Cemburu

23 7 2
                                    

Seperti biasa aku duduk santai di bangku ku, sesekali melirik ke papan tulis karena sedang mencatat mata pelajaran Fiqih. Yang dimana gurunya sedang tidak masuk hari itu. Tahu tidak siapa yang nulis di depan?

Dia Rafidan.

"Biar Idan aja yang nulis, jangan Ayesh terus. Nanti Ayesh banyak ketinggalan pelajaran lagi," ucapnya kepadaku sebelum dia menulis di depan. Tetapi dengan wajah datarnya bukan wajah cengengesan khas miliknya. Kenapa dia? Entah.

Hal sesederhana itu saja sudah membuat jantung aku dangdutan.

Jangan pernah bosan jika aku menceritakan Rafidan selalu saja berlatar di sekolah.

Ya mau bagaimana lagi, kami hanya bertemu di sekolah soalnya.

Setelah selesai menulis Rafidan datang menghampiriku. Tetapi ia diam.

"Kenapa?" tanyaku pada akhirnya. Karena penasaran seorang Rafidan yang petakilan menjadi diam seperti itu. Apalagi dia sambil menatapku, membuat aku buru-buru mengalihkan pandanganku. Astaghfirullahaladzim dosanya aku.

"Ayesh jadian ya sama Ghani?"

Hah?

HAH?














HAAAAHHHHHHHH?!

"Apaan sih enggak?!"

Aku tidak tahu kenapa dia bisa mengenal Ghani. Dan kenapa tiba-tiba dia menyimpulkan seperti itu. Aku tidak tahu, serius.

"Gak usah bohong Ay, dosa."

"LAH EMANG ENGGAK!!!" Tuhkan laki-nya keluar.

"Jadian juga gak apa-apa," lirihnya dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.

Aku melotot. "ENGGAKK!!!"

Aku bingung pada diriku sendiri. Kenapa aku sangat menentang kalau aku tidak jadian dengan Ghani kepada Rafidan? Seolah-olah aku takut Rafidan kecewa. Seolah-olah aku takut menyakiti Rafidan.

Rafidan pergi tanpa berkata apa-apa lagi.

Dan selama dari Rafidan berkata seperti itu sampai pelajaran terakhir Rafidan tidak berbicara denganku. Tidak menggangguku, tidak menyuruhku untuk tersenyum. Dan yang pasti dia tidak modus seperti biasanya. Ketika melewati mejaku saja, dia hanya nyelonong tanpa melirik dan berkata apapun padaku.

💗💗💗

Pelajaran terakhir adalah pelajaran Pak Ruslan. Aku kembali menulis di depan, karena kalau pelajaran Pak Ruslan, Rafidan mana mau membantuku. Entahlah dia sangat takut kepada Pak Ruslan. Padahal sudah aku jelaskan bahwa Pak Ruslan tidak akan menggigit.

"Alesha punya pacar gak?" tanya Pak Ruslan yang membuat aku terkejut.

Tidak usah berpikir aneh-aneh. Pak Ruslan memang begitu, beliau tak segan-segan menyuruh putus untuk murid yang ketahuan pacaran.

Aku membalikkan tubuhku, tak sengaja aku melirik Rafidan. Dia menatapku dengan tatapan ah sulit sekali dideskripsikan. 'Kenapa sih nih makhluk?'

"Gak Pak," jawabku dengan tersenyum. Ya mana mungkin aku memasang wajah cemberut kepada guru.

"Kalau mantan?"

"Hehe enggak Pak."

"Serius??? Berarti tidak pernah pacaran?"

"I-iya Pak."

"Wah bagus nih kaya gini. Bagus-bagus pertahankan."

Aku hanya tersenyum.

Setelah menulis aku duduk kembali ke bangkuku yang paling belakang. Tepatnya yang bersebrangan dengan Rafidan.

Aku langsung fokus menyalin tulisan dari papan tulis ke buku.

Selama aku menulis aku merasa ada yang memperhatikanku. Aku melirik ke samping lebih depan sedikit. Tepatnya ke arah Farrel yang duduk di depan meja Rafidan.

"Ngapain sih liat-liat?" tanyaku pada Farrel.

Kenapa sih aku harus sekelas dengan orang-orang aneh macam Rafidan dan Farrel?

Bukannya menjawab Farrel hanya tersenyum.

"Gak usah liat-liat!!!" decakku kesal.

"Cie udah jadian sama Ghani. Kasihan noh si Idan cemburu," ucap Farrel dengan tersenyum konyol.

"Siapa yang jadian sih?!!!" Ingin menghilang saja rasanya.

Daripada mumet. Aku melanjutkan kegiatan menulisku.

"Jika cinta dia....jujurlah padaku... Tinggalkan aku di sini tanpa senyumanmu... Jika cinta dia... Kucoba mengerti-"

Aku melirik ke samping. Ternyata Rafidan yang bernyanyi dengan nada amburadul itu. Dan Rafidan juga sedang menatap ke arahku masih dengan bernyanyi dengan nada amburadulnya.

Tetapi liriknya? Maksudnya apa? Apa itu untukku? Tetapi aku tidak mau ke-pd-an.

'Rafidan kenapa sih?' batinku bertanya-tanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



JANGAN LUPA VOTE DAN COMENNT💗🌷

Diary Cinta Alesha [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang