11

29 3 0
                                    

haii!
Jangan lupa vote yah :)

"heh lo!" Ricky menoleh. Orang berjaket hitam itu menunjukan smirk nya.

Xiaojun rupanya. Ricky menghadapkan badannya pada Xiaojun juga dengan tatapan tajamnya.

"denger ya, gua cuma minta satu sama lu. Jauhin dia. Dia punya gua. Lu itu cuma sampah buruk rupa dimatanya."

Xiaojun tertawa remeh. "heh! Lo yang harusnya jauhin dia. Dia masih sayang sama gua. Karna gua masalalunya yang gak gampang dilupain."

Ricky terkekeh licik. "cih, iya. Dia gak bisa lupain lu karna apa lo lakuin sama dia. Emang dia mau maafin lo? Dasar! Makanya jangan maruk jadi cowok!"

Xiaojun menggeram dan menarik kerah Ricky dengan kasar. "lo tau apa?! Gausah sok tau deh! Gausah cari masalah kalo lu gak mau mati ditangan gua!"

Ricky tersenyum miring. "gua bukan sok tau. Tapi emang Xiaoting yang cerita semuanya tentang lo ke gua. Udah deh, lu gak usah deketin Xiaoting. Mana tunangan lo itu? Siapa? Xingqiao ya?" Ucap Ricky meledek.


BUGH!

Pukulan keras Xiaojun mendarat diwajah Ricky.

Ricky mengelap darah disudut bibirnya dengan punggung tangannya.

Ricky menatap darah yang ada dipunggung tangannya dan tersenyum miring.

















Ricky membuka pintu rumah Xiaoting. Hening dan sepi disana.

Ricky duduk disofa ruang tamu sambil memikirkan perkataan Xiaojun.

Flashback

Bugh!

"lo gak akan bisa dapetin Xiaoting!" ucap Ricky setelah meninju wajah Xiaojun.

Xiaojun tersenyum sinis dan menatap Ricky tajam.

"oh ya? Liat aja. Apapun caranya gua lakuin buat dapetin Xiaoting. Dia punya gua. Lo denger obrolan dia sama Clara kan?"

"dia masih sayang sama gua~ dia gak bisa lupain kenangan indah dia sama gua." ucap Xiaojun dengan nada meledek.

Ricky hendak meninju Xiaojun tapi tak sempat karena warga melerai mereka.

Flashback end

Mata Xiaoting melebar melihat Ricky. Ia berlari kearah Ricky dan duduk disampingnya.

"iki! Kamu kenapa?? Muka kamu sampe memar gini. Kamu abis berantem ya??" ucap Xiaoting panik.

"aku...gapapa."

"gak! Kamu bohong. Masa gapapa sampe lebam gitu mukanya?! Aku obatin ya? Aku ambil kotaknya dulu."

Xiaoting membuka kotak medis yang ada dirumahnya.

Xiaoting menuangkan obat merah pada kapas dan mengusapkannya pada sudut bibir Ricky secara perlahan.

Ricky terus menatap Xiaoting. Sungguh, Xiaoting sangat cantik. Benar benar cantik. Ricky tersadar dari lamunannya ketika luka disudut bibirnya terasa perih.

"a-ah!"

"eh sakit ya? maaf maaf."

Xiaoting merapihkan obat obat tersebut dan beralih menatap Ricky.

"jawab jujur. Kamu abis berantem?"

"(menatap Xiaoting) ng-nggak kok. Tadi abis ada...e-abis ada pencurian! Iyaaa itu."

Mine | Shen XiaotingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang