[6] - Podcast & Sebotol Mogu-Mogu

180 20 1
                                    

Medkom Bahagia👨‍👩‍👧‍👦

Iyan
besok jadinya di cafe mana gess?

antologi mas iyan :))
nanya lagi tak kick dari grup

Iyan
busett PMS bukk?
jangan galak-galak dong yang

yang2 palalo peyang!!

Sinta
/menyimak orangtua ribut

Zoe
jangan gitu sin, nanti ngga sesuai nama grupnya dong medkom bahagia

Sinta
iya juga wkwkw
jangan berantem bapak ibukku
kasian anak-anaknya ni

ngawur bangett
semua gara-gara @Iyan

Iyan
cowo selalu salah

btw gimana persiapan podcast, aman ngga?

Sinta
sudah aman mba, 100% siap eksekusi besok
kemarin saramonic sempet bingung sewa ngga, untungnya staf mikat ada yang punya
dan buat moderator besok mba caca litbang

baguss
semangatt buat besok ya
jangan sampe kesiangan, yakan mas? @Iyan

Iyan
thengss sindirannya, sudah sangat tertampar :)
tiati kalian sama rere, aslinya serem poll

njirr sesatt, iyan boong ya gess
besok pada dateng semua kan selain sinta? @Anton @Zoe @Laila

Anton
👍

Zoe
bisaa mbaa

Laila
bisaaa

Cemas, khawatir, dan gugup, kata itu mungkin sangat menggambarkan keadaan Rere saat ini sebagai kadiv medkom. Apalagi Apofess ini merupakan inovasi proker terbaru yang juga menjadi pengalaman pertama bagi divisi medkom. Tentu Rere sempat khawatir apakah anak-anaknya bisa meng-handle proker tersebut atau tidak, beruntungnya mereka dapat bekerjasama dengan baik. Rere merasa lega dirinya tidak salah pilih tim. Dan semoga berlaku seterusnya hingga selesai kepengurusan.

————

Pukul 08.00 WIB para staf medkom beserta Rere, Iyan, dan Caca sudah berkumpul di lantai 2 cafe Antologi. Cafe dengan nuansa modern itu sangat nyaman dan untuk pelaksanaan proker Apofess menggunakan ruangan sejenis private meeting. Dengan kaca buram yang menutupi tentunya dapat terhindar dari kebisingan, atensi pengunjung, dan tentu lebih kondusif.

"Sin, kamu udah reminder Pak Darmawan? Beliau beneran bisa hadir kan?" Tanya Rere yang ditujukan kepada Sinta selaku PIC dari Apofess.

"Kemarin balesnya bisa kok mba, tadi beliau juga ngabarin agak telat"

"Ohh oke-oke" jawab Rere dengan raut muka cemas yang sangat terlihat.

Caca yang melihatnya lantas merangkul teman seperjuangannya tersebut.

"Raimu kui lo Re, sek dadi PIC ne malahan lebih santai daripada kowe. Nafas sek nafas. InsyaaAllah lancar" ucap Caca sambil tertawa.

(Mukamu itu lo Re, yang jadi PIC nya malahan lebih santai daripada kamu)

Rere hanya mengangguk dan memilih duduk sambil meminum air mineral dari tumblr-nya. Tak lama, Sinta berpamitan untuk menjemput Pak Darmawan di parkiran Cafe. Pintu kaca buram itu kemudian terbuka menampilkan sosok tinggi berkacamata, Pak Darmawan. Rere menghembuskan nafas lega melihat sosok tersebut berjalan memasuki ruangan.

"Maaf ya saya telat, biasa tadi harus nganter ibu saya dulu. Maklum makin tua apa-apa pengennya ditemenin" ucap Pak Darmawan sambil terkekeh.

"Ngga apa-apa Pak. Justru kita dari staf himpunan mengucapkan terima kasih banyak Bapak berkenan hadir menjadi narasumber dari proker podcast himpunan ini" ucap Rere yang hanya dibalas anggukan oleh Pak Darmawan.

MODERASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang