1. Aku Normal

386 47 0
                                    

Prabhu sudah masuk SMA, hari ini hari terakhirnya MPLS. Ia sudah siap dengan seragam putih SMPnya, "Tetap seperti biasanya, jangan anggap apa yang orang lain ga bisa liat" Ucapnya pada dirinya sendiri sambil berkaca. Ia menarik nafas panjang lalu menghembuskan secara pelan-pelan lewat hidung. Ia menarik tasnya, lalu segera keluar dari kamarnya.

"AAAA" Teriak Prabhu kaget ketika Radeva berdiri di depan pintu kamarnya. Prabhu berjongkok dan menetralkan nafasnya.

"Selamat pagi, Pra" Sapa Radeva yang ikut berjongkok di hadapan Prabhu.

"Lo kalau mau ngagetin pake aba-aba" Prabhu berdiri dan meninggalkan Radeva.

Prabhu kesal, rasanya pagi hari ini akan berjalan tidak semulus yang ia bayangkan. Ia menaruh tasnya di sofa ruang keluarga dan masuk ke dapur, ia duduk di meja makan dan mengambil sepotong roti.

"Lah kamu kan indigo masa ga tau aku di depan?" Tanya Radeva yang ikut duduk di kursi samping Prabhu.

"Udah berapa kali gue bilang, rumah ini udah di jagain supaya ga ada yang bisa masuk selain manusia dan dia si penjaga" Tunjuk Prabhu pada sosok entah siapa, Radeva ikut melihat ke arah yang Prabhu tunjuk.

"Si kakek?" Tanya Radeva gugup.

Selama bertahun-tahun ia berteman dengan Prabhu, banyak pengalaman mistis yang ia dapatkan. Bahkan gangguan hingga ia jatuh pingsan pun pernah ia alami. Tapi tetap saja, ia masih susah untuk beradaptasi di lingkungan spiritual Prabhu.

"Tuh, dia lagi di samping lo" Bisik Prabhu, lalu berlari meninggalkan Radeva yang mematung di kursi yang ia duduki.

"Pra... Pra... bantuin ini" Panggil Radeva, matanya sudah berkaca-kaca.

🖤🖤🖤

"Karena ini hari terakhir MPLS,besok akan diadakan perkemahan untuk satu malam" Ucap moderator.

MPLS atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Prabhu adalah hal paling membosankan, karena mereka belum terlalu dekat, sehingga Prabhu yang sosoknya mudah bosan jadi berpikiran ingin pulang cepat.

"Pra, kamu ikut perkemahan kan?" Tanya Radeva sedikit berbisik.

Salah satu yang bikin Prabhu bosan ya ini, Radeva masih mengekorinya. Padahal teman Radeva yang masuk di SMA ini cukup banyak di bandingkan teman Prabhu. Teman Prabhu hanya 2 orang dan itupun beda kelas dengan Prabhu waktu SMP. Prabhu hanya sekedar tahu nama, karena pernah menolong mereka kesurupan.

"Engga" Ucap Prabhu ia bersandar pada kursinya dan membuang nafas kasar.

"Ihh kenapa?" Prabhu menoleh ke arah Radeva.

"Lo tau sendiri mama gue gimana, Dev. Waktu SMP kemarin aja, mama lo yang turun tangan" Ucap Prabhu sedikit meninggikan suaranya.

Beruntung suasana sudah ricuh, jadi suara Prabhu tenggelam. "Kalau dia ga mau yaudah kali, ngapain lu maksa?" Tanya anak di samping Radeva.

"Ya karena dia teman aku dari orok" Radeva tanpa melihat siapa yang mengajaknya bicara langsung spontan menoleh karena takut jika itu adalah kakak osisnya.

Prabhu menaikkan alisnya menatap orang di sebelah Radeva, ia menelisik dari bawah ke atas. Bahkan ia menelusuri apakah dia manusia atau bukan. "Eh, sorry. Kenalin aku Radeva dari kelas 10 IPA 1" Ucap Radeva, ia berbalik dan mengulurkan jabatan tangannya.

"Halo, aku Joye dari 10 IPA 1" Radeva sumringah, ia langsung memeluk Joye tiba-tiba.

"Oh manusia" Ucap Prabhu lalu kembali menatap moderator.

Radeva langsung melepaskan pelukannya dan memukul lengan Prabhu pelan, "Jangan diangap semuanya setan dong" Bisik Radeva.

"Asal lo tau, dia khodamnya ngeri" Ucap Prabhu ikut membalas bisikan Radeva.

HIS LOST SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang