chapter 5

90 37 42
                                    

Hal yang pertama di lihat oleh Gavin dan Rebecca ketika masuk ke dalam ruangan yang terletak di lantai paling atas adalah Harry tengah sibuk dengan laptop dihadapannya.

Kacamata bertengger di hidung mancung nya , rambut acak acakan, tetapi tidak mengurangi kadar ketampanan nya, lengan kemeja nya di gulung hingga siku, dengan lihai jarinya menari di atas keyboard laptop dihadapannya dengan setumpuk dokumen di sisi laptop.

Menyadari ada yang masuk Harry mengalihkannya perhatian nya dan menemukan dua enggok manusia berjalan ke arah sofa dekat dengan meja nya.

Harry menatap datar ke arah keduanya hingga Gavin bersuara "ada info baru? "

"G,"balas Harry teramat singkat

"Gw di sini buat kerja bkn nyari informasi, " ujar Harry yang dibalas deheman singkat.

"Biar gw ambil alih. "

"Ya." Harry bertukar tempat dengan Gavin. Dia menatap datar Rebecca yang duduk di sebelahnya sambil cekikikan saat melihat ponsel nya.

"Kenapa? " tanya Rebecca dengan sebelah alis terangkat.

"Ga."

Sudah ia duga bahwa Harry akan menjawab nya seperti itu"Topeng wajah itu di pakai nya kapan?"

Menatap Rebecca sekilas Harry menjawab pertanyaan nya "kl gw pakenya pas gw beroperasi di dunia bawah, "jawabnya malas.

Mendengus sebal,ide jahil tiba tiba muncul dalam benak Rebecca.

"Perusahaan ini milik siapa? "

"Gavin."

"Trs tugas lo di sini apa? "

"Sekertaris."

"Perusahaan buat apa? "

"Cari uang. "

"Uangnya buat apa? "

Berdecak kesal, Rebecca tersenyum puas melihat raut wajah Harry yng nampak kesal karena dirinya terus mempertanyakan pertanyaan yang ia sendiri sudah tau akan jawabannya .Gavin yang sedari tadi menyimak obrolan mereka terkekeh mendengarnya.

"Lo kira hidup pake daun, dan lagi kalo ga ada uang banyak,sulit buat beroperasi, " ucap Gavin akhirnya menjawab pertanyaan Rebecca kala ia melihat Harry yang terlihat seperti akan melempar Rebecca ke kolam piranha.

"Oooooo."

"Gw g yakin kalo lo itu agen rahasia. "mendengar ucapan Harry Rebecca menolehkan wajahnya.

Matanya menatap tajam Harry yang sama menatap dirinya tidak kalah tajam dengan pistol digenggaman nya. Dahinya terasa dingin saat ujung pistol menempel pada dahinya. Sejak kapan lelaki itu memegang pistol.

Dengan tenang Rebecca memegang pistol tersebut, mengambil belati dari sakunya kemudian mengarahkan nya pada leher Harry, dia cukup tersinggung dengan asumsi Harry.

Melihat reaksi Rebecca. Harry menyimpan kembali pistol nya di meja

"Lo sama kaya Gavin. "

"Maksud lo? " tanya Harry heran Ketika tiba-tiba dirinya di samakan dengan Gavin. Gavin yang menjadi objek pembicaraan hanya menatap malas keduanya.

"Sama ,sama-sama ke anjing. "

**********************

Ribuan bintang menghiasi langit malam . Mobil Lamborghini yang sedang di kendarai oleh Gavin masuk ke halaman mansion di susul dengan mobil Lamborghini lainnya yang ikut masuk. Mereka masuk ke dalam mansion berinterior Eropa dengan nuansa dark setelah memarkirkan mobil.

Alicius And The Secret Agen (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang