SELAMAT MEMBACA!
.
.So what? We're gonna have fun
'Cause we hot and we young~.........
Di hari yang cerah ini, Malven sedang kalang kabut di depan ruang unit gawat darurat bersama Jendral yang juga terlihat sama paniknya.
Jiika saja bisa, keduanya ingin sekali mengutuk Liandra sekarang agar berubah menjadi tembok rumah sakit atau setidaknya gorden ruangan saja.
Lelaki psikolog itu mengundang murka dikarenakan ucapannya beberapa menit lalu yang begitu tabu, sangat sangat tabu untuk diucapkan di dalam rumah sakit. Namun dengan santainya perkataan itu terlontar dari mulut tak sucinya.
'Wah cerah banget cok, disini juga tenang dan damai'
Selang beberapa menit setelah Jendral menyumpal mulut berdosa milik sahabatnya itu dengan stetoskop, situasi langsung ramai.
Kalau dipikir-pikir tadi, bukannya lebih baik jika Jendral menyumpal mulut sahabatnya itu dengan kaus kakinya yang belum Ia cuci dari kemarin? Entahlah, kalau perasaannya diteliti lebih dalam, sepertinya Ia hanya ingin membuang Liandra ke lautan sekarang agar dia berenang bersama ikan piranha.
Yah, dalam sekejap ada korban kebakaran yang entah dari mana tiba-tiba langsung memenuhi ruangan, suara ambulans juga tiba-tiba menjadi nyanyian siang mereka yang katanya 'cerah dan damai' itu.
Bahkan Malven yang notabenenya adalah dokter spesialis yang tidak ditugaskan di UGD kini malah harus ikut berperang dengan waktu dalam menangani pasien.
Ada sekitar 34 orang pasien yang masuk dengan luka beragam, meski harus sedikit disyukuri karena 80% diantaranya hanya mengalami luka ringan.
Sedangkan Lian? Apa yang bisa dia lakukan? Wawancara pasien?? Namun, meski begitu, dia masih sedikit bertanggung jawab dengan membantu para perawat menangani pasien seperti memeriksa denyut nadi serta segala hal-hal umum lainnya.
"Dokter Raline, apakah bed mobile nomor 6 sudah ada pasien?" Tanya Malven agak lantang karena situasi yang tengah terjadi.
Wanita cantik dengan rambut dicepol itu menoleh sekilas, "Sudah dok, penuh sampai bed 9." Jelasnya sebelum kembali sibuk menangani pasien.
"Sust, tolong bawakan antibiotik sekarang."
"Baik dok."
KAMU SEDANG MEMBACA
From Home [✓]
Fiksi PenggemarKatanya hidup adalah tentang bertahan. Bertahan untuk penyesalan, bertahan untuk ketertinggalan, bertahan untuk kesempatan, bertahan untuk kewarasan, bertahan untuk harapan, bertahan untuk melanjutkan perjalanan, dan juga bertahan untuk sebuah tujua...