21. liburan berdua

3.6K 165 8
                                    

halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

happy reading

###

Surya tengah bersiap untuk pergi mengajak Gala bermain di pantai meski hubungan keduanya belum membaik setidaknya Gala tidak lagi menolaknya seperti sebelumnya.

Sudah tugasnya untuk membuat Gala kembali ke sisinya jadi Surya harus melakukan banyak hal untuk membuat Gala bahagia dan membuatnya menjadi Gala-nya yang penuh semangat.

"Gue dah cakep" Surya memuji penampilan di cermin.

Liburan kali ini Surya akan mengajak Gala menginap di vila tepi pantai berdua menikmati damainya suasana sambil menikmati pemandangan matahari terbenam di sore hari.

Di malam hari keduanya akan menikmati acara barbeque sambil bercanda bersama. Membayangkan apa yang akan mereka lewati berdua sudah cukup membuat Surya tidak berhenti tersenyum.

Dengan senyum manis Surya menghampiri Gala rasanya seperti ada kupu-kupu yang menggelitik hatinya.

"Awas mulut Abang jadi robek gara-gara senyum" Surya mengabaikan Luna yang mengejeknya.

"Diem aja jomblo, kamu gak tau rasanya jalan sama orang yang kamu suka itu kayak apa" Luna mengabaikan ejekan Surya.

"Padahal dia sendiri cuma hts jangan sok keras" Surya melotot mendengar balasan Luna.

Tapi memikirkan ada benarnya yang dikatakan Luna. Hubungannya dengan Gala masih tetap teman belum menjadi pacar.

"Lun apa abang tembak aja ya" Pertanyaan Surya benar-benar menyebalkan.

"Ya harus lah bang, masa iya mau friendzone terus gak gentle banget jadi seme" Luna menaikkan nada bicaranya.

Kenapa abangnya ini bodoh jika urusan perasaan selain itu tidak peka terhadap situasi malang sekali nasib Gala harus manjadi pacar abangnya ini. Luna ingin sekali mencarikan seme lain yang lebih peka kalau bisa lebih kaya dari abangnya ini.

"Abang nembak Gala kira-kira di terima gak ya"

"Kalo aku jadi kak Gala pasti gak akan nerima abang, udah cowok bodoh, gak peka terus gak terlalu kaya" Luna mengungkapkan kekurangan abangnya itu, "Pasti kak Gala bakal ngenes pacaran sama abang" Luna melanjutkan omelannya berharap jika hal itu bisa sedikit menyadarkan Surya.

"Abang se-enggak pantes itu ya buat Gala" Luna merasa frustasi saat melihat wajah memelas abangnya ini, kemana cap playboy fakultas bisnis yang dulu di sandang Surya kenapa dia jadi seperti ini sekarang.

"Bang jangan nyerah lah, kalo abang cinta sama kak Gala ya coba buat lebih peka, keluarin semua ilmu abang waktu jadi playboy"

"Oke abang bakal nembak Gala nanti jadi kamu doain abang di terima ya, sekarang abang mau pergi sama Gala dulu" Surya mendapatkan kembali semangatnya sebelum pergi dia mengelus rambut adiknya itu.

Surya melambaikan tangannya saat melihat Gala yang duduk di teras rumahnya dan ada satu koper kecil berwarna abu-abu di sampingnya.

"Udah siap?" Gala mengangguk membawa kopernya untuk dimasukan ke bagasi mobil.

perjalanan mereka mungkin menamakan waktu yang cukup lama karena daerah pantai yang mereka tuju cukup jauh. Surya sudah menyediakan banyak camilan di mobil untuk Gala selain itu playlist lagunya juga di tambah dengan beberapa.

Kemarin dia tidak tau jika Sandra sempat mengacak-acak playlist mobilnya menggantinya dengan lagu koplo meski dia suka tapi lagunya galau semua.

"Nanti kita nginep berapa hari?" Gala menoleh ke Surya yang terlihat keren menyetir mobil dengan satu tangan.

"Dua hari tiga malam tapi kalo lo mau kita bisa lebih lama lagi" Karena Gala hanya libur selama empat hari Surya memilih jika mereka akan menghabiskan dua hari saja agar masih ada waktu untuk istirahat.

"Cukup lah dua hari, gue harus masuk kerja terus lo masih ngurus restoran"

Gala memang tidak tau mereka akan pergi kemana dan berapa lama untuk liburan karena semua Surya yang mengurusnya dia hanya tau beres saja. Setelah Surya meminta maaf hubungan keduanya masih terasa canggung tapi melihat Surya yang berusaha untuk memperbaiki semuanya hati Gala melunak.

Tapi ada satu yang masih membuatnya kesal dengan Surya, setelah mengungkapkan perasaannya kenapa dia tidak memintanya untuk jadi pacar apa harus Gala yang mengatakan hal itu.

Lihat saja jika nanti Surya masih tetap seperti ini Gala yang akan menembaknya tidak perduli jika itu akan merusak citra uke atau apapun, karena Surya tidak peka maka dia harus mengambil inisiatif.

Mereka sampai di pantai yang di tuju karena cuaca cukup panas keduanya memilih untuk bermain di pantai pada sore hari

"Ini kamar gue terus kamar lo yang sebelah kiri" Surya sengaja memisahkan kamar keduanya karena takut Gala merasa tidak nyaman.

Sejujurnya tidak rela jika harus berpisah kamar dan ini adalah pertama kalinya keduanya tinggal di kamar berbeda saat liburan. Gala sering kesulitan tidur jika berada di tempat yang asing sendirian.

"Kalo gitu gue mau rapihin barang nanti sore aja kita main"

"Iya nanti sore kita barbeque di depan sambil lihat senja" Gala hanya mengangguk

Kamar tidur di Vila ini cukup nyaman karena luas selain itu jendela besar yang langsung menghadap ke pantai jika jendela di buka pasti angin masuk dan suara deburan ombak menjadi pengiring.

"Kenapa ngikutin? ada yang pengen lo omongin?" Gala berbalik menatap Surya yang mengikutinya masuk ke kamarnya.

"hehehe gak ada, gue lupa kalo kita pisah kamar" Surya memegang lehernya merasa canggung dengan Gala, "gue balik ke kamar sendiri ya lo istirahat aja" Surya langsung menghilang ke kamarnya.

Setelah kamar di ditutup Gala yang sebelumnya tersenyum jadi murung "Surya gak peka" Padahal tadi dia tidak berniat meminta Surya pergi tapi kenapa malah langsung pergi begitu saja.

Rasanya Gala ingin memukul kepala Surya agar otaknya menjadi lebih pintar dan peka. Dengan langkah kesal Gala menuju ranjang berbaring telungkup sambil memukul-mukul bantal untuk melampiaskan perasaan kesalnya.

Padahal ekspektasi nya tentang liburan kali ini cukup bagus, mereka sudah tau perasaan masing-masing jadi liburan berdua ini sama dengan kencan. Harusnya jadi romantis karena menghabis waktu bersama tanpa ada gangguan dari siapapun tapi kenapa malah saling canggung seperti ini.

"Nyebelin banget sih, kenapa Surya malah jadi canggung kayak gitu padahal harusnya kita mesra-mesraan" Gala menendang-nendang udara rasanya ingin memukuli Surya karena gemas.

Sudah tau perasaan masing-masing tapi hubungan keduanya hanya teman Surya sebagai seme tidak ada inisiatif untuk memintanya jadi pacar. Bukanya jadi lebih baik malah makin canggung jika tau seperti ini lebih baik keduanya tidak tau perasaan masing-masing tapi bertindak mesra daripada tau saling cinta tapi canggung.

"Bodo amat nanti kalo Surya gak nembak gue bakalan gue tembak duluan" Gala akan mengambil inisiatif sendiri jika Surya masih tetap tidak ada pergerakan.

Tidak peduli dengan prinsip jika uke itu di kejar bukannya mengejar kali ini beda cerita bagaimana mau naik ke hubungan yang serius jika semenya tidak ada pergerakan sama sekali.

Seme tidak peka butuh uke yang agresif agar balance, tidak selamanya uke harus menunggu karena sejatinya mereka juga laki-laki jadi tidak masalah jika mengambil inisiatif terlebih dahulu.

###

maaf kalo ini agak nggak nyambung part ini di tulis ulang karena ilang, kesel banget pas udah mau update tapi part nya malah ilang

friendzone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang