3

1.2K 37 1
                                    

"kita saling menyukai selanjutnya apakah kita akan saling tidak menyukai?"

***

Bagaimana kacaunya keadaan Vici sekarang. Satelah debat panjang kini mereka berakhir di dalam mobil kaisar. Vici menyandarkan kepalanya pada kaca mobil lalu tangan kaisar meraihnya dan meletakkan di bahunya. Segera Vici menghindar dan menepis sentuhan kaisar. Vici mulai merasa sesak melihat perhatian kaisar. Dalam diri Vici masi menyimpan rasa marah dan kecewa yang begitu mendalam pada kaisar. Setelah peristiwa ini entahlah apa yang akan terjadi kedepannya. Apakah mereka akan kembali seperti semula? Vici pun ragu menaruh harapan.

Sebab harapannya akan menjadi kekecewaan. Sejak awal dia memang sudah menaruh harapan banyak kepada kaisar bahwa pria itu tidak mungkin menghancurkan dirinya. Bahwa dengan kaisar, Vici akan merasakan Hujaman kebahagiaan. Tidak ada dalam benak Vici hubungan mereka akan berada di ambang kehancuran seperti ini. Semua orang juga tau betapa Vici sangat mencintai kaisar. Sedalam perasaan yang telah ia beri pada kaisar selama ini entah apa salah dan dosa Vici hingga tuhan mempermainkan dirinya seperti ini. Vici meramas kuat dadanya merasakan nyeri luar biasa. Hadirnya Fiera di antara mereka akan membuat banyak luka untuk Vici.

Sedangkan kaisar yang Mendapatkan penolakan membuatnya semakin merasa bersalah. Kembali kaisar genggam tangan Vici dan Vici kembali menolaknya. Namun, tidak melepaskan hingga Vici memilih abai. Saat ini entahlah akan bertahan bagaimana hubungan mereka nantinya.

Setibanya mereka di rumah. Fiera begegas berlari masuk ke dalam rumah sedangkan kaisar dan Vici masi berlarut dengan pikiran mereka.

"Ini buruk" lirih Vici. Kaisar mengiyakan pernyataan Vici. Sungguh tidak ada yang lebih buruk dari pada harus terjebak insiden ini.

"apapun yang terjadi bisaka kau berjanji akan selalu bersamaku?" Ucap kaisar menggenggam tangan Vici katakanlah dia tidak tau diri. Tapi sungguh bagaimana bisa dia akan melepaskan wanita yang sudah menghuni hatinya begitu lama?. Vici adalah cinta terakhir bagi kaisar. Tidak akan ada percintaan setelah dengan Vici.

"Lebih baik kita masuk ke dalam. Aku rasa kepalaku akan meledak menghadapi situasi ini" tutur Vici lirih. Dia memejamkan matanya hari ini benar-benar sangat berat. Setiap detiknya terasa begitu menyedihkan.

Kaisar mengerti dan segera turun dari mobil. Membuka pintu untuk Vici serta sabuk pengamannya. Saat hendak menggenggam Vici lagi-lagi dia mendapat tolakan. Kaisar mengerti itu.

"Bisakah kau sedikit menjauh? Aku sangat pusing sampai rasanya mual mencium aroma parfum mu yang sudah tercambur bau Fiera" ucapan Vici mampu membuat kaisar terdiam dan kembali merasakan rasa bersalah. Baik itu untuk Vici maupun Fiera. Dia sudah menyakiti 2 hati wanita bersaudara itu. Oh tuhan apa yang harus kaisar lakukan sekarang. Dia bak orang dongo yang kelimpungan.

Suara tangisan Fiera terdengar kala memasuki ruanga tengah. Bisa Vici liat ayahnya Bahar langsung berjalan ke arah kaisar dan menghadiahi beberapa pukulan kerasnya. Vici hanya melihat bagaimana keributan yang terjadi ayahnya yang menghajar kaisar habis-habisan dan Fiera yang menangis tersedu-sedu di pelukan sang ibu. Sedang dirinya merasa dunianya seakan berhenti. Hanya sedikit sayup-sayup suara yang dia dengar dari orang-orang dalam ruangan ini.

"VICI!" teriakan itu berhasil menyadarkan Vici. Dia menoleh ke arah ayahnya yang kini menunjuk kaisar yang terkulai lemah.

"Kamu masih ingin bertahan dengan laki-laki yang merebut mahkota adikmu?" Ucapan sang ayah membuat Vici meremas rok miliknya.

Don't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang