untuk tidak terpancing emosi tapi gadis ini terus memperburuk suasana hatinya.
"Ini semua gara-gara lo dasar cowok pengganggu." Riani keluar berdiri di pinggir jalan dengan cemberut dan tangan terlipat di dada.
"Pindah ke depan Gal" tanpa membuka pintu Gala pindah ke depan lewat celah antara kursi pengemudi dan penumpang bagian depan
Surya mencondongkan tubuhnya untuk memakaikan Gala seatbelt. "Jangan lupa pakai seatbelt."
Gala menurunkan kaca mobil. "Sadar yang jadi pengganggu tuh lo" Gala tersenyum miring melihat wajah kesal Riani.
Surya menggenggam tangan Gala sambil mengelusnya. "Maaf ya, harusnya tadi gue gak biarin dia nebeng."
Meski Gala tampak sangat tenang itu semua berbanding terbalik dengan hatinya yg sudah tidak karuan, rasanya ingin berteriak saat jaraknya dan membantunya memakai seatbelt
Surya memang pandai membuat hati dan jantungnya acak-acakan gak karuan, perlakuan lembutnya itu bisa membuat hatinya meleleh dan semakin jatuh cinta.
"Kita jajan di pasar lama yuk gue yg traktir sebagai permintaan maaf" Melihat Gala yg diam saja Surya berinisiatif untuk mengajaknya jajan karena mengira sahabatnya itu masih kesal
Gala melepaskan tangannya dari genggaman Surya. "Gak usah, gue capek langsung pulang aja."
Melihat wajah muram sahabatnya itu Surya membelokkan mobilnya kearah kopi shop membeli satu cup caramel macchiato untuk Gala sedangkan dia sendiri memesan Americano.
Surya memberikan caramel macchiato yang dipesannya. "Jangan cemberut lagi nanti muka lo cepet keriput"
"Makasih" Gala mengambil minuman itu dan mulai menyesapnya. Rasa manis dari lapisan caramel diawal digantikan dengan rasa pait sama seperti perasaannya hari ini.
Perasaan berbunga-bunga yang manis pagi tadi berganti dengan rasa kesal yg pahit di sore hari dan penyebabnya hanya satu orang, Surya Adi Nugroho sahabat yang telah mengambil hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
friendzone
RandomJenggala yg jatuh cinta dengan teman masa kecilnya harus merasakan sakit hati karena melihat sahabatnya itu berpacaran dengan teman perempuannya meski berpacaran dengan teman perempuannya sikap Surya padanya tidak pernah berubah tetap perhatian dan...