Xiaojun berlarian sepanjang lorong Rumah Sakit dengan nafas terengah engah dan wajah yang panik.
Ia sudah mengitari seluruh Rumah Sakit ini. Bahkan hingga hampir seluruh ruangan ia masuki, tapi ia tetap tidak menemukannya.
Xiaojun kembali ke Ruangan Ricky, mengambil kunci motor dan jaketnya.
Chenle dkk melihat Xiaojun keluar ruangan Ricky dengan tergesa gesa.
Mereka berkali kali melihat Xiaojun memutari seluruh Rumah Sakit ini. Tapi saat mereka bertanya, Xiaojun tidak menjawab.
"woi! Lo mau kemana?!" teriak Chenle. Xiaojun menoleh. "keluar!" jawab Xiaojun sambil berlari.
Sesampainya diparkiran, Xiaojun segera menyalakan motor ninja nya.
Xiaoting, kamu dimana sih? Jangan bikin aku panik gini kenapa sii batin Xiaojun.
Iya, saat Xiaojun bangun dari tidurnya, Xiaoting sudah tidak ada disana. Entah kemana perginya.
"aku kangen.. Disini tempat dimana kita dari supermarket, dan aku ajak kesini. Kamu peluk aku, usap rambut aku, (meneteskan air mata)."
Xiaoting mengusap air matanya. "kapan kamu bangun, ki? Aku kangen. Jangan lama lama tidurnya." suara Xiaoting bergetar. Matanya menatap lurus ke arah laut dan mengeluarkan air mata.
Xiaojun memberhentikan motornya melihat Xiaoting duduk sendirian dibangku dekat pantai.
Xiaojun menaruh helmnya diatas motor, dan berlari menghampiri Xiaoting.
"Xiaoting!" Xiaoting menoleh. Xiaojun duduk disamping Xiaoting dengan nafas terengah engah.
"kamu kemana aja si?! Aku cariin juga. Jangan gitu lain kali, bikin aku khawatir aja."
Xiaoting tersenyum. "maaf ya, aku gamau ganggu tidur kamu." ucap Xiaoting kembali menatap laut.
"gapapa! Aku kan cuma tidur! Intinya kalo mau pergi bilang dulu!" Xiaoting hanya tersenyum. Matanya masih lurus.
"aku gamau kamu sakit. Kamu udah nemenin aku dari kemarin. Kata mama kamu, kamu selalu ninggalin sarapan, demi nemenin aku."
Xiaoting menghela napasnya. "makasih ya." Xiaoting tersenyum pada Xiaojun.
Xiaojun juga tersenyum dan mengangguk. "gapapa kok."
Xiaoting kembali menatap laut. "ini tempat aku sama Ricky. Waktu ketemu kamu di supermarket, aku ajak Ricky kesini." Xiaoting sedikit terkekeh.
"dia peluk aku, dan dia usap usap rambut aku."
Xiaojun sedikit tertegun mendengarnya. Sebenarnya perkataan Xiaoting sangat menyinggung hatinya. Menurut Xiaoting, Ricky jauh lebih baik daripada dirinya.
Xiaojun menundukan kepalanya. "iya, Ricky pengertian banget. Ricky juga jauh lebih baik daripada yang lain. Maaf ya, aku belum bisa jadi yang terbaik buat kamu, dan aku malah ngecewain kamu."
Xiaoting menoleh menatap Xiaojun yang menunduk.
Xiaoting menepuk punggung Xiaojun dan tersenyum. "iya, gapapa kok. Aku juga udah lama maafin kamu."
Xiaojun menatap Xiaoting tak percaya. "beneran?" Xiaoting mengangguk. Xiaojun tersenyum menampilkan gigi putihnya.
Ting!
Notif ponsel Xiaoting mengalihkan perhatian mereka berdua.
Mata Xiaoting terbuka lebar. "hah?! Xiaojun!" Xiaojun panik melihat Xiaoting.
"kenapa? Xiaoting!"
"ini..ini notif dari Clara!!"
"hah?! Serius?!" ucap Xiaojun senang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine | Shen Xiaoting
Romance📌follow dulu sebelum baca!! 📌no description. langsung baca ya guys! happy readingฅ'ω'ฅ ⚠️DILARANG PLAGIAT⚠️ MAU PLAGIAT? BIKIN CERITA KOK COPAS AN? IMAJINASI SENDIRI LAH KALO PUNYA OTAK.