[16] - HTS (Hubungan Tidak Serius)

222 17 2
                                    

Bintang— salah satu staf PSDM HMAP 22 yang di periode 23 ini menjabat sebagai kadiv di divisi yang sama. Namanya tidak begitu asing di telinga mahasiswa, terlebih lagi di lingkungan HMAP ini. Bagaimana tidak? Bintang yang memang terkenal aktif— bahkan dari saat ia menjadi seorang mahasiswa baru. Namanya melonjak menjadi perbincangan terlebih di periode pertamanya di HMAP ini— ia merupakan ketua PKKMB AP 2022, sudah pasti menjadi perbincangan terkhususnya bagi mahasiswa baru. Pun dengan dirinya yang memang terkenal akan ke-social butterfly-nya itu. Ya, semua yang kalian temui di fakultas fisip ini, sudah pasti teman Bintang. Coba saja buktikan, saat jalan berdua dengan Bintang, di sepanjang jalan pasti ada saja yang ia sapa— mulai dari kating, adting, dosen, anak ormawa lain, hingga satpam pun sering Bintang ajak nongki (sebenarnya kalo ini cuma taktik sih, biar enak aja buat ngelobi kunci PKM).

Ditanya 'banyak yang naksir ga ya?' Soalnya kan biasanya ketua ospek begitu pasti jadi incaran maba. Jawabannya sudah pasti iya. Bahkan, dari saat dirinya menjadi maba pun cukup banyak teman seangkatannya yang terang-terangan menunjukkan ketertarikannya ke Bintang, hingga pernah beberapa kali pula Bintang menerima confess-an itu, meskipun berakhir dengan penolakan sih. Ga kaget, karena Bintang sendiri saat itu memang sudah ada dekat dengan teman satu gugus univnya. Hanya saja tidak lama, ospek berakhir— pun dengan hubungannya yang juga ikut berakhir. Alasannya cuma satu— tembok keduanya yang terlalu tinggi. Ya betul— beda agama cuy.

Cukup menyedihkan memang, Bintang menjadi korban ditinggal ketika sayang-sayangnya. Katanya sih gini "Bintang, kayanya kita ga bisa ngelanjutin ini. Mau gimana pun kita beda Tang. Aku cuma gamau memulai sesuatu yang bahkan aku sendiri tau akhirnya gimana. Maaf ya, tapi kita masih bisa kok jadi temen" ya begitulah seingat Bintang. Perkataan dari mantan hts-annya semasa ospek dulu. Perkataan yang penuh dusta— menurutnya.

Namun, patah hatinya tidak berlangsung lama. Berawal dari daftar hima buat nyari distraksi, ehh ternyata malah kecantol sama salah satu kakak tingkat divisinya. Tapi, seakan tidak direstui lagi, ada tuh muncul peraturan yang menurutnya sangat tidak relevan kalau diterapkan di suatu organisasi. Ya maksudnya buat apa? Ia jadi tidak bisa dong mencoba pendekatan sama Zalva— kakak tingkatnya yang menurut Bintang cocok banget dinyanyiin lagu Eaa-nya Coboy Junior (tolong salahkan Kadewa yang sering memutar lagu itu dari maba). Setidaknya, berada di satu divisi dengan Zalva membuat ia mendapatkan banyak peluang untuk dekat dengannya.

Tujuannya masuk hima mungkin basic-nya untuk mencari relasi, namun kalau memang ada yang nyantol, buat apa tidak mencoba membuka isi hati kembali? Toh, kuliah itu berat cuy, dia butuh sosok penyemangat (re-read: hts-an) lah minimal. Begitulah prinsip yang ia pegang.

Ngomong-ngomong soal hts, hubungan ini menurut Bintang sangat tidak jelas arah dan tujuannya ke mana. Ya belajar dari yang lalu-lalu sih. Tapi, mau bagaimana lagi, ia harus kembali terjabak ke satu hubungan rumit ini. Bintang juga tidak bisa memaksakan keputusan Zalva. Teringat sedikit, momen saat pelaksanaan Fordisev di pertengahan periode lalu, saat ia coba mengungkapkan perasaannya ke Zalva—

"Mbak, kamu ini sebenernya sadar ga to kalau lagi ada deket gitu sama seseorang"

"Maksudnya Bin?"

"Ohh gini deh, aku ubah pertanyaannya, kamu emang se-engga peka itu ya kalo ada orang yang lagi coba deketin kamu?" tanya Bintang kembali.

Saat itu, mereka berdua tengah berada di salah satu tempat wisata di Kaliurang. Ya, hanya mereka berdua. Proker Fordisev tengah periode memang diadakan di salah satu wisma yang berada di Kaliurang. Tujuannya memang untuk refleksi, lebih merekatkan hubungan antar anggota, sekaligus refreshing sebelum memulai PKKMB 2022— atau kalau buat Bintang mah untuk menjelaskan hubungannya dengan Zalva ke depannya? Ya, mungkin begitu.

MODERASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang