Chapter 2

854 77 5
                                    

Aku percaya bahwa orang perlu putus asa,
untuk mencapai tujuan

Mark Lee

Sudah satu minggu Jisung tinggal dengan Jaemin, namun Jaemin sama sekali belum mendapatkan kabar dari pihak kepolisian terkait laporannya minggu lalu, jadilah hari ini Jaemin berencana kembali menyambangi kantor kepolisian

"Hen, titip Jie sebentar ya" Ujar Jaemin , saat melihat Hendry keluar dari pantry membawa beberapa cake yang baru saja selesai di panggang

"mau kemana Hyung?" tanya nya bingung, tak biasanya dititipin, selama seminggu ini Hendry melihat Betapa protective nya Jaemin terhadap Jisung

"aku mau ke kantor polisi, ini sudah satu minggu sejak aku membuat laporan, tapi aku tidak mendapat kabar apapun"

Hendry mengangguk paham mendengar penjelasan Jaemin, dia juga enggan bertanya macam-macam, waktunya tidak tepat, mungkin dia akan menunggu Jaemin bercerita saja

"begitu? baiklah, kau bisa pergi, soal Jisung aman, dia anak yang penurut" Jaemin mengangguk dan meninggalkan cafe tanpa pamit dengan bocah yang sekarang tengah main balok susun itu, sama sekali tidak menyadari kepergian kakak nya

🐯🐯🐯


"permisi"

Jaemin memasuki kantor kepolisian dengan perasaan campur aduk, disisi lain dia ingin keluarga Jisung segera di temukan, bagaimanpun Jisung masih kecil dan butuh kasih sayang keluarganya terutama kedua orang tuanya

"Ada yang bisa di bantu tuan?" Tanya resepsionis

" maaf, seminggu yang lalu saya membuat laporan penemuan anak, apa sudah ada perkembangannya?" Tanya Jaemin sopan kepada petugas yang berjaga disana

"ah sebenarnya kami masih melakukan penelusuran sesuai dengan keterangan yang tuan berikan-"

perkataan petugas itu terputus begitu ada yang masuk dan meneriaki namanya

"komandan Lu kami sudah menemukan sedikit titik terang, aku tidak tau ini kabar buruk atau kabar baik" ujar seorang petugas laki-laki yang tampak masih muda itu, dilihat dari perawakannya pangkatnya seperti lebih rendah dari petugas wanita di hadapannya

"Laporkan lebih rinci Jay" wanita bername tag Lulu itu memerintah

"kami sempat menyelidiki CCTV di sekitaran area cafe dan kami yakin seratus persen bahwa anak ini tidak hilang, melainkan sengaja di tinggalkan, kami sempat mengikuti arah mobil pelaku, namun di area perbatasan sana tidak ada CCTV jalan, jadi dengan berat hati kami mengatakan kami kehilangan jejak"

"mobil? kalian bilang kalian kehilangan jejak di perbatasan, apa itu artinya mereka bukan orang Seoul? aku tau ini akan memakan waktu yang cukup panjang, tapi aku mau kalian menyisir area desa sekitaran pinggiran kota untuk mencari pelaku"

kedua petugas laki laki-itu secara serempak memberikan hormat, dan meninggalkan kembali kantor kepolisian

"maaf tuan, tuan sudah dengar kan, aku kan menelfon tuan dalam waktu 2x24 jam" Jaemin hanya mengangguk dan memilih beranjak dari sana setelah mengucapkan terimakasih

Jaemin berjalan dengan keadaan linglung, dia senang sebentar lagi Jisung akan kembali ke pangkuan keluarganya, namun disisi lain Jaemin sedih karna harus berpisah dengan Jisung, apa sekarang dia tengah merasa menyesal melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib? mana mungkin!

"tidak Jaem, keputusan yang kau ambil ini sudah benar, aku tidak menyesal, aku hanya sedih karna mungkin akan berpisah dengan Jisung dalam waktu dekat"

Jaemin menendang kerikil di perjalanannya menuju cafe, hatinya gundah dan tak tenang, terlebih mengingat ucapan petugas, kalau jisung itu tidak hilang, tapi sengaja di tinggalkan, Jaemin mendadak berhenti

7 DREAM (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang