Chapter 20

424 48 5
                                    

"berani sekali kau membawa orang asing ke Villa kita"

Chenle yang baru memasuki rumah, sedikit terkejut begitu mendengar suara yang tidak asing lagi di telinganya.

"Mereka bukan orang asing." Jawabnya dingin

Dilihatnya sang ayah yang sedang bersantai di ruang tengah dengan selembar koran ditangannya.

"Berhenti bergaul dengan nya Chenle, ayah tidak suka."

"Bukan urusan mu dengan siapa aku bergaul."

"KAU INI TIDAK PUNYA SOPAN SANTUN, AKU INI AYAH MU!"

"Tidak. Aku sudah kehilangan peran ayah 12 tahun yang lalu, kau bicara soal sopan santun seolah kau punya waktu untuk ku, kapan kau mengajariku sopan santun?" Chenle muak sekali.

Meninggalkan ayahnya di ruang tengah, dia hanya ingin beristirahat, sehabis beraktivitas di sekolah, dia tak menduga ayahnya pulang.

"Jika begini, si nenek lampir itu pasti akan kesini nanti malam" Chenle menghempaskan tubuhnya keatas ranjang nya, tempat ini mewah, tapi tidak bisa di sebut rumah.

Sesuai dugaannya, saat malam hari tiba dia bisa melihat ayah dan ibunya sudah duduk di meja makan, untuk makan malam, mereka bahkan tidak mau repot memanggilnya ke atas untuk makan bersama.

"Ouh Chenle, sudah bagun? Kemarilah kita makan malam bersama." Ajak sang ibu namun hanya dianggap angin lalu oleh Chenle, tujuannya turun tadi untuk mengambil air minum sekedar membasahi tenggorokannya, nyatanya dia dihadapkan dengan situasi yang tidak ia suka.

"Chenle! Ibu mu berbicara dengan mu." Tegur sang ayah.

"Aku tidak lapar." Malas memperpanjang masalah Chenle memilih mengalah saja kali ini.

"Kau benar-benar anak tidak tau di untung, sama saja seperti bunda mu, keluarga mu memang tidak ada yang benar!" Cerca Liu.

Chenle yang hendak naik kembali ke kamarnya terpaksa berhenti, berbalik dan menatap nyalang ayahnya.

"Kau boleh menghina ku dan memukuli mu semau mu tuan Liu, tapi jangan sebut bunda ku! Kalau bukan karena bunda aku tidak Sudi tinggal dengan iblis sepertimu " mata Chenle sudah sangat merah, dia marah jika ada yang menghina bundanya.

"Orang yang kau cerca itu adalah orang yang sangat aku hormati, jadi jaga ucapan mu!" Chenle tau dia tidak sopan dengan menunjuk ayahnya dengan tangannya, tapi peduli apa? Ayahnya saja seperti itu.

"Chenle ayah cuma berusaha untuk memberi tau, jangan berbicara seperti itu" tegur ibunya.

"DIAM KAU!" Teriak Chenle kearah wanita yang sekarang berstatus istri Liu, wanita ini yang menjadi awal mula musibah bagi dirinya dan sang bunda.

"CHENLE!"

"APA?!"

"Kenapa kau kembali kesini? Apa simpanan mu tidak sanggup menemukanmu? Atau uangnya tak lebih banyak dari tuan Liu?" Chenle menatap sinis perempuan yang sekarang berdiri disamping sang ayah

"A-apa maksud mu sayang, tentu saja ibu kesini untuk merawat mu" balasnya

"Hahaha lucu sekali, kapan kau merawat ku? Kerja mu kan hanya mengangkang dan menghabiskan uang-"

Plak

"Jaga ucapan mu pada ibumu Zhong Chenle." Ayahnya menatap Chenle dangan pandangan marah.

Chenle memegang pipinya yang sekarang terasa panas, ayahnya baru saja melayangkan tangan untuk nya? Ini pertama kalinya.

"Kau semakin ku biarkan bebas, semakin tidak tau batasan Zhong Chenle!"

"Ayah baru saja menampar ku? Demi wanita itu?"

7 DREAM (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang