"Hey hey hey siapa perempuan yang kau bawa,Sergio kun~" ujar Emily dengan nada jahil, Sergio menatap datar Emily yang duduk santai di salah satu kursi.
Elenna mensejajarkan dirinya dengan Sergio tidak lagi bersembunyi dibalik tubuh jangkung Sergio yang dapat menutupi hampir seluruh tubuhnya.
Mengabaikan Emily, Sergio mengajak Elenna untuk duduk di kursi yang sudah disediakan.
"Hey, siapa namamu" tanya Emily pura-pura tidak kenal dengan Elenna.
"Elenna kak,kalo kaka? " jawab Elenna lugu.
"Gw Emily"
"Lo siapa nya Sergio? "
Elenna memainkan jari-jarinya tidak tahu harus menjawab apa, Sergio yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya menjawab"dia cwe gw"
"Emang iya" balas Emily seperti tidak percaya. Elenna menganggukkan kepalanya pelan, semburat merah menghiasi pipi putihnya.
"Hee~~"
"Elenna,lo tau siapa sebenarnya Sergio? " Elenna menggelengkan kepala, wajah polosnya nampak kebingungan mendengar pertanyaan Emily.
"Sergio it-" ucapan Emily terhenti ketika Sergio menggebrak meja kuat, Elenna terlonjak karena suara yang ditimbulkan membuatnya hampir terjungkal dari kursi.
"Maaf Elenna" sesal Sergio mengelus tangan Elenna.
Netranya menatap Emily tajam,melirik Aiden yang nampak acuh dengan perilaku Emily.
"Jaga batasanmu nona, atau kau akan tahu akibatnya" seolah tertantang, bukannya merasa takut,Emily justru tersenyum sinis.
"Oh ya, seharusnya anda juga tau apa akibatnya jika saya membongkar rahasia mu, pada orang yang duduk disampingmu" Elenna mengenggam tangan Sergio yang mengepal hingga urat-uratnya terlihat jelas.
"Aiden, didik perempuan mu itu"
"Biarkan saja" ujar Aiden acuh, tangannya memainkan rambut panjang Emily yang ditepis kasar oleh sang empu.
"Don't touch me"
Aiden terkekeh geli dengan sikap Emily yang kasar, baru tinggal beberapa hari dengan Emily sudah membuatnya mengetahui sisi liar dan kasar dari perempuan itu.
"Jangan membuat keributan, nona" Damian yang sedari tadi hanya diam akhirnya angkat suara.
"Burung yang selalu terbang bebas tidak mungkin hanya duduk manis tanpa memberontak ketika dirinya dimasukkan kedalam sangkar"
Emily menatap tenang Damian yang menatap tajam kearahnya, mengangkat sebelah alisnya anggun seolah bertanya.
Senyum sinis terpampang pada wajah rupawan nya ketika Damian kembali memfokuskan atensinya pada makanan yang tersaji.
Mengibaskan tangannya berulang, Emily akhirnya mengalah"baiklah baiklah,aku diam"
Mengambil beberapa lauk yang tersaji dihadapannya, Emily memakan makanannya nikmat seolah-olah tidak terjadi apapun tanpa merasa terganggu dengan sepasang mata yang menatap nya tajam.
"Apa belum ada kabar dari Lingga dan Zeora?" tanya Damian. Emily dan Elenna yang mendengarnya diam memfokuskan pendengaran mereka.
Sergio menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Beberapa hari lalu Lingga ngirim pesan ke gw" ujar Aiden menarik atensi Damian."Lingga sama Zeora di Italia lagi ngurusin penghianat yang kabur kesana" tanpa merasa curiga, Damian menganggukkan kepalanya kemudian kembali memfokuskan diri pada makanan dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alicius And The Secret Agen (Tahap Revisi)
RomanceTentang Gavin dan Rebecca. Antara pembunuh dan agen rahasia. Suatu kejadian membuat keduanya harus bekerja sama untuk menghancurkan suatu organisasi. Da n Gavin,telah jatuh dalam pesona seorang Rebecca. Tidak pernah terpikirkan oleh semua orang yang...