Chapter 25

24 5 0
                                    

"Tentu saja berbeda, karena berbeda itu indah"

Semuanya menatap Rebecca tidak percaya, kecuali Gavin yang hanya menampilkan wajah santai sambil sesekali menyesap cerutunya dan memainkan surai Rebecca.

"Gue ga percaya" ujar Elenna, dari raut wajahnya saja sudah terlihat bahwa perempuan itu tidak percaya.

Mengangkat bahunya acuh Rebecca menjawab"tanya aja kaka lo si Gavin "

"Apa?" tanya Gavin ketika semua orang memusatkan perhatian pada dirinya.

"Lo tau?" tanya Kavian tenang.

"Hm"

"Kasih tau kita"

Gavin menatap tidak suka El, kakanya itu sungguh menyebalkan.

"Ogah"

"Kakk kasih tau" pinta Elenna dengan wajah memelas.

Gavin tidak bisa menolak permintaan adiknya akhirnya memberi tahu Elenna"Di komputer ada, namanya 'my lady' difile rahasia, sandinya 040302"

Elenna tersenyum sumringah, turun dari pangkuan El kemudian mencium pipi Gavin sekilas.

"Thanks kak"

"Gue ikut" ujar Emily kepo dengan masa lalu Rebecca, kedua perempuan itu pergi dengan menyeret Lily yang mereka paksa untuk ikut,meninggalkan Rebecca dengan para pria diruang tamu.

"040302, itu kan tanggal lahir gue"Rebecca mendongakkan kepalanya melihat kearah Gavin yang malah menundukkan kepalanya.

"Yes, my lady"bibirnya mengecup sekilas hidung mancung Rebecca membuat sang empunya hidung memutar mata malas.

Rebecca turun dari pangkuan Gavin lantas berlalu pergi ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.

"Kemana?" tanya Gavin memperhatikan Rebecca yang sudah berada di tangga.

"Turu"

"Oh ya" Rebecca membalikkan tubunya memandang orang-orang di bawahnya.

"Karena kalian berhasil naklukin Vernon, kalian dibebaskan dari hukuman. Tapi, kalian tetap harus melakukan sidang"

"Sidangnya dilaksanakan secara tertutup, untuk waktunya Gilang belum ngasih tau gue lagi"

Rebecca melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tanpa mendengar jawaban dari mereka.

"Vin" panggil Harry.

Gavin memangku wajahnya, biasanya jika Harry angkat suara, dia mengetahui sesuatu yang ia sembunyikan.

"Hm"

"Lo pernah ketemu sama Rebecca sebelum kejadian kita kepergok lagi ngebunuh orang? " benar seperti dugaannya, Harry mengetahui sesuatu.

"Y" jawab Gavin singkat tidak menyangkal.

"Kapan? dimana? "

"Dua minggu sebelum kejadian, setelah gue mengeksekusi Bima, gue ga sengaja tabrakan sama dia yang lagi jalanin misi"

"Rebecca tau kalo itu lo? " tanya Zergan ikut bertanya.

"G"

"Pantesan tiap malem lo ga ada" ucap Bryan.

"Selain itu, lo juga tiba-tiba minta ganti tempat buat eksekusi pelaku kriminal. Setelah gue cari tau tentang tempat yang lo minta,itu deket sama apartemen Rebecca"jelas Harry membuat semua menatap Gavin.

"Apa itu rencana lo?"

"Ya, semua yang terjadi itu rencana gue"

"Are you crazy?" tanya El tetap tenang pada adiknya.

Alicius And The Secret Agen (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang