4. gelap-gelapan

3.6K 215 6
                                    

Halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

happy reading

###

Gala tengah menikmati makan malam sendirian, pulang dari puncak tadi rumahnya kosong dan ada pesan yg di kirim mamanya yang mengatakan jika mama ikut papa ke Bali.

Di luar hujan turun dengan deras jadi Gala membuat mie rebus dengan telur setengah matang dan cabai jarang-jarang dia bisa makan mie instan karena mama melarang.

Gala memakan mie sambil menonton acara gosip di tv, sejujurnya dia tidak terlalu suka gosip tetang artis tapi karena tidak ada tontonan menarik.

"Mie rebus pake telur sama cabe emang gak pernah salah" Gala menyeruput mie nya dengan hikmat sampai dikejutkan dengan lampu yg tiba-tiba padam

Tubuhnya langsung menegang jantungnya berdetak dengan kencang dan nafasnya yang mulai tersengal. "Mama, Gala takut." Gala mulai membayangkan bentuk-bentuk aneh dan mengerikan di sekitarnya.

Kegelapan ditambah dengan suara hujan dan petir membuatnya mengingat kenangan buruk dan mengerikan yang selama ini terpendam jauh di otaknya.

"Gala, lo di dalem kan" Gala mendengar suara Surya di luar dan sedikit cahaya senter terlihat dari balik gorden yang menutupi jendela.

"Gue ada di ruang tamu Surya" Gala berteriak sambil menahan tangis. "Surya cepetan masuk gue takut!" teriakannya tidak sekeras tadi karena nafasnya yang semakin sulit.

Tidak lama kemudian cahaya senter memasuki rumah dan Gala merasakan dekapan hangat Surya. "Lo baik-baik aja atau kerasa sesek banget butuh inhaler?"

Nafasnya juga sedikit tersengal karena berlari kemari, begitu lampu padam Surya langsung berlari ke rumah Gala menghiraukan rasa sakit pada pahanya.

Gala trauma akan tempat gelap dan sempit karena saat kecil menjadi korban penculikan dan sempat mendapatkan kekerasan sebelum diselamatkan oleh pihak kepolisian.

"Lo harus di sini temenin gue." Gala memeluk erat tubuh besar Surya.

Surya mengelus rambut Gala yang lembut dan mengeluarkan aroma buah jeruk. "Iya, gue disini nemenin lo, jangan takut ada gue yg siap jaga lo dari bahaya apapun."

Surya selalu merasa bersalah dan sedih saat melihat Gala yang ketakutan seperti ini, rasa menyesal karena tidak bisa melindungi sahabatnya dari orang-orang jahat di masalalu membuatnya ingin menjadi lebih kuat.

Gala mendongak. "Sur tolong jangan diem aja gue takut." Meski dia memeluk erat Surya saat ini suasana sepi membuat sedikit rasa takutnya muncul.

"Lo mau gue apa?"

"Coba nyanyi gue pengen denger suara lo"

"Jangan ngeledek ya gue tau suara gue jelek" Surya tidak pernah bernyanyi sejak gagal menyayikan lagu Indonesia Raya sewaktu TK.

"Ayolah nyanyi buat gue," Gala menggoyangkan lengan Surya seperti anak kecil "cuma gue yang denger jadi gak usah malu" Surya menutup mata bulat Gala yang menatapnya intens.

"Oke gue nyanyi, tapi lo gak boleh ketawa." Gala mengangguk

Suara Surya yg rendah dan sedikit serak menyanyikan lagu Snowman meski ada beberapa bagian yang fals, kemampuan bernyanyi Surya tidak buruk.

Gala menatap Surya dengan intens merasa jika cowok di depannya ini benar-benar tampan tidak hanya wajah tapi sikapnya juga, tidak mengherankan jika banyak yang jatuh cinta padanya termasuk Gala sendiri.

Nyanyian Surya berhenti dan hanya ada keheningan diantara keduanya, Surya perlahan mempertipis jarak hingga dahi mereka bersentuhan.

Jarinya yang panjang mengelus bibir tipis berwarna merah muda Gala, hatinya bergetar saat merasakan betapa lembutnya bibir Gala yang membuatnya ingin menyesapnya.

Surya dengan lembut menyatukan bibir keduanya menyesapnya perlahan untuk menikmati rasa manis yang membuatnya candu, perasaan serakah timbul di hatinya untuk terus melahap bibir kenyal nan manis ini.

Surya baru berhenti saat Gala mendorongnya. "Surya lo gila ya! gue hampir mati gak bisa nafas." Seketika Surya sadar dengan apa yang baru saja diperbuat.

Gala menatapnya dengan mata sayu dan bibir yang sedikit bengkak pemandangan ini membuat perasaan timbul di hatinya.

Surya bicara terbata-bata perasaannya campur aduk tidak karuan. "Maaf Gal gue gak bermaksud tadi gue kebawa suasana aja."

Gala yang mendengar ini terkekeh miris, hatinya sakit saat Surya berkata jika dia terbawa suasana untuk menciumnya, padahal Gala merasa ciuman tadi bukan karena terbawa suasana saja.

Melihat Gala yang terkekeh seperti itu Surya semakin kalut. "Gala, gue bener-bener minta maaf," Surya memegang tangan Gala. " lo boleh maki-maki gue atau pukul gue tapi jangan diemin gue ya.

Gala jika marah tidak akan meledak-ledak dengan cara memaki-maki atau memukul dia hanya akan mengabaikan orang yg membuatnya marah.

Surya pernah satu kali membuat Gala marah besar hingga tidak dianggap selama dua hari dan itu benar-benar menyiksanya, Gala menganggap dirinya sebagai orang asing dan tidak menyapanya seakan dia tidak terlihat.

"Ciuman tadi cuma gara-gara terbawa suasana?" Gala tersenyum miring. " berati kalo yang sekarang sama lo ini cewek atau cowok lain lo bakal tetep cium mereka."

Surya menjawab dengan cepat. "Gak lah gue gak mungkin cium orang lain" karena pikirannya hanya tentang Gala yang marah Surya sampai reflek mengatakan hal itu.

"Terus kenapa lo cium gue?, lo bener-bener buat gue kecewa Sur secara gak langsung lo nganggep gue kek cowok murahan yang bisa dicium seenaknya." Gala melepaskan emosinya yang selama ini tertahan

"Gala gue minta maaf, jangan ninggalin gue" Surya tidak bisa kehilangan Gala, hidupnya pasti akan jungkir balik jika Gala tidak ada disisinya.

Gala yang tadinya muram tiba-tiba tertawa. "Panik bener pak, gak usah deg degan gitu dong."

"Lo ngerjain gue ya!" Surya memeluk Gala erat-erat melampiaskan rasa gemasnya, dia sudah panik setengah mati melihat Gala bereaksi seperti tadi, tapi nyatanya hanya akal-akalan sahabatnya.

Tawa Gala menggelegar di seluruh penjuru rumah, Gala tetaplah Gala sosok yang pandai dalam menyembunyikan perasaannya dari setiap orang.

Tawa yang dia keluarkan berbeda dengan tangis hatinya, Gala selalu melihat Surya sebagai cowok yang dia cintai sedangkan Surya menganggapnya sebagai teman masa kecil.

Sikap Surya padanya tidak seperti sikap terhadap teman cowoknya yang lain bahkan pada pacarnya saja Surya tidak seperti ini, jika pacaran Surya tidak pernah memohon untuk dimaafkan kalo ingin putus akan langsung setuju.

Terkadang dia bertanya-tanya dalam hatinya, apakah Surya mempunyai perasaan yang sama sepertinya atau hanya karena Surya tidak ingin dia menjauh karena terbiasa dengan keberadaannya.

Tapi dengan Surya yang bersikap berbeda membuat dia jadi memiliki satu langkah di depan semua orang yang ingin mendekati Surya jadi Gala akan bersikap egois untuk kali ini.

Gala akan membuat Surya bergantung padanya bahkan sampai jatuh cinta, dia hanya akan berhenti setelah ada yang berhasil menggantikan posisinya di hati Surya.

friendzone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang