19

16 3 0
                                    










































"Udah siap?" Ricky tersenyum dan mengangguk. "Oh iya, Pah." Papa Ricky berdehem. "Kemarin malem aku liat cewek cantik banget tau Pah."

"Cantikkk banget." Lanjut Ricky. "Trus?"

"Yaa aku senyumin. Soalnya kaya gak asing gitu. Kaya pernah liat." Papa Ricky terdiam sejenak.

Gak asing? Xiaoting kah? Masa iya? Ngapain Xiaoting ke Amerika?

"Pah! Kenapa malah ngelamun sih? Ayok nih udah siang. Nanti ketinggalan pesawat."

"O-oh iya iya ayo."

Flashback on

Papa dan Mama Ricky sangat sedih dan sangat merasa kehilangan melihat putra tunggalnya yang kini sudah tiada.

Mama Ricky menangis deras dalam dekapan Papa Ricky. Dokter melepas selang infus dan alat bantu nafas Ricky. Saat ingin melepas pendeteksi jantung yang menempel didada Ricky, tiba tiba layar EKG berbunyi.

Dokter langsung menoleh pada layar EKG yang menunjukkan detak jantung Ricky. Dokter terbelalak, dan segera melepas dan memasang kembali pendeteksi itu didada Ricky.

Dokter terus melakukan itu beberapa kali untuk memastikan kalau tidak ada kesalahan pada alatnya. Masih sama. Ternyata layar pendeteksi itu tidak rusak.

Dokter menoleh menatap Papa dan Mama Ricky.

***

"Serius dok?! A-nak saya masih hidup?!" Tanya Mama Ricky tak percaya.

"Iya, bu. Syukurlah datang sebuah keajaiban dari tuhan. Anak ibu telah diberi kesempatan." Mama Ricky menutup mulutnya tak percaya lalu memeluk erat Papa Ricky dan menangis haru karena Ricky diberi kesempatan untuk hidup dan sembuh.

"Sekarang, sebaiknya bapak dan ibu segera membawa anak kalian untuk pengobatan dan perawatan di Amerika. Sebelum terlambat."

Papa dan Mama Ricky saling menatap. Malam itu juga, Mama dan Papa Ricky segeran membawa Ricky ke Amerika untuk pengobatan disana.

Flashback off

Ricky menapakkan kakinya dinegara tempat tinggalnya. Korea Selatan. Setelah 2 tahun dirinya tinggal sementara di Amerika, kini kembali pulang.

Ricky berjalan melewati orang orang dibandara dan menarik koper hitamnya menuju mobil. Setelah masuk ke mobil, mobil berwarna abu abu yang dikemudi oleh supir Papa Ricky itu melaju menuju rumah.

Sesampainya dirumah, Ricky merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya dan menatap langit langit.

Ricky berjalan menuju balkon kamarnya. Berdiri disana menatap laut pantai yang tak jauh jaraknya dari rumahnya. Ricky menghirup udara pagi dibalkon. "Akhirnya... Setelah 2 tahun gue ngehirup udara dan bau rumah sakit, sekarang gue bisa hirup udara luar yang bebas."

Ricky keluar dari kamar dan berjalan menuruni tangga rumahnya. "Mau kemana?" Tanya Mama Ricky sambil memasak.

"Mau ke pantai. / ngapain? / hmm...cuma duduk aja sii liat laut. / kamu kan baru sampe. Emang gak capek? / bentar aja kok, Mah. " Ucap Ricky setelahnya berjalan pergi keluar rumah.

Ricky duduk dibangku pinggir pantai. Menatap ombak yang menggulung menuju pesisir. Tak lama, ada seseorang yang duduk disamping bangku Ricky.

Ricky menoleh. Menatap gadis bule cantik berambut blonde. Ricky tergerak untuk menghampiri gadis itu.

Mine | Shen XiaotingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang