35-Mission

319 33 0
                                    

•Pastikan kalian pencet tanda bintang di pojok kiri bawah terlebih dahulu ya.

~~~~~~~~~~
Happy Reading
~~~~~~~~~~



Jrassssshhhh...jrashhhh...jrahhhhsss

Jedar...

Jedar...

Hujan di Sergai badai terjadi di luar tempat bernaung Akina. Dia sedang duduk memeluk kakinya sambil melihat hujan yg tak henti-henti sejak dua hari yg lalu.

Sekarang ini dia sudah berda di level dua setelah selesai melewati level satu yg membutuhkan waktu satu Minggu lebih lamanya.

"Aaaaaa kenapa sekarang hujan beserta petir sih?" Ucap Akina " mahluk apa lagi ini ya tuhan" lanjutnya.

Akina hanya terus mengeluh tanpa berniat untuk keluar dari tempat persembunyiannya yaitu sebuah lubabg besar di dlam pohon besar

"Ini membuat ku malas dan pikiran ku pun mulai menyebalkan"ucap Akina.

Karena saat hujan bawaannya dia malas untuk ngapa-ngapain dan pikirannya akan selalu negativ seperti sekarang dia malah memikirkan kanglim.

"Kira-kira kanglim dan hari udah jadian gak ya?"batin Akina dan sebuah rasa perih terasa di dadanya " tentu aja udah ya kali belum oragg merwka saling suka gitu" lanjut Akina sambil tersenyum kecut.

*Jedaaaarrrrr*

"AAAAAAAAA SETANNNN....tch bikin kaget aja anjing" ucap Akina kaget karena sembarak petir yg kencang membuatnya kaget.

*Satu jam berlalu*

"Haaaaaaaa... Apa gak teduh-teduh ni hujan? Kalo gini aku males nyari si mahluk mending aku tidur" ucap Akina mengambil posisi yg nyaman untuk tidur.

Akina terus menatap keluar yg di mana masih terus hujan berserta petir.

"Aaaaaaa... Kenapa aku malah merindukan nya sih padahal seharusnya aku membencinya kan? Dia memanfaatkan ku tapi aku malah ingin melihatnya ini menyebalkan"ucap Akina karena saat dia menutup mata malah wajah kanglim yg terlihat

"Aku benci suasana ini, aku benci rasa ini, aku benci kanglim,dan aku benci diri ku sendiri"ucap Akina sambil memeluk dirinya.

"Haaaahhhhhhhh.... Aku malas untuk ngapa-ngapain"ucap Akina menghela nafas panjang "kalo gini kapan selesai nya? Dan lagi roman-romannya ni mahluk bakal lebih bahaya dari mahluk sebelumnya ni level" lanjut Akina.

Akina berbalik-balik karena merasa bosan dan mulai merasa dingin.

" Level satu aja buttuh waktu lama untuk selesainya dan ya untungnya aku punya otak cerdas" ucap Akina

Flashback.

Bragggggg

Brugghhhh

Graaaakkkkk

Akina terus menghindar dari mahluk setengah kudanil itu

Bammmm

Ledakan yg di sebabnian mahluk itu benar-benar berbahaya membuat Akina harus sangat berhati-hati.

Bammmm

"WAAAAAAAAAA" teriak Akina karena dia terhempas akibat ledakan mahluk itu

"Tch... Sial kalo gini aku bakal kehabisan tenaga lebih dulu mana aku lapar lagi anjim lah" ucap Akina kesal.

Moonlight || Shinbi HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang