chapter 17

69 31 35
                                    

Gavin mempercepat laju motornya ketika segerombolan orang mengejarnya. Meliuk-liukkan motornya dengan lihai menghindari peluru yang ditembakkan ke arahanya.

Berhasil lolos, Gavin menghentikan motornya di depan rumah kosong. Dia kembali ke rumah kosong tersebut untuk menjemput Rebecca.

"Oh tuan, sudah selesai bermain kejar-kejarannya?" ejek Rebecca memperhatikan Gavin sedang melepas helmnya.

Gavin menyugar rambutnya, senyum miring terpampang. Jadi Rebecca sengaja memberitahu keberadaannya pada mereka.

"Ohh nona,kamu sengaja? "

"Aku hanya membalas apa yang pernah kamu lakukan padaku, tuan" begitu ya, jadi Rebecca balas dendam pada dirinya karena pernah meninggalkannya saat menjalankan misi waktu itu.

"Nona, tapi sepertinya permainan belum selesai" Menatap datar Gavin yang tersenyum penuh arti. Rebecca mendengar suara gerungan motor dari kejauhan.

"Dan sekarang aku tidak akan bermain sendiri" Gavin menaiki motornya dan memakai kembali helm full facenya.

Rebecca ikut naik dan duduk di jok belakang, memakai helm,lalu mengambil pistol yang diberikan Gavin.

Gavin melajukan motornya, menghindari semua serangan, sedangkan Rebecca menembaki orang orang yang mengejar mereka.

Gavin memperhatikan mereka dari kaca spion, melihat simbol dari lengan bajunya, Gavin menyeringai dibalik helm.

"Vin mereka ga berhenti" teriak Rebecca, tangannya terus menembak.

"Banyak amat si anjing" umpat nya mulai kesal.

Gavin membawa motornya masuk kedalam gang, menyembunyikannya dalam kegelapan. Rebecca menoleh ke belakang,tidak ada lagi yang mengikuti. Namun, suara dari motor mereka masih terdengar.

Turun dari motor Gavin, Rebecca menarik lengan Gavin membawanya pergi ketika melihat orang-orang yang mengejarnya.

Rebecca membawa Gavin bersembunyi di gang lain meninggalkan motor Gavin. Bersembunyi dalam kegelapan,Rebecca menghimpit tubuh Gavin didepannya.

Gavin mengigit bibir bawahnya, rona tipis nampak pada wajah tampannya, menatap Rebecca yang menghimpit nya, Gavin menutupi wajahnya dengan tangan.

"I'm really crazy"

Dirasa sudah tidak ada lagi yang mengerjar,Rebecca melangkah mundur"lo kenapa? "Tanya Rebecca melihat gelagat Gavin.

"Ga"

"Dimana slayer lo? " tanya Rebecca menyadari bahwa Gavin tidak memakai slayer. Gavin mengeluarkan slayer hitam miliknya dari saku hoodie, menunjukkannya pada Rebecca yang hanya berohria.

"Ayo pulang, gw ngantuk" ajak Rebecca diangguki Gavin.

"Vin" Gavin berdehem menyauti panggilan Rebecca.

"Gw haus" Rebecca diam ketika Gavin tidak menanggapinya. Gavin menghentikan motornya di salah satu minimarket yang masih buka.

"Tunggu disini" ujar Gavin kemudian masuk kedalam minimarket.

"Kiww cantik, sendiri aja"

"Main yuk sama om"

Atensi Rebecca teralihkan ketika pria bertubuh gempal menggodanya, bau alkohol menyengat mengganggu indra penciuman Rebecca.

Menatap pria didepannya,Rebecca turun dari jok motor,baru saja hendak memberinya pelajaran, pria bertubuh gempal itu terpental setelah seseorang menendang kepalanya kuat.

"Gavin"

Netra elangnya menatap tajam pria bertubuh gempal yang berusaha untuk bangun, kakinya ia bawa mendekati pria bertubuh gempal yang sekarang terlihat ketakutan.

Alicius And The Secret Agen (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang