[23] - Obrolan Kantin Fisip

129 12 3
                                    

Salah satu tempat nongki yang ramah kantong mahasiswa ya kalo ngga kantin kampus mentoknya burjo. Itu berlaku untuk mahasiswa modelan mendang-mending. Selayaknya tempat nongki mahasiswa pastinya banyak aktivitas yang dilakukan mulai dari nugas, makan, sampai part yang disukai cewe-cewe alias gosip kampus.

Sekelompok cewe-cewe terlihat sedang menikmati makan siang di kantin siang itu, Laras dan 3 teman satu kelasnya di luar himpunan asik membahas gosip-gosip kampus yang sedang hangat dibicarakan.

"Kabem univ tau kan? Mas Vero itu" celetuk salah satu cewe dengan rambut bondol sambil menahan rasa pedas dari bakso yang dimakannya.

"Cerita jangan setengah-setengah ya anjir. Kenapa kabemnya?" timpal Laras gemas.

"Sabar!! Pedes anjengg, tadi perasaan pesennya sedang. Intinya gini, Mas Vero cakep."

3 orang di meja pojok kantin langsung terdiam.

"GITU DOANG?!! Cape sama lu Friska!!!" seru cewe lain sambil melempar sedotan ke arah Friska yang dengan sigap menghindar.

"Kalian tau ga si gosipnya di luar. Emang sih Mas Vero cakep, berwibawa, mapres juga. Tapi di balik itu dia cowo red flag yang php in cewe sana sini terus lumayan bebas juga pergaulannya. Temenku ga sengaja aja waktu liburan ke Bali liat dia lagi ciuman sama cewe di salah satu club pokoknya" seru cewe bernama Dewi.

"Manusia kan gitu personal brandingnya emang bagus, aslinya kadang ngga sesuai" timpal Laras yang dibalas anggukan setuju teman-temannya.

Kegiatan makan berlanjut dengan tenang sebelum salah satu dari keempat cewe di meja pojok berseru heboh.

"Anjir anjir anjir arah jam 12!!" seru Anggita yang membuat 3 temannya menoleh bersamaaan. Tampak Coboy Junior cabang Jogja tengah berjalan memasuki smoking area yang ada di kantin. Salah satu dari mereka kemudian mengeluarkan pod nya dan mulai menghirup benda kecil tersebut. Mereka asik bercanda yang membuat beberapa orang terutama cewe-cewe fisip salah fokus.

"Circle nya Kadewa cakep-cakep semua heran. Ya meskipun kita seprodi dan biasa liat juga ya tapi aura mereka beda aja" ucap Anggita. 

Laras hanya tersenyum remeh mendengar ucapan temannya itu.

"Yaelah Nggi, cakep doang tapi mainin perasaan cewe mah ga banget" ujar Laras sambil kembali fokus ke makanannya.

"Ngomongin siapa dah lu?" tanya Friska heran.

"Siapa lagi, kahim kebanggaan kalian itu. Sama Gigi perhatian banget tapi deketin adek tingkat juga eww. Males liatnya sekarang."

"Lu anak hima njir jangan gitu sama kahim" jawab Dewi sambil ketawa.

"Bodoamat males liatnya, kasian Gigi yang nemenin dari awal" timpal Laras cuek.

"Iya juga ya, Gigi kurang apa coba? cantik ceklis, pinter ceklis, baik ceklis juga. Kadewa ni ketutup gajah apa gimana" tambah Dewi.

"Kann, gajelas emang. Dia suka sama adek tingkat yang suka jalan bareng Janu, gatau suka dari sisi apanya? mending Gigi kemana-mana" ucap Laras.

"Ssstt udah bahasnya. Tembok kantin tu tipis banget, ntar ada yang cepu lagi" timpal Anggita yang membuat teman-temannya mengakhiri sesi obrolannya dan mulai meninggalkan kantin.

Yah memang setipis itu tembok kantin. Karena sejak awal, Zeva yang duduk di meja tidak jauh dari Laras mendengar semua obrolan sekelompok cewe tersebut. Dia hanya melanjutkan sesi makannya sambil tersenyum pahit.

_________________________

"Roso opo iki cuk" Bintang yang baru saja menduduki salah satu bangku di smoking area itu dengan sigap mengambil salah satu liquid yang Devan punya.

MODERASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang