Pagi-pagi Cherry sudah mendatangi Luca di jam biasa ia mengunjungi Luca namun, berapa kali-pun Cherry memanggilnya dengan melempar batu kecil kearah kamar Luca, hari ini dia tidak membalasnya.
kukira Luca sudah sampai duluan, dia tak membalas pesanku dari semalam padahal biasa ia akan membalasnya, tumben sekali, apa terjadi sesuatu?
Yah, terkadang dia memang tak masuk sekolah sih, apa perasaanku saja?
"Eh, pembuat onarnya hanya satu? Mana kawan bodohmu satu lagi?" Tanya Kittale yang sudah menunggu-nunggu kedatangan Luca untuk ia kata-katain.
Cherry menatapnya dengan sinis, "Berisik!" Balas Cherry dengan nada tajamnya dan langsung melihat kearah Wind, "Wind, selamat pagi! Hari ini aku akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk bisa bermain arkade bersama!" Cherry yang langsung antusias dan melambai-lambaikan tangannya kearah Wind yang duduk disamping Maels.
"Pastikan 9 keatas ya." Wind dengan senyum ramahnya.
"Maels, selamat pagi juga!" Mulai sekarang, Cherry akan sering-sering menyapa Maels yang sudah Cherry anggap teman sejak kemarin.
Maels juga ikut melambaikan tangannya dan Cherry langsung duduk dikursinya.
"Sok akrab sekali." Kittale yang merasa Cherry sok akrab dengan temannya setalah menatap sinis dirinya.
Cherry juga hanya mengabaikan reaksi Kittale yang menyebalkan seperti biasanya.
Aku jadi cemas, apa setelah selesai belajar bersama aku menjenguk Luca saja?
Pelajaran berlanjut tanpa kehadiran Luca dikelas, tak ada izin yang juga diajukan dan dianggap dia absen tanpa alasan yang jelas.
"Dia memang hanya pecundang, dia akan melakukan segala cara untuk menghindari belajar bersama yang juga demi kebaikkannya, memang hanya pembuat onar~" Padahal Wind sudah sampai meminta bantuannya dan Maels demi mengajar kedua pembuat onar itu tapi, sangat terlihat Luca hanya menganggap remeh Luca.
"Kau ini jangan asal bicara! Mungkin dia sakit dan orang tuanya sibuk?" Maels yang tidak ingin Kittale hanya berbicara buruk dan membuat Wind jadi berpikir seperti itu.
"Apapun alasannya harusnya dia bilang pada Wind, sesakit apapun bisa, 'kan menggunakan ponsel dan mengirimi pesan bahwa dia tidak masuk hari ini? Kecuali dia kecelakaan." Yang Kittale katakan tidak sepenuhnya salah, Kittale tidak suka temannya dianggap remeh seperti itu, sudah bagus Wind berusaha memperbaiki pembuat onar yang tak ada hubungannya dengannya.
Maels dan Kittale terus berdebat tak henti dimeja makan yang sama dengan Wind saat jam istirahat.
Wind terkekeh pelan.
"Apa yang kalian perdebatkan? Konyol sekali~ pecundang memang pecundang, Kittale kau tenang saja, aku tak merasa terusik sedikitpun dan Maels kau tak usah sebegitunya membela dia didepanku." Balas Wind yang lanjut makan dengan tenangnya.
Kedua temannya juga lanjut makan tanpa lanjut berdebat.
"Maels, hari ini aku ada perlu, maaf merepotkan lagi hari ini." Melihat Maels dan Cherry cukup akrab, membuat Wind merasa bisa mengandalkan Maels dalam hal ini dan lagi jadwalnya memang selalu padat tiap harinya.
"Serahkan saja padaku dan lakukan pekerjaanmu dengan tenang." Maels dengan kepercayaan dirinya, hanya 2 jam tidak selama itu dan lagi band Maels aktif di jam 7 malam biasanya, jadi tidak bertabrakkan.
Pelajaran demi pelajaran telah berakhir, tugas yang diberi Miss Diane juga dikumpulnya besok karena hari ini beliau tidak masuk karena ada acara keluarga kecil.
"Yasudah, aku pulang dulu, Maels, kuserahkan Cherry padamu." Wind yang buru-buru merapikan buku-buku diatas mejanya.
Cherry langsung mendatangi Wind karena dikiranya hari ini Wind akan mengajarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Unlucky
Teen FictionKeduanya saling melupakan apa arti dari kebahagiaan yang sesungguhnya, menjalani hari dengan kekosongan di hati mereka, namun, saat mata keduanya saling menyapa, kekosongan itu dengan perlahan tertutupi. Bertanya apakah mereka pantas menerima semua...