31. Loan-Reward

545 103 10
                                    

♬♩♪♩ ♩♪♩♬

Jake dan Jazel terus berlari tanpa sadar kalau kedua rekan mereka yang lain telah terpencar. Kedua orang itu pun menghentikan langkah mereka saat menyadari kalau makhluk itu sekarang tengah mengejar Halsten dan Iyris.

"Kita kehilangan mereka!"

"ke sana!" Jazel menunjuk arah belakang mereka begitu melihat sekumpulan jamur berkepala ungu yang kabur menuju arah mereka. itu berarti makhluk yang tengah mengamuk itu ada di arah sebaliknya.

Kedua orang itu langsung berlari menuju tempat Iyris dan Halsten berada. Prsetan dengan beberapa jamur yang tengah berlarian yang tidak sengaja terinjak kaki mereka dan membuat suara cicitan kecil.

"Sebenarnya makhluk apa itu?" tanya Jake di sela-sela napasnya yang memburu.

"Makhluk itu rohnya. Sepertinya dia merasa terpanggil karena biji pohon Arboriv kita bawa ke habitatnya.

🍂

Begitu Terrameirsaz melihat Iyris, tangan panjang dengan cakar-cakar tajam itu langsung menghempaskan pohon yang Iyris panjat. Pohon itu tumbang sampai ke akar-akarnya. Tapi untungnya, Iyris sudah lebih dulu berhasil melompat ke pohon lain yang lebih pendek.

Permainan kucing-kucingan pun dimulai antara Iyris dan Terrameirsaz. Iyris terus melompat ke sana kemari bak tupai.

Terrameirsaz menumbangkan satu pohon lagi, lagi, dan lagi. Napas Iyris berderu kencang karena berlari dan melompat. Beberapa kali ia hampir terjatuh dari dahan pohon.

Di tengah ketegangan yang berlangsung, Iyris menyadari sesuatu saat tengah sibuk menghindar. Tanduk ke tiga yang berada di tengah kepala Terrameirsaz memiliki sebuah pola yang sama persis dengan pola yang ada di biji pohon Arboriv. Iyris melompat ke pohon di belakang Terrameirsaz, dan ia juga melihat pola yang sama di tengkuk makhluk itu. Bagian itu bulunya lebih tipis dari bagian lain, tapi tetap saja pola tersebut samar-samar terlihat.

Dor! Dor! Dor!

Tembakan beruntun dilayangkan oleh seseorang di sebrang sana. Perhatian Terrameirsaz pun teralihkan dari Iyris.

"Di sebelah sini!" Halsten berteriak. Ia berdiri di atas dahan pohon. Cakar-cakar tajamnya membantunya untuk memanjat pohon yang paling tinggi.

Saat tubuh besar Terrameirsaz tertoleh ke arah Halsten, tembakan beruntun kembali menyerang makhluk itu. Jazel dan Jake berada di bawah sana. Jazel sibuk menembaki Terrameirsaz, sedangkan Jake dengan gesit mengikat kaki panjang Terrameirsaz dengan kaki yang satunya, lalu mengikatnya ke dahan-dahan pohon.

"Jangan lakukan itu, aku tahu kelemahannya!" Iyris berteriak dari atas pohon. Namun, karena suara raungan Terrameirsaz, suaranya tidak dapat terdengar di telinga mereka.

Terrameirsaz pun melenguh kencang. Tangannya dengan asal menyerang ke sana kemari, menumbangkan pohon-pohon di sekitarnya.

Iyris yang tidak sempat menghindar pun ikut terhempas. Tubuhnya jatuh, berdebam di tanah.

Tali tambang yang Jake ikatkan dengan mudah meregang dan lepas bagai seutas benang. Terrameirsaz kembali melenguh kencang. Tangan makhluk itu terangkan dan bergetarlah tanah yang mereka pijaki. Tanah-tanah itu retak. Retakannya mengelilingi mereka berempat. Terrameirsaz kembali melenguh dan tanah langsung terenyak ke bawah seakan ada sesuatu yang menyedotnya ke dalam.

Whistle of the OcarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang