Halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen
happy reading
###
Gala merasakan kakinya berdenyut nyeri meski tidak sesakit awal rasa nyeri ini membuatnya ingin menangis. Rasanya benar-benar menyiksa karena tidak bisa bergerak bebas karena pergelangan kakinya yang bengkak.
"Gak usah cemberut gitu sakitnya bakal ilang paling lama dua minggu" Surya mengelus rambut Gala, tidak tega juga melihat sahabatnya ini ingin menangis.
"Makanan gue mana" Gala menyodorkan tangannya dan sepiring nasi berserta lauknya ditempatkan di tangannya.
Surya akan jadi asistennya selama kakinya sakit jadi dia bertugas untuk membantunya berjalan atau mengambilkan barang untuknya, ini bukan Gala yang memaksa tapi keinginannya sendiri.
Gala tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan untuk menjadikan Surya sebagai pesuruhnya kapan lagi dia bisa menyuruh Surya dengan mudah tanpa embel-embel ciuman dan pelukan.
"Sur ambilin minum" Gala mencolek lengan Surya karena tidak mendapatkan respon dia menggoyang lengan Surya.
Surya merespon dengan mendekatkan wajahnya. "Cium pipi gue dulu baru gue ambilin"
"Dih kok gitu?"
"Ya kan gak gini, ayo cium kayak biasanya lo minta sesuatu ke gue" Dengan terpaksa Gala mengecup pipi Surya
Hal seperti yang membuatnya semakin dalam jatuh cinta pada Surya, selain itu sikapnya yang perhatian dan lembut juga lah yang membuat hatinya meleleh.
"Nih air minumnya" Surya kembali duduk sedangkan Gala melanjutkan makannya
Gala melirik ponsel Surya yang menampilkan chatnya dengan Sandra yang penuh dengan panggilan sayang dan kalimat mesra lainnya, bahkan Sandra tidak jarang mengirimkan voice note dengan nada manja.
Melihat ini Gala merasa jika hubungan keduanya jauh lebih baik dibanding yang dia duga, dan sikap Surya yang kemarin mungkin karena kesal padanya dan melampiaskannya ke orang lain.
Terbukti dari Surya yang membiarkannya pulang sendiri meski menawarkan dia tidak memaksanya seperti biasa dan malah pergi bersama Sandra.
Pagi tadi dia bertanya kepada Luna kapan Surya membawanya pulang ke rumah dan dijawab jika keduanya baru pulang sekitar pukul 12 malam, itu artinya setelah dari kantor Surya tidak langsung pulang ke rumah.
Gala jadi bertanya-tanya kemana Surya bersama Sandra sampai harus pulang selarut itu, apakah mereka menghabiskan waktu bersama dengan berbagai kehangatan karena semalam kan hujan turun dengan derasnya.
"Gal, gue tinggal ya Sandra minta di anterin buat cari make up" Gala menatap Surya yang sudah berdiri dan berjalan keluar tanpa menunggu jawabannya
Gala menatap Surya dengan sendu padahal tadi dia berkata akan menemaninya seharian tapi sekarang malah pergi hanya untuk menemani Sandra membeli make up.
Moodnya benar-benar hancur karena Surya meninggalkan dirinya yang sakit demi menemani Sandra membeli make up"Emang Sandra gak bisa apa beli sendiri pake harus di temenin segala"
Sandra kan perempuan mandiri bisa kemana-mana sendiri tapi kenapa malah bertingkah manja seperti ini pada Surya.
Surya juga kenapa jadi berubah saat bersama Sandra padahal kemarin dia mau menjemputnya saat hujan turun deras dan pagi ini sikapnya juga masih perhatian.
Tapi kenapa setelah Sandra menghubungi nya untuk pergi keluar dia langsung menyetujui nya dan seakan lupa dengan janjinya yang akan menemaninya seharian ini.
Sikap Surya membuatnya bingung, terkadang membuatnya merasa jadi yang paling spesial tapi tidak lama kemudian membuatnya merasa jika dia bukan siapa-siapa karena Surya juga melakukan hal yang sama pada orang lain.
Sepertinya kejadian saat listrik padam waktu itu Surya menciumnya dengan lembut tapi dua hari kemudian dia juga melakukan hal yang sama pada Riani meski bukan di bibir tetap saja Surya menciumnya.
Tidak ingin terlalu memikirkan Surya yang tengah berkencan dengan Sandra, Gala memilih untuk membaca komik online meski tidak bisa fokus karena terus memikirkan apa yang sedang dilakukan Surya dan Sandra.
Apakah keduanya pergi menonton setelah membeli make up lalu memilih untuk makan siang bersama atau keduanya bersenang-senang di time zone. Semakin Gala memikirkannya semakin buruk juga suasana hatinya.
Sandra benar-benar tidak tahu malu, dia terus berkata jika Surya bukan. tipe pria idamannya jadi sekeras apapun Surya berjuang untuk mendapatkan hatinya dia tidak akan luluh. Tapi kenyataan tidak butuh perjuangan berarti hanya dengan perkataan lembut dan manis Surya Sandra sudah luluh.
"Dasar munafik" Gala mencibir saat mengingat semua omong kosong yang Sandra katakan.
Teman yang dia anggap sebagai orang baik ternyata tidak lebih dari cewek munafik yang suka play victim kejadian ini membuatnya menyadari wajah asli Sandra. Cewek yang mengatakan jika dia punya harga diri dan tidak akan jatuh cinta dengan cowok bajingan seperti Surya sekarang justru seperti tidak ada harganya karena meminta perhatian lebih.
"Sandra, lo bakal jadi kayak mantan Surya yang lain karena kali ini gue bakal rebut Surya." Gala menatap tajam postingan Instagram Sandra yang menampilkan foto mesranya bersama Surya.
Keduanya tampak serasi dan mesra tapi Gala sudah bersama Surya sejak kecil dia tau kebiasaan yang tidak orang lain sadari. Surya tidak akan pernah memeluk saat berfoto dengan orang yang menurutnya asing atau dibencinya.
"Lihat aja nanti San, Surya bakal balik lagi ke gue karena sejak awal dia punya gue."
Surya tidak pernah memperlihatkan jika dia tidak menyukai seseorang secara terang-terangan kebenciannya akan terlihat dari sikapnya, tapi sayangnya Surya pandai mengendalikan diri jadi kebenciannya tidak terlalu terlihat.
Gala sudah memperhatikan Surya, sekuat apapun dia berusaha berpura-pura semuanya akan terbaca olehnya.
Gala mengetuk-ngetuk layar ponselnya. "Ayo kita coba Surya bakal langsung pulang atau gak" Dia menelfon Surya untuk memintanya pulang
Satu panggilannya tidak diangkat begitu pun panggilan kedua dan ketiga. "Lo bener-bener nyebelin ya" Gala tidak menelfon lagi tapi mengirimkan pesan yang mengatakan jika dia akan pulang ke rumahnya.
Menurut pemikirannya jika Surya masih seperti biasanya maka setelah melihat pesan yang di kirimkan nya, dia akan bergegas untuk kembali dan mencegahnya untuk pulang.
Dengan langkah tertatih-tatih Gala berjalan keluar rumah Surya dan berjalan menuju rumahnya sendiri meski harus menahan rasa nyeri di pergelangan kakinya.
"Mas Gala mau kemana?" Gala berhenti saat melihat tetangga depan rumah Surya
"Mau pulang bang, tadi rencananya mau main ke Surya tapi dia lagi keluar" Tetangga depannya ini bernama Faris, seorang duda muda yang sering jadi incaran cewek dan cowok di komplek
"Oh gitu, tapi mas Gala kakinya kenapa kok pincang gitu?" Gala mengalihkan pandangannya ke pergelangan kakinya yg di bebat.
"Keseleo bang abis jatuh" Gala hanya bisa tersenyum canggung
"Aduh mas kok malah jalan sendiri, sini saya anterin pulang" Bang Faris berjalan kearahnya.
Gala tidak menolak karena sejujurnya kakinya terasa nyeri karena di gunakan berjalan dan berdiri lama. keduanya berbincang ringan bang Faris menanyakan sudah berapa lama Gala berteman dengan Surya sampai bisa seakrab sekarang
Sebenarnya hanya basa-basi saja agar tidak terlalu canggung tapi Gala tetap menjawabnya dengan jujur dia bahkan menceritakan beberapa kejadian waktu mereka kecil.
Pembawaan Faris yang santai dan ramah serta tidak terlalu ingin tahu membuat Gala merasa jika pemuda yang 5 tahun lebih tua darinya ini asik di ajak bicara.
"Abang langsung balik ya soalnya masih ada kerjaan." Faris hanya membantu Gala sampai ruang keluarga dan langsung kembali ke rumah tanpa duduk sebentar.
Setelah Faris pergi Gala memeriksa ponselnya dan Surya belum membahas atau membaca pesannya, sepertinya kencan keduanya sangat mengasikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
friendzone
RandomJenggala yg jatuh cinta dengan teman masa kecilnya harus merasakan sakit hati karena melihat sahabatnya itu berpacaran dengan teman perempuannya meski berpacaran dengan teman perempuannya sikap Surya padanya tidak pernah berubah tetap perhatian dan...