19. nasehat

3.5K 203 4
                                    

halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

happy reading

###

Gala keluar dari kantor saat melihat mobil Surya di restoran yang ada di sebrang dia langsung berbalik untuk sembunyi-sembunyi pergi, bukanya terlalu percaya diri tapi jika bukan untuk mencarinya kenapa Surya parkir di restoran depan biasanya jika menjemput Sandra dia akan langsung di parkiran.

Saat tengah mengendap-endap Gala tidak sengaja hampir terserempet mobil pak Gara yang baru keluar dari parkiran kantornya untung saja mobilnya berhenti tepat waktu.

"Gala, kamu ngapain sembunyi-sembunyi gitu" pak Gara menurunkan kaca mobilnya untuk bertanya pada Gala yang berprilaku aneh

"Maaf pak saya cuma em gimana ya bilangnya" Gala bergerak gelisah bingung juga harus menjelaskan jika dia tengah menghindari Surya karena sikapnya terkesan kekanak-kanakan.

"Kamu lagi sembunyi dari temen kamu yang itu" Gala menoleh kearah yang di tunjuk pak Gara dengan cepat Gala berjongkok di samping mobil saat Surya menatap kearahnya.

Tidak perduli jika tingkah di anggap kekanak-kanakan oleh atasannya itu karena untuk saat ini yang terpenting adalah jangan bertemu dengan Surya secara langsung karena Gala pasti akan langsung maafkannya begitu mereka bertemu.

"Pak, Surya udah pergi apa belum?" Gala bertanya pada pak Gara karena takut untuk melihat secara langsung apakah Surya sudah pergi atau belum.

"Dia masih disana sama Sandra, saya rasa ini kesempatan kamu buat pergi soalnya dia kelihatannya berantem sama Sandra" Mendengar itu Gala langsung berdiri tapi sialnya Surya menghadap kearahnya dan keduanya bertatapan.

Gala buru-buru masuk ke kursi penumpang karena Surya berlari kearahnya begitu melihatnya

"Pak maaf saya numpang sembunyi sebentar" Gala menyatukan tangannya didepan dada untuk meminta maaf atas tindakannya yang tidak sopan karena langsung masuk kedalam mobil atasannya.

"Gak masalah saya ngerti, kamu mau saya antar pulang sekalian"

Belum sempat Gala menjawab kaca jendela sebelah kiri di ketuk sudah bisa di tebak jika itu Surya.

"Gala bisa keluar sebentar gue mau ngomong sama lo" Gala mengabaikan Surya yang masih berdiri di luar mobil.

"Pak tolong anter saya sampek depan nanti saya pulang naik taksi online" Gala memegang tangan pak Gara dan menatapnya penuh harap.

"Oke saya kasih kamu tumpangan sebelum itu kamu harus bilang ke temen kamu, saya takut dia emosi dan nabrak mobil saya dari belakang nantinya" Pak Gara tidak serius dia hanya bercanda saat melihat wajah Surya yang seperti ingin menghancurkan mobilnya jika Gala tidak segera membuka kacanya.

Gala tersenyum canggung dan meminta maaf dalam hati wajar saja jika pak Gara takut mobilnya akan hancur, dengan cepat Gala membuka kaca mobil.

"Gue gak mau bicara sama lo lagi jadi jangan ganggu gue lagi" Gala memasang wajah datar meski dalam hatinya tidak tega melihat wajah Surya yang menyedihkan padahal beberapa waktu lalu masih terlihat menyeramkan.

"Gala gue minta maaf gue gak serius bilang kayak gitu gue cuma emosi aja kemarin, lo bukan beban buat gue lo itu dunia gue jadi jangan tinggalin gue"

"Lo jangan ngomong kayak gini ke gue yang ada nanti gue di cakar sama cewek lo, tadi aja dia bilang buat nyuruh gue jauhin lo biar gak ganggu waktu kalian berdua"

"Gue sama Sandra udah putus lo gak usah mikirin dia lagi, gue janji gak akan pacaran sama cewek lain lagi jadi jangan tinggalin gue ya"

"Gue gak mau jadi beban atau parasit di hidup lo jadi jangan mutusin pacar lo dengan alasan gue gak suka lo pacaran sama dia yang ada nanti hue langsung di bunuh sama dia, jadi Surya mulai sekarang urus aja hidup masing-masing" Gala menutup kaca mobil setelah mengatakan hal itu tidak perduli Surya yang mengetuk-ngetuk dari luar.

"Pak bisa tolong langsung pergi" Suara Gala terdengar serak jelas sekali jika sedang menahan tangis.

Gala tampak rapuh sekarang membuat siapa saja merasa kasihan dan ingin memberikannya pelukan hangat di saat seperti ini.

"Saya gak tau masalah kamu sama dia apa tapi saran saya lebih baik kamu terima permintaan maaf dia karena menurut saya dia menyesali semua yang terjadi"

"Saya pengen buat dia sadar sepenting apa saya di hidup dia pak"

"Manusia itu bakal menyadari seberapa berharganya orang yang ada disisi mereka saat susah kehilangan"

"Itu yang saya mau, dengan saya pergi mungkin dia bisa sadar dan cari saya kembali"

"Tapi kamu harus ingat satu hal Gala, gak semua manusia memilih mencari kembali sesuatu yang hilang bisa saja mereka memilih untuk mengikhlaskan atau mencari penggantinya, saran saya jangan sampai kamu menyesal hanya karena memilih mempertahankan ego kamu yang akhirnya membuat kamu kehilangan orang yang kamu sayang"

Terkadang meminta maaf terlebih dahulu saat bertengkar bukan berati kita kalah hanya saja kita memilih untuk menyelesaikan permasalahan agar kita tidak kehilangan orang yang kita sayangi hanya karena ego kita yang terlalu tinggi

Gala memikirkan apa yang atasannya ini katakan semuanya terasa masuk akal saat dia memilih memikirkan semua ini dengan logika berbeda saat perasaannya mendominasi pemikirannya jadi tidak logis dan hanya ingin Surya menyesali semuanya.

Dia tidak berpikir jika nantinya Surya akan bosan meminta maaf padanya dan memilih meninggalkan dirinya hanya karena sikap egoisnya yang ingin melihat Surya tersiksa perasaan bersalah.

Memang benar manusia akan tau seberapa penting dan berharganya seseorang yang ada di hidup mereka saat kehilangan tapi beberapa manusia lebih suka mengantikan sesuatu yang hilang daripada memperbaikinya.

Mereka berpikir jika hubungan yang sudah rusak tidak akan bisa kembali seperti semula jadi untuk apa repot-repot memperbaiki semua seperti awal lagi.

Gala tidak bisa membayangkan berapa hancur hatinya saat Surya berpaling meninggalkannya sendirian dan memilih untuk bersama orang lain yang bisa lebih mengerti dirinya.

"Pak tapi saya butuh waktu buat maafin dia gak masalah kan" Gala merasa jika masih membutuhkan waktu untuk kembali berbicara seperti biasa dengan Surya.

"Itu bukan masalah, asal kamu bilang baik-baik jangan seperti tadi" Pak Gara mengerti jika tidak mudah untuk memaafkan kesalahan seseorang.

"Saya tidak ingin kamu menyesal karena kehilangan orang yang penting di hidup kamu, saya tidak mau kamu hidup dalam rasa bersalah dan penyesalan seperti saya"

Gala menoleh menatap wajah atasannya yang biasanya tegas berubah jadi sendu "Bapak pernah kehilangan orang yang bapak sayang?"

"Iya, saya kehilangan dia karena keegoisan saya, dia masih remaja yang suka kebebasan tapi harus terikat pernikahan dengan saya, kami sering bertengkar karena perbedaan pola pikir, saya menuntut dia untuk berpikir dewasa seperti saya sedangkan dia masih remaja"

Gala mendengarkan cerita pak Gara tidak ada niatan untuk menyela atau bertanya lebih jauh, dia merasa jika hubungan antara dua itu harus bisa saling mengerti bukan hanya sekedar melakukan banyak hal bersama.

Gala jadi menyadari satu hal selama ini dia sering tidak mengerti Surya sedangkan sahabatnya itu bisa mengerti dirinya dan menyesuaikan diri dengannya.

friendzone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang