Semburat cahaya matahari membuat seorang perempuan cantik yang sedang berada di dalam gulungan selimut merasa terganggu. Perempuan itu mengerjakan matanya dan berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk. Zura terbangun di pagi hari seperti biasa. Hari ini adalah hari Minggu di mana ia tidak berangkat sekolah, dan hari ini akan ia habiskan untuk berada di dalam rumah.
Zura mengambil ponselnya yang terletak di sampingnya, ia membuka ponsel itu dan terlihat 4 panggilan tidak terjawab dari Rivaldi.
"Ngapain nih orang nelepon subuh subuh," Zura menempelkan ponselnya di telinga, tidak lama kemudian ada suara yang menjawab teleponnya.
"Kenapa?" tanya Zura.
"Hallo? Ini dengan Azura?"
Zura merasa heran ketika yang menjawab teleponnya bukan suara Rivaldi, melainkan suara seorang perempuan.
"Iya saya, anda siapa? Kenapa hp teman saya ada di anda?"
"Kami dari pihak rumah sakit mbak, saudara Rivaldi malam tadi terlibat kecelakaan, sekarang ia sedang berada di rumah sakit."
"Hah?!" Zura terkejut, ia segera bangkit dari ranjangnya, ia masih mencerna ucapan perempuan tadi. "Terus sekarang gimana? Dia udah sadar?"
"Untuk sekarang masih belum sadar mbak, saya tadi menelpon pihak keluarga tidak ada yang mengangkat, kemudian saya coba untuk menelpon mbak Azura."
"Rumah sakit mana?"
"RS Permata."
"Saya ke sana."
Zura mematikan teleponnya, ia berjalan menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan mencuci muka, ia tidak akan mandi. Ia bergegas berganti pakaian dan memakai Hoodie, setelah siap ia berjalan keluar kamar.
"Kakak mau ke mana?" Zira keluar dari kamarnya masih mengenakan piyama dan wajah khas bangun tidur.
"Zira, mau ikut kakak? Kakak mau ke rumah sakit."
Zira yang baru bangun tidur merasa kebingungan, mau apa Zura ke rumah sakit pagi pagi begini? Siapa yang sakit?
"Mau ngapain kak?"
"Mau jenguk kak Valdi."
Zira melotot ketika mendengar kakaknya mau menjenguk Rivaldi. "Hah?! Kak Valdi kenapa?"
"Jatuh dari motor," jawab Zura.
"Zira ikut."
"Yaudah, ganti baju, gosok gigi sama cuci muka, gak usah mandi ya," Zira mengangguk paham, ia segera masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap siap.
Zura mencoba untuk menelpon ibu Rivaldi, ia telah menelepon sebanyak 5 kali namun belum ada jawaban, namun akhirnya setelah mencoba 6 kali teleponnya mendapatkan jawaban.
"Hallo Zura."
"Tante tadi Zura dapet telepon dari rumah sakit permata, Rivaldi kecelakaan, Tan."
Bagai disambar petir disiang bolong, ibu Rivaldi berteriak histeris dan menangis. "Ya ampun Rivaldi!! Dia gak pulang tadi malem Zura."
"Tante sekarang ke rumah sakit, Zura juga mau ke sana, ini masih nunggu Zira siap siap."
"Iyaa, Ra. Tante ke sana sekarang."
Ibu Rivaldi mematikan teleponnya. Zira sudah keluar dari kamarnya, Zura segera mengajak Zira untuk pergi ke rumah sakit. Ia mengeluarkan mobilnya, Zura sengaja membawa mobil dikarenakan ini masih pagi dan udara cukup dingin, juga terlihat Zira yang masih mengantuk. Sudah lama Zura tidak pernah memakai mobil untuk berpergian.
KAMU SEDANG MEMBACA
A&Z
Teen Fiction"Lo cantik, lo harus jadi cewek gue." "Cowok gila!" Ini kisah tentang si A dan si Z, yang penuh dengan tantangan dan rintangan, penuh air mata dan kebahagiaan