14

798 33 2
                                    

Rembowruby

— Don't copy paste anything from here —

Always- Daniel Caesar

"Tidak perlu membalas luka satu sama lain mari berhenti saling menyakiti"

***

Vici membuka matanya dengan berat ketika cahaya matahari menerobos masuk ke dalam kamarnya. Menggosok matanya, lalu kemudian menguap. Tubuhnya lebih segar di banding semalam, menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri begitupun dengan kepalanya. Usai mengumpulkan nyawa, vici bangkit dan kamar mandi. 

Tidak berselang lama vici nampak lebih segar seusai mencuci muka. Dia beralih ke lemari pakaian mengambil hot pants dan baju setengah dilapisi dengan jaket. Mengikat rambut panjangnya dan bersiap turun ke bawah, tepatnya lantai 2 dimana tempat gym berada. Vici bersenandung kecil ketika masuk ke dalam lift, dia sedang mendengarkan musik dengan volume yang sedang. Pintu lift terbuka segera vici berjalan dan belok ke sebelah kanan. 

"Ah! Sial" maki vici bersembunyi dia balik tembok. Dia melihat kaisar yang sedang berolahraga disana, sembari berbincang dengan beberapa orang yang ada di sana. Vici melupakan semua kegiatan nya weekend pasti sama dengan kaisar. Vici berdehem kemudian keluar dari persembunyiannya dan melangkah dengan anggun ke arah kaisar. 

"Kau sudah bangun?" Sapa kaisar pada vici yang mengangguk. 

"Kau ingin berlari?" Tanya kaisar dan vici mengangguk lagi. 

"Baiklah jangan lupa lakukan pemanasan" vici mengangguk lagi, melihat itu Kaisar berjalan ke arah vici hingga jarak mereka hampir tak tersisa. Di depan wajah vici, kaisar berbisik. 

"Jangan terlalu menggemaskan" bisik kaisar kemudian menepuk kepala vici dan mengusapnya pelan kemudian berlalu dari hadapan vici. 

"Sopankah seperti itu?" Julit vici kemudian beralih ke salah satu treadmill. Melakukan pemanasan sebentar lalu kemudian mulai berlari dengan kecepatan sedang. Selang 7 menit vici sudah sangat kelelahan dan memutus untuk mengakhiri aktivitasnya. Saat hendak beranjak tanganya di tahan, jujur vici jengah. Kemudian berbalik dan dan tersenyum paksa. 

"Kenapa?" Ucap vici sedikit berdesis. 

"Tolong bantu aku" pinta kaisar. 

"Apa? kau membuat masalah? Kau menghamili orang?" Tanya vici dengan cepat menatap kaisar dengan mata yang ingin copot saat itu juga. Dia kaget jangan sampai pria bajingan ini menghamilinya wanita lain. Ya benar saja? Rugi dong! 

Eh- 

Apa dia terlihat seperti orang yang cemburu? 

Tidak kan? Haha iyalah tidak. 

AH! TIDAK PEDULI!! 

tak!

"Aw sakit" rintih vici ketika kaisar menyentil dahinya. "Pikiranmu sudah kemana? Sangat jauh sekali" ucap kaisar.

"Ya itukan perkataan mu tadi, meminta tolong" ucap vici lesu sembari mengusap-usap dahinya menatap kaisar kesal. 

"Pertolongan ya? Sini" ucap kaisar menarik vici ke arah salah satu peralatan gym disana. 

Setibanya di tempat peralatan itu kaisar duduk dan menarik Vici, mengangkat Vici ke pangkuannya. Kedua tangan kaisar meraih tangan Vici untuk memegang pegangan di atas mereka. 

Don't SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang