Ghani
Assalamu'alaikum AlAku yang sedang membuka Facebook terperanjat kaget ketika melihat nama "Ghani" menge-chatku. Dia itu teman beda kelas yang pernah jadi teman sekelas. Dan juga dia itu teman yang dijodoh-jodohkan denganku. Memang selalu ada teman kampret yang menjodoh-jodohkan aku dengan orang lain yang tidak aku suka.
Dipikir aku bakal suka? Enggak!
Kini posisiku sedang duduk dengan tangan kanan memegang handphone dan tangan kiri memegang bundelan kain yang aku tempelkan di pipi kiri.
Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Ada apa?
Kok jam segini aktif Al?
Sakit
Sakit apa?
Gigi
Oh... Cepet sembuh ya.
Ya
Hari itu aku tidak masuk sekolah dikarenakan sakit. Sakit yang dianggap sepele, tetapi sakit sekali jika sudah merasakannya. Yakni, sakit gigi.
Sakit gigiku ini sangat sakit sekali. Sudah minum obat, pakai pasta gigi, kumur-kumur air garam dan juga obat kumur-kumur. Tetapi tetap saja masih sakit. Hal itulah yang membuat aku tidak pergi ke sekolah, karena aku takut menangis di sana. Di rumah saja aku berkali-kali menangis. Padahal aku tipe orang yang jarang menangis, tetapi sakit gigi telah merubahnya.
Hm Al boleh minta catetan IPA?
Kenapa gak ke temen sekelas aja?
Oh gak boleh ya....
Aku tidak mau membuat orang lain kecewa akhirnya aku mengambil buku pelajaran dengan tangan yang ribet memegang handphone dan bundelan kain.
Sent a pictures
Terimakasih Al
Sm2
Dia malah mengirim stiker gambar panda yang terdapat kata 'I Love You' apa coba maksudnya?
?
Maaf kepencet
Ya
Setelah beberapa menit dia tidak mengirimkan pesan apapun lagi. Alhamdulillah deh.
Bagaikan rembulan di malam hari
Bagaikan hembusan angin di pinggir pantai
Seperti itulah kamu di dihidupku.
Apakah kamu mau jadi pacarku?WHUTTTTTT???!!! Aku tetap positive thinking. Yang membuat aku ingin tertawa adalah kata-katanya. Kenapa alay sekali?
Kepencet lagi?
Gak, untuk ini enggak:)
Aku tercengang.
Maaf ya aku tidak mau jadi pacar kamu, karena aku tidak mau pacaran. Kita temenan aja.
Oh iya gak apa-apa
Sekali lagi aku minta maaf sekali.
Iya gak apa-apa:)
Kalau ada yang bilang orang yang lama kelamaan dijodoh-jodohkan lama-lama akan suka beneran, itu bagiku tidak benar. Buktinya aku tidak.
Aku tidak menyangka seorang Ghani, lelaki yang terkenal pendiam dan lumayan pintar itu menyatakan perasaannya untukku. Bukan apa-apa aku tidak percaya saja manusia sekalem dan nampak alim seperti dia mengajak pacaran. Itu sangat di luar nalar.
Emang aku cewek apaan diajak pacaran?! Rasanya aku ingin marah sama diriku sendiri karena bisa-bisanya ada cowok yang mengajakku pacaran! Apakah dia tidak lihat? Kalau aku bukan cewek yang gampang dirayu! Apalagi diajak pacaran?!
"Umi sakiiiitt," rengekku yang menaruh bundalan kain yang sudah basah karena air mata di pipiku.
"Ya mau diapain lagi Ayesh."
"Sakit banget Umiii."
"Ke dokter saja ya?"
"Gak Um, Ayesh gak mau ke dokter."
"Ya gimana mau sembuh, kalau dibawa ke dokter saja gak mau."
"Minum obat warung aja gak apa-apa Umi."
"Ya sudah terserah kamu."
💗💗💗
Setelah dirasa sakit gigiku sudah mulai berkurang. Aku memutuskan untuk pergi ke sekolah. Aku tidak mau berlama-lama tidak masuk sekolah. Aku tidak mau ketinggalan pelajaran.
Hari ini pelajaran bu Nia aku duduk seperti biasa. Duduk malas dengan kepala di atas lipatan tangan di atas meja.
Tak lama Bu Nia memanggilku. Aku segera menghampiri meja Bu Nia.
"Iya Bu?" tanyaku ketika sudah berada di hadapan beliau.
"Tolong catat materi ini sampai sini."
"Oh iy-"
Perkataanku terpotong ketika tiba-tiba saja Rafidan sudah berada di sampingku. Seraya berkata, "Biar Rafidan aja Bu yang nulis, kasihan Alesha lagi sakit."
LEBAY BANGET!
PADAHAL AKU CUMA SAKIT GIGI OI!
"Oh lagi sakit? Yaudah Rafidan aja yang nulis. Alesha silahkan duduk."
"Enggak Bu, Alesha bisa kok."
"Ayesh kan lagi sakit! Biar Idan aja yang tulis!"
YA KAN CUMA SAKIT GIGI WOY!
"Ale-"
"Dari mana sampai mana Bu?" tanya Rafidan yang memotong ucapanku.
"Dari sini sampai sini, Rafidan," ucap Bu Nia sembari menunjuk bagian yang akan ditulis.
"SIAAP BU!" ujar Rafidan dengan gaya hormat.
"Aya-aya wae si Rafidan mah," ucap Bu Nia ketika Rafidan sudah mulai menulis di papan tulis.
"Iya Bu," ucapku seraya tersenyum. Tersenyum lagi-lagi karena perlakuan manusia freak itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.KUDU RAMEIN POKOKNYA 😣
Jangan Lupa VOTE dan COMMENT SEBANYAK-BANYAKNYAAAAAAA ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Cinta Alesha [END]✔️
HumorKisah dua anak remaja yang memiliki karakter berlawanan. Alesha---cewek cuek, jutek, mageran, dan kebanggaan guru. Dengan Rafidan---cowok petakilan, bawel, biang onar, tukang modus, sering bermasalah dengan guru dan yang pasti selalu banyak cara mem...