35

351 31 2
                                    

•Pastikan kalian pencet tanda bintang di pojok kiri bawah terlebih dahulu ya.

~~~~~~~~~~
Happy Reading
~~~~~~~~~~


"Haaa...haaa...haaa" nafas ngos-ngosan Akina sambil beberapa kali mengelap keringatnya.

Dia sudah bertarung dengan bisilik Selema berjam-jam tapi tidak ada hasil akan kemenanganya.

"Jika terus begini hanya tunggu waktu sampai aku kelelahan saja" batin Akina

Tapi berbeda dengan raiju dia masih sangat bersemangat bertarung dengan bisilik ya bagaimana pun mereka berdua memang sering bertarung di dalam pagoda ini karena mereka sama sekali tidak akur.

'dasar anjing bau kau ternyata masih berbau datang pada ku ya?' ucap bisilik mereka berdua berbicara dengan bahasa hewan

'diam kau belut tua Bangka. Aku akan membalaskan dendam ku pada mu'

'hahahaha seperti kau mampu saja mengalahkan ku. Kekutan mu sekarang tidak lah sehebat dulu'

'bahkan kekuatan ku ini saja sudah cukup menutup mulut lendir mu itu'

Sementara mereka berdua bertarung Akina mengatur nafasnya sambil memperhatikan sekaligus mencari kelemahan bisilik.

"Ternyata Yuki sekuat itu dia terlihat seimbang bertarung dengan ular itu padahal tubuhnya sekecil itu" ucap Akina

'oe raiju kenapa kau tidak menggunakan wujud asli mu saja? Bukan kah itu akan menambah kekuatan mu?' tanya bisilik.

'itu tidak perlu seperti ini saja sudah cukup untuk mengalahkan mu' ucap raiju

'hmmm tapi ku rasa kau hanya tidak ingin manusia itu tau wujud asli mu? Apa dia istimewa bagi mu?'

'tidak ada urusanya dengan nya'

'tapi ku pikir itu ada hahahaha' ucap bisilik tertawa dan menyerang Akina dengan ekornya.

"Waaaaaaaaaaaaa" pekik Akina terhempas karena tidak sempat menghindar akibat serangan tiba-tiba mana dari bawah pasir lagi. "Uhuk uhuk uhuk wuekkkk mulut ku kemasukan pasir" ucap Akina.

" Kau tidak apa-apakan?" Ucap raiju menghanpiri kina dan dia kelepasan berbicara membuat Akina menatap padanya

"Apa kau baru saja bicara Yuki?" Ucap Akina menatapnya

"Sial kelepasan" batin raiju.

"Yuki kau barusan bicara kan? Iya kan? Kan? Kan? Kan?" Ucap Akina sambil mengangkat yuki.

"Turun kan aku" ucap raiju yg sudah tidak menyembunyikan lagi rahasia jika dia bisa bicara

"Kyaaaaaaaaa" pekik Akina dan melempar raiju untungnya raiju bisa mendarat dengan sempurna.

" Apa itu membuat mu kaget? Ternyata kau bisa kaget juga?"ucap raiju

"Tentu saja bisa! Kau pikir aku apaan jadi gak bisa kaget?"ucap Akina " kau? Apa kau mahluk?" Tanya Akina

"Bukan. Jangan sama kan aku dengan mahluk rendahan seperti itu"ucap raiju "aku raiju hewan mitologis legenda Sang pengendali petir" lanjutnya

Moonlight || Shinbi HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang