Tersadar

18 5 1
                                    

Setelah lulus dari sekolah, aku melanjutkan pendidikan di suatu kampus swasta. Aku masuk Teknik Informatika di sana.

Selama 4 bulan kuliah, aku masih belum bisa melupakan Rafidan. Bahkan di kelas, aku sering melamun memikirkannya.

Terkadang aku rindu, rindu candaanya, rindu gombalan recehnya, rindu jahilnya, rindu kehadirannya. Intinya rindu dirinya.

Kalau diingat-ingat kenapa dulu aku bodoh sekali? Sudah berkali-kali disakiti, tetapi tetap saja masih mencintai.

Kenapa aku begitu sulit melupakannya? Dia selalu saja lancang berlari-lari di pikiranku saat itu.

Melupakan memang tidak semudah membalikan telapak tangan.

Aku sering stalking Rafidan. Dan sering kali aku sesak ketika melihat Rafidan meng-upload foto bersama pacarnya. Bukan Anjani, bukan Salsa, bukan Kak Safira, entah siapa.

Kenapa aku masih bodoh saja?

Aku terdiam, menatap ponsel yang menampilkan foto Rafidan dengan pacarnya.

Jus mangga yang berada di depanku, seketika tidak mood untuk aku minum. Ya, aku sedang di kantin saat itu.

Karena merasa kesal, aku scroll beranda Facebook. Sampai pada akhirnya aku menemukan sebuah quote yang mampu menamparku saat itu juga. Suatu quote yang membuat aku tersadar.

Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang. Maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangi kamu daripada perkara tersebut. Agar kamu kembali berharap hanya kepada-Nya. (Imam Syafi'i).

Aku tersadar mungkin Allah sengaja memberikanku rasa sakit agar aku tidak terlalu berharap kepada selain-Nya. Agar aku kembali kepada-Nya.

Hatiku terasa sesak. Apakah ini teguran dari Allah karena jatuh cinta membuat aku lupa dengan-Nya? Jatuh cinta membuat aku jauh dari-Nya?

Aku mengingat kembali semuanya.

Ternyata jatuh cinta selama ini membuat aku banyak melakukan dosa.

Zina mata, karena aku dan Rafidan sering kali bertatapan.

Zina pikiran, karena aku selalu memikirkannya.

Zina hati, karena aku terlalu mengharapkannya.

Astaghfirullahaladzim. Aku tersadar, aku telah banyak berdosa selama ini.

Tak terasa setetes air mata jatuh di pelupuk mataku. Aku merasa hina, aku merasa berdosa. Aku segera menghapus air mataku, khawatir ada yang melihatku menangis.

Aku bertekad, untuk benar-benar akan melupakannya dari hidupku! Membuangnya jauh-jauh dari hidupku!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ayesh pasti bisaaaaa😭

Jangan lupa VOTE DAN COMENNT SEBANYAK-BANYAKNYAAAAAAA

Diary Cinta Alesha [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang