chapter 16

63 23 26
                                    

"Kak" Elenna mendekati Gavin, memperhatikan objek yang menarik seluruh perhatian sang kaka.

"Yes, my little sister"

"Apa g masalah lo ceritain ke Rebecca?"tanya Elenna pada Gavin, tadi dia menyelinap keluar dari ruangan ketika Rebecca masuk dan mendengarkan seluruh percakapan antara kakanya dan Rebecca di balik rak buku.

"No problem, my little sister"

"You don't need to worry"dia tidak merasa khawatir sama sekali, karena Elenna yakin Gavin pasti memiliki rencana.

Dia hanya penasaran mengapa kakaknya menceritakan kejadian beberapa tahun silam pada Rebecca.

"Kenapa lo ceritain ke Rebecca?" Gavin memperhatikan wajah Elenna tanpa topeng. Wajahnya begitu mirip dengan wajah sang bunda.

Ibu jarinya mengelus pelan pipi Elenna "kamu tahu, jika kamu menyembunyikannya,itu hanya akan menyebabkan kecurigaan"

"Jadi, lebih baik ceritakan saja apa yang sebenarnya"

"Dan bagaimana jika Rebecca melapor pada atasannya?"tangannya memegang tangan Gavin yang berada di wajahnya.

"Tidak akan" ujar Gavin terdengar meyakinkan

"Karena? "

"Karena aku memegang rahasia terbesar dalam hidupnya" seringaian terpampang diwajah tampannya.

Sudah dia duga bahwa Gavin tidak mungkin bertindak tanpa ada antisipasi.

Elenna berjalan mundur, menyenderkan tubuhnya pada dinding, kedua tangannya dia lipat di bawah dada. "Bukannnya lo suka sama Rebecca? "

"Lo ga suka? "Tanya Gavin datar,Elenna menggelengkan kepalanya

"Bukan g suka, gimana cara lo dapetinnya?"

"Gw harap lo g ngelakuin hal gila buat dapetin Rebecca"peringat Elenna mengingat Gavin selalu menggunakan cara gila untuk mendapatkan sesuatu.

"Jangan menjadi lelaki brengsek sepertinya" perkataan Elenna menarik perhatian Gavin.

"Jangan samain gw"ucap Gavin tidak suka.

"Gw ga bakal lakuin hal gila. Tapi gw ga tau caranya dapetin dia selain dengan cara yang biasa gw lakuin"

Elenna mendengus, tentu saja Gavin tidak tahu. Sedari dulu caranya mendapatkan sesuatu tidak pernah normal. Salahkan ayahnya karena mendidik Gavin dengan ajaran tidak benar.

"Gw bantu"

Meskipun Elenna juga dididik oleh ayahnya. Tapi dia berbeda dengan Gavin, karena pada dasarnya sifat Gavin menurun dari ayahnya. Versi lebih baik, mungkin.

"You're serious? "Elenna mendengus sebal, Apa kakanya itu tidak percaya padanya.

"Sure, why not"

*************

Navero menatap aneh Rebecca yang cekikikan sendiri sambil melihat HP, apakah wanita itu sudah gila?.

"Kayaknya kelamaan jadi agen bikin lo gila" gumam Navero pelan, Rebecca hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh mendengarnya.

Rebecca memperhatikan Gavin yang turun dari tangga dengan memakai baju serba hitam bahkan memakai slayer hitam yang menutupi sebagian wajahnya.

"Kemana" tanya Rebecca menghentikan Gavin.

"Ngusut pelaku pelecehan" jawabnya singkat.

"Gw ikut" Navero menatap Rebecca, entah mengapa Rebecca terasa berbeda dengan agen pada umumnya.

Alicius And The Secret Agen (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang