24. bonchap

3.2K 141 7
                                    

halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

happy reading

###

Surya tengah menikmati keindahan pemandangan yang sangat indah dan tidak ada duanya, apa lagi jika bukan Gala yang tengah tersenyum lebar sambil bermain di tepi pantai. Surya benar-benar bersyukur Gala menjadi miliknya, tugasnya sekarang hanya membahagiakan Gala.

Setiap tahun Surya akan mengajak Gala kembali ke pantai ini, pantai yang sudah jadi saksi bisu perubahan hubungan keduanya jadi satu tingkat lebih serius. Surya ingat saat pulang dari liburan dan mengatakan pada orangtuanya jika mereka pacaran, dia mendapatkan tamparan keras dari sang ayah.

Ayahnya kecewa mengetahui putranya jadi seorang gay, mungkin bisa di bilang ayahnya cukup terbuka dengan gay tapi masih tidak bisa menerima jika putranya jadi bagian dari mereka. Saat itu Surya keras kepala, mengabaikan penjelasan ayahnya mengenai resiko yang akan dia terima jika jadi gay, Surya bukanya merasa takut tapi malah bertekad ingin membahagiakan Gala.

Selama satu bulan Surya perang dingin dengan sang ayah hingga akhirnya ayahnya mengatakan jika dia ingin bersama Gala, Surya harus siap dengan resiko yang ada dan ayahnya tidak akan membantu jika ada masalah nantinya.

"Gue akan buat lo terus bahagia." Surya ingin terus melihat Gala tersenyum tanpa beban.

Surya tersenyum dan melambaikan tangannya memberikan isyarat agar Gala menyudahi bermain airnya, sekarang sudah siang mereka harus pergi untuk mengisi perut.

"Surya seneng banget gue bisa liburan gini." Gala memeluk Surya dengan erat, untungnya tidak terjatuh.

"Seneng dengernya, udah dulu mainnya sekarang waktunya makan." Surya menggendong Gala seperti koala dan membawanya ke vila.

Surya mulai menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makan siang, hanya makanan sederhana steak, Gala memperhatikan Surya yang berkutat dengan peralatan dapur. Rasanya ingin memeluk punggung kokoh itu dari belakang

Mereka sudah tinggal bersama selama satu tahun dan setiap hari Surya akan menyiapkan hidangan sederhana untuk makan malam atau sarapan, Gala benar-benar beruntung mendapatkan Surya.

"Kenapa?" Surya cukup terkejut saat Gala memeluknya dari belakang.

Gala hanya menggelengkan kepalanya, tidak ada alasan untuk memeluk dia hanya ingin memeluk Surya. Rasanya ingin sekali mengucapkan banyak terimakasih karena sudah mau bersamanya, tapi Surya pasti akan mengomel setiap Gala mengucapkan terimakasih untuk  apa yang Surya lakukan untuknya.

Gala bersyukur cinta pertamanya berakhir dengan bahagia bukan nelangsa. Banyak orang bilang jika cinta pertama tidak akan bahagia dan akan berakhir dengan patah hati. Gala berhasil mematahkan spekulasi itu karena buktinya cinta pertamanya jadi cinta terakhirnya.

Surya yang akan jadi satu-satunya pemilik hatinya dan tidak akan berubah. Cintanya sudah dia habiskan untuk pemuda tinggi ini jadi tidak mungkin akan ada cinta yang lainnya lagi.

"Gue bener-bener cinta sama lo." Surya yang tengah makan cukup terkejut dengan pernyataan tiba-tiba Gala.

"Lo bilang apa tadi?" Surya ingin mendengar sekali lagi.

"owh gue bilang ini agak keasinan kayaknya lo kebanyakan kasih garam." Gala tampak salah tingkah, Surya bisa melihat jika telinga Gala memerah karena malu

Jarang sekali terjadi, Gala mengatakan jika dia mencintainya. Meski Surya hampir mengatakannya setiap saat Gala hanya akan menjawab dengan kalimat biasa dan terkadang mengatakan jika yang dia katakan hanya gombalan buaya.

Seharusnya tadi Surya mengabadikan momen ini, nanti pasti bisa di gunakan untuk mengerjai Gala saat ulang tahun. Sayang sekali dia tidak mengatur kamera, selama liburan Surya selalu mengabadikannya dengan merekam video. Pagi ini karena akan pergi ke pantai dia jadi tidak mengabdikan momen sarapan mereka.

"Gue tau kok lo cinta mati sama gue dan gue juga cinta banget sama lo." Karena Gala tidak ingin bilang cinta maka Surya saja yang bilang cinta.

"Omongan buaya darat." Gala mencoba untuk tetap biasa saja meski dalam hatinya sudah menjerit kesenangan.

Gala tidak boleh terlihat senang nanti Surya malah semakin menggodanya. Surya tetap jahil seperti dulu, setiap dia merona karena gombalan receh pasti akan terus di bahas sampai seharian penuh. Meski sudah jadi pacar hubungan mereka tidak banyak berubah hanya perbedaan saat ditanya apa hubungan mereka Gala akan dengan bangga bilang jika Surya pacarnya.

###

Sore hari mereka habiskan untuk menikmati matahari terbenam dengan keliling pantai. Surya memandangi wajah Gala yang tampak seperti lukisan saat terkena cahaya senja. Rasanya tidak percaya jika Gala yang awalnya teman akan menemaninya seumur hidup.

"Segitunya banget lu lihat gue" Gala merasa salah tingkah saat Surya menatapnya intens.

Surya tidak menjawab dia hanya mendekatkan wajahnya sampai bibir keduanya bersentuhan, ciuman biasa yang menyalurkan perasaan cinta keduanya tanpa ada nafsu hanya ada ciuman lembut penuh cinta. Surya tidak bisa mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata jadi dia berharap Gala bisa merasakan seberapa besar cintanya melalui ciuman yang diberikan.

"Gue bener-bener sayang banget sama lo" Surya menyatukan dahi keduanya, nafas mereka saling bersahutan.

Suasana romantis dengan matahari terbenam sebagai latarnya membuat siluet keduanya seperti lukisan yang indah. Sore itu pantai menjadi saksi cinta milik keduanya.

"Janji kita bakal sama-sama terus sampai tua, sampai gue jalan harus pakai tongkat" Surya menyodorkan jarinya kelingking nya untuk membuat janji seperti yang sering mereka lakukan saat kecil.

"Kita bakal tetap sama-sama apapun yang terjadi" Kedua jari mereka bertautan menjadi tanda jika mereka akan menepati janji yang di buat.

Keduanya akan menghadapi semuanya bersama, dengan tetap berjalan beriringan tidak perduli dengan apa yang orang lain katakan keduanya akan tetap bersama. Saat mengambil keputusan untuk bersama mereka sudah siap menanggung segala resiko yang ada.

Keduanya akan saking melengkapi kekurangan masing-masing dan berusaha untuk berkompromi satu sama lain karena sudah memutuskan untuk hidup bersama. Keduanya sepakat untuk saling terbuka dan berusaha untuk saling mengerti, meski terkadang mereka harus berdebat karena berbeda pemikiran tapi akhirnya keduanya saling mengalah.

"Sur kalo lo capek sama gue jangan cari orang lain buat jadi rumah baru ya, tapi coba inget kenangan indah kita"

"Lo juga kalo bosen jangan cari orang lain tapi coba buat bilang ke gue dan kita ganti suasana baru"

Saat merasa lelah dengan satu sama lain keduanya memilih untuk mengingat kenangan indah yang dilalui dan seberapa besar cinta yang mereka punya, dengan begitu keduanya jadi takut kehilangan dan tidak melakukan hal bodoh dengan mencari orang lain agar rasa lelah itu hilang.

Cinta itu abadi jika keduanya bisa menjaganya agar tetap tumbuh di hati bagaimana caranya tergantung pada pribadi yang menjalaninya. Cinta akan hilang jika tidak dijaga dengan baik.

###

untuk bonus chapter nya cuma 1000 kata aja ya udah gak bisa mikir banyak-banyak

friendzone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang