Untuk melupakan Rafidan aku mencari kesibukan dengan cara mengikuti kegiatan di kampus. Perlahan-lahan aku bisa melupakan sosok tersebut, walau sesekali masih terbayang jikalau aku sedang kesepian.
Aku ganti akun facebook, tidak berteman dengannya. Walau sebenarnya masih bisa stalking. Tetapi tak apa. Aku hanya ingin melakukan hidup baru.
Beberapa bulan aku berusaha melupakan Rafidan. Dan... Berhasil.
Aku berhasil melupakannya. Bukan melupakan orangnya, tetapi perasaannya.
Aku juga memutuskan diriku untuk berubah menjadi lebih baik. Aku lebih banyak stalking akun dakwah, daripada stalking akun Rafidan. Aku lebih sering mendengar murottal daripada lagu galau yang hanya bisa menambah rasa patah hatiku. Aku juga meng-unfoll akun quotes galau. Karena aku tidak mau larut dalam kegalauanku.
Move on itu mudah kalau kita niat.
Aku bukan hanya move on dari Rafidan. Tetapi juga move on dari jatuh cinta sebelum aku siap nikah.
Aku tidak mau merasakan patah hati lagi. Aku tidak mau bucin lagi. Biarlah nanti jodohku saja yang akan aku cintai sepenuh hati. Itu pun kalau aku tidak tergoda untuk jatuh cinta lagi haha.
Intinya aku hanya ingin fokus pada diriku sendiri dulu saja. Jodoh nanti pasti datang juga pada waktunya.
Mending kalau jodoh yang datang duluan. Kalau maut?
Oleh karena itu aku fokus pada diriku sendiri, aku fokus memperbaiki diri. Mau jodoh ataupun maut yang lebih dulu menjemputku, aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk merubah diriku untuk menjadi lebih baik.
Aku pernah berdo'a kepada Allah, jika dia jodohku maka dekatkanlah, jika dia memang bukan jodohku tolong jauhkanlah dengan cara yang baik.
Dan Allah menjauhkanku dengannya.
Berarti dia bukan orangnya.
Aku yakin dengan aku meninggalkan Rafidan, melupakan Rafidan karena ingin berubah karena Allah. Allah pasti memberiku ganti yang lebih baik.
Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik. (HR. Ahmad)
Hari itu aku, Ayah, Umi, dan A Rahman sedang di ruang televisi. Semuanya sedang mengobrol asik.
A Rahman menunjukkam filter instagram terbaru dimana ada tes kecantikan / kegantengan.
"Wahh parahhh masa tingkat kecakepan Aa ya ampun! Hahahahahha!" A Rahman tertawa ngakak menunjukannya kepada Bunda.
"Berarti muka kamu pas-pasan hahaha!" Umi tertawa juga ketika melihat hasil video A Rahman.
"Coba Umi!"
A Rahman memegang handphone-nya, dan mengarahkannya ke wajah Umi.
"WAHHH CAKEPPP!" A Rahman tercengang. Karena ternyata hasil Bunda adalah cakep.
"Segini Umi belum mandi, apalagi sudah mandi hahaha!" Umi tertawa ngakak. Aku dan Ayah juga.
"Nahh coba sekarang Ayah!"
A Rahman melakukan hal yang sama kepada Ayah.
"PFFT-" A Rahman menutup mulutnya.
"Wah parah masa hasil ayah jeleqs! Bunda kok bisa cakep?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Cinta Alesha [END]✔️
HumorKisah dua anak remaja yang memiliki karakter berlawanan. Alesha---cewek cuek, jutek, mageran, dan kebanggaan guru. Dengan Rafidan---cowok petakilan, bawel, biang onar, tukang modus, sering bermasalah dengan guru dan yang pasti selalu banyak cara mem...