48. The Beginning (END)

667 96 56
                                    

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Jurang tersebut seketika menjadi hening. Semua orang berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Ribuan Sqyra itu tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak seakan ditelan oleh kabut. Jiwa-jiwa bagai hantu ada di mana-mana, terus menerus bermunculan. Halsten terkulai lemas di pangkuan Iyris, bergelimang darah, dengan sebuah belati yang tertanam di dadanya.

"Kau... kau sungguh membunuhnya?" tanya Sheyon masih tidak percaya bahwa Iyris bisa melakukan hal tersebut.

Iyris terdiam, tidak mampu menjawab. Ia seakan kehilangan kemampuan untuk berbicara. Namun, perempuan itu memaksakan dirinya untuk menjawab, atau kesalahpahaman akan terjadi. "Aku terpaksa melakukan itu-"

Suara derap tapal kuda terdengar mendekati mereka. Tidak hanya satu. Banyak. Sebuah pasukan yang cukup besar berderap ke arah mereka. Pasukan itu berhenti tepat di dekat pohon willow yang menjadi saksi bisu kengerian yang baru saja terjadi.

"Tangkap Elf itu." Suara berat yang tidak terdengar familier itu memerintahkan para pasukan itu. "Juga kaki tangannya."

"Siapa lagi itu?" Nyle terdengar sudah muak dengan semua masalah baru yang berdatangan.

"Perdana menteri kerajaan," jawab Jake.

Nyle menghela napas kasar, berbisik ke pada Jazel. "Seharusnya kita tidak mengambil pekerjaan yang satu ini."

Pria dengan seragam perdana menteri kerajaan itu membawa selusin pasukan di belakangnya. Perdana menteri itu memerintahkan bawahannya untuk membantu Jayard dan pasukannya. Beberapa dari mereka menuju ke arah Iyris dan yang lain dengan pedang terhunus. Iyris hendak menyerang untuk membela diri, tapi perempuan itu menyadari sesuatu. Kekuatan Eiromeirsaz di dalam dirinya benar-benar tersisa sedikit, dan Ia tidak mungkin mampu mengalahkan semua pasukan tersebut hanya dengan mengandalkan teknik beladiri dan kekuatan pemanggilnya tanpa bantuan Eiromeirsaz. Sama halnya dengan Seyanor dan Sheyon. Jika kekuatan yang dipinjamkan itu habis dan tidak dapat dikembalikan, maka para roh akan mencabut nyawa mereka sebagai gantinya.

"Kami tidak bersalah. Yang harus kalian tangkap adalah orang itu!" Iyris memberontak saat dua prajurit menahan kedua lengannya dan memborgolnya dengan borgol khusus yang menutupi seluruh telapak tangannya.

Perdana menteri tersebut tidak menggubris ucapan Iyris. Pria itu beralih menatap lurus Halsten yang terkulai lemas di atas salju. "Bawa Yang Mulia ke istana keempat." Perdana menteri menoleh ke arah salah satu pemimpin pasukan tersebut. "Panggil tabib untuk mengobatinya. Obati jika masih bisa diselamatkan. Jika sudah mati, segera siapkan pemakamannya."

Iyris menatap tubuh Halsten yang digotong menuju kereta kuda menggunakan tandu. Samar-samar Ia merasakan sesuatu dari tubuh lemah lelaki itu. Sesuatu itu memicu sesuatu di dalam dirinya. Aliran penyembuhannya. Iyris merasakan kekuatan itu berdenyut-denyut di dalam dirinya, bagai terpanggil. Kekuatan itu seperti membentuk ikatan dengan luka Halsten. Dengan jantung lelaki itu yang hampir saja berhenti bekerja.

Hampir berhenti bekerja. Iyris mendelik saat menyadari hal tersebut. Ia dapat merasakan paru-paru Halsten yang masih mencoba untuk bernapas dengan susah payah. Seakan dirinya terhubung dengan lelaki itu.

"Jika kau membiarkannya tanpa perawatan dia akan mati!" teriak Iyris. "Jika kau melepaskanku, aku bisa menyembuhkannya. Dia belum-"

"Menyembuhkannya? Sesuai penglihatanku aku yakin kau seharusnya membunuhnya," sela perdana menteri tersebut. Kata-katanya telak menusuk hati Iyris.

Whistle of the OcarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang