6. Surya tahu

3K 195 15
                                    

Halo semuanya, selamat membaca cerita abal-abal ini ya semoga kalian suka. Jangan lupa vote dan komen

happy reading

###

Surya menatap tajam pesan yang dikirimkan oleh Sandra, pesan tersebut berisi screenshot chat dan rekaman suara Gala bersama Sandra.

Awalnya Surya tidak berpikir jika isinya akan membuatnya terkejut seperti yang Sandra katakan tapi setelah membacanya Surya menarik kata-katanya.

Isi pesannya tidak hanya membuatnya terkejut tapi juga tidak percaya, Gala yang selama ini dia anggap sahabat ternyata memendam perasaan padanya hal yang sangat sulit untuk diterimanya.

Sejak dulu Surya beranggapan jika hubungan antara teman tidak akan berhasil dan akhirnya selalu buruk dan dia tidak mau jika harus kehilangan Gala.

Untuk memastikan apakah semua yang Sandra kirimkan benar atau tidak, Surya bergegas menghubungi cewek itu untuk bertemu di restorannya.

"Kalo sampek si Sandra cuma bercanda bakal gue buat dia nyesel karena main-main pake hal kek gini"

Gala yang sedang menyirami tanaman di halaman melihat Surya mengeluarkan motor dari garasi sambil mengomel. "Sur ngapain lo ngomel-ngomel gitu"

"Gak ada apa-apa cuma lagi kesel aja, karyawan ada yang buat masalah di resto" Surya terpaksa berbohong entah kenapa dia tidak ingin Gala mengetahui masalah ini.

"Surya hati-hati jangan ngebut!" Gala berteriak saat motor hitam itu melaju melewati gerbang rumahnya dengan kecepatan tinggi.

Surya sudah tidak mendengar lagi apa yang diteriakkan Gala, dia dapat melihat dari kaca spion jika sahabatnya itu terlihat kesal dan masuk ke rumah.

Tidak memikirkan apa yang dilakukan sahabatnya, Surya terus memacu motornya ke restoran untuk menemui Sandra.

Saat sampai di restoran Sandra belum tiba jadi Surya berpesan pada karyawannya. "Nanti kalo temen saya yang cewek dateng langsung suruh ke ruangan saya" Surya langsung masuk ke ruangannya tidak menghiraukan tatapan bingung karyawannya.

"Temen cewek pak Surya kan banyak ini yang dimaksud siapa ya kak" Petugas kasir bertanya pada barista yang sudah lebih lama bekerja

"Gak tau"

Surya merasa jika waktu berjalan lambat dia terus melihat ke jam dinding sambil mengetuk-ngetuk meja.

Sebenarnya dia bisa saja mengabaikan omong kosong yang Sandra berikan tapi entah kenapa perasannya campur aduk mengetahui hal ini.

Ada perasaan takut, marah dan sedikit kesenangan tersendiri yang membuatnya ingin mengetahui lebih banyak dan detail.

"Hahaha gue gak berpikir lo bakal tertarik sama hal ini." Surya menatap tajam Sandra yang bersandar di kusen pintu.

"Gak usah banyak basa-basi, langsung bilang aja apa yang lo tau tentang perasaan Gala ke gue."

Sandra berjalan dengan pelan ke kursi yang ada di hadapan Surya." Apa yang lo mau tau gue bisa jawab semuanya." Sandra tersenyum miring

"Kasih tau semuanya, mulai dari kapan Gala suka gue dan apa alasannya." Surya bersikap tentang dipermukaan berbeda dengan otaknya yang berperang dengan hatinya.

Sandra menaruh tangannya di dagu "Hem kapan Gala suka sama lo ya? dia suka sama lo dari kuliah dan lo tahu setiap hari gue harus denger dia bilang kalo lo tuh cakep tapi bego," Surya mengepakkan tangannya mendengarnya.

"Gala itu bucin sama lo, asal lo tau aja dia punya tiga album yang isinya foto lo semua dia udah kayak penguntit"

"Gala bukan penguntit cuma karena nyimpen foto gue jadi jaga mulut lo" Baginya tidak masalah jika Gala mempunyai banyak fotonya.

"Surya dengerin gue rasa suka Gala ke lo itu udah kayak obsesi makanya gue bilang ke lo tentang ini."

Surya tertawa sarkas "Hahaha obsesi?, Gala biasa aja tuh sama gue gak ada dia maksa atau ngelakuin hal yang buat gue rugi"

"Menurut lo gitu karena lo gak tau sebenarnya, Surya lo pernah bertanya-tanya gak sih kenapa hubungan lo selama ini selalu gagal dan putus?"

"Karena gue cowok brengsek, bajingan, playboy yang suka mainin perasaan cewek kayak yang mereka bilang" Surya menjawab dengan santai karena dia sadar jika memang benar seperti itu

"Salah semua itu salah, Gala penyebabnya gara-gara dia lo harus punya waktu yang lebih sedikit sama cewek lo, Gala yang selalu bergantung ke lo buat semua hal."

Surya mengangkat bahunya. "Gue gak keberatan buat bisa jadi andalan Gala saat butuh sesuatu."

"Oke lo mungkin gak masalah Gala mau ngerusak hubungan lo sama cewek atau jadi beban hidup lo," Sandra menyeringai dia sudah menyiapkan kartu AS nya "tapi lo gak mungkin diem aja kan kalo Gala jadiin fantasinya waktu mimpi basah di SMA. " Sandra membisikkan kalimat terakhir.

Surya mengepakkan tangannya bukan kesal karena Gala menjadikan dirinya sebagai objek fantasi tapi merasa jijik pada dirinya sendiri yang juga melakukan hal yang sama, sejak mimpi basah pertama kali orang yang jadi bayangan mimpinya adalah Gala dan itu berlaku sampai saat ini.

Melihat Surya yang diam dan mengepalkan tangan Sandra bersorak kegirangan dalam hati. "Surya, gue rasa lo emang harus ngebuat Gala pergi dari hidup lo"

"Gue rasa lo bener," Surya hanya ingin tau apa yang akan Sandra sarankan. "lo harus bisa kasih gue saran dan bantu gue."

"Tentu gue bakal bantu lo" jawaban Sandra membuat Surya menyeringai dalam hatinya benar-benar merasa jijik karena sifat munafik nya.

"Apa rencananya?"

"Lo pura-pura pacaran sama gue, dan lihat apa yang bakal Gala lakuin lo bisa jadiin sifat Gala yang berubah buat gak berhubungan sama dia lagi."

"Oke deal, kita sepakat dan pacaran pura-pura kita di mulai minggu depan." Surya mengulurkan tangannya.

"Sepakat" Sandra menjabat tangan Surya tanda jika keduanya sepakat.

Sandra melenggang pergi dengan santai tanpa mengerti jika Surya menyeringai, saat Sandra mengatakan jika Gala harus menjauh darinya dia melihat pantulan bayangan Gala di kaca depan ruangannya.

Gala pasti mengetahui jika teman perempuannya ini orang yang munafik, dia sengaja untuk memancing Sandra mengatakan semuanya agar didengar sahabatnya.

Meski setelah ini hubungan akan sedikit berubah karena jelas Gala akan sakit hati karena dia berpacaran dengan teman yang sudah menghinanya dibelakang.

Gala tidak mendengarkan percakapan yang terakhir karena setelah dia mengatakan setuju untuk menyingkirkan dirinya dari hidup Gala langsung pergi begitu saja.

"Hah abis ini Gala pasti bakal ngomel-ngomel sambil main game di kamar sampai pagi." Surya tau kebiasaan Gala saat marah akan melampiaskannya dengan bermain game online sampai pagi.

Tapi dugaannya salah Gala masih bersikap biasa saja seakan tidak terjadi apapun itu membuat Surya bingung, sahabatnya ini berpura-pura tidak masalah dengan semuanya atau sedang merencanakan sesuatu.

Saat ini Gala tengah dengan santai duduk di sebelahnya, menunggu bundanya memasak makan malam. Gala tadi datang dengan membawa piring ingin menumpang makan di rumahnya

Jika ini Gala yang normal pasti cowok itu akan marah dan melampiaskan emosinya entah dengan bermain game atau datang langsung untuk memakinya dan menangis karena tidak tahan dengan perasaan marah yang menguasai hatinya.

Karena hal ini Surya menghubungi Sandra untuk menjalankan rencananya sekarang tidak menunggu minggu depan.

friendzone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang